sepuluh

412 54 2
                                    

10:59

Frank sampai dengan 5 menit jalan kaki antar tempat makan tadi dan lantai 3 ini, lumayan olahraga lah.

"Bang!" yang dipanggil oleh Frank menoleh dan menunjukkan raut yang tidak bisa Frank prediksi, dengan langkah berat ia berjalan menyusul managernya.

"Kenapa bang? gue kan tadi ijin makan belom makan pagi.."

"Iya santaii bukan apa apa kok, lo dicariin tuh." pucuk bibir sang manager menunjuk ke arah Ohm Pawat yang sedang bermain hp dan ada First duduk di dekatnya.

"Ohh, kirain apa jadi tadi langsung cabut ke sini padahal makan baru dikit bang.."

Sang manager hanya tertawa kecil, "Yaudah jangan balik lagi kesana, bentar lagi waktu makan siang kok tahan aja ya."

"Iyaa.." ucap Frank lemah melangkah ke arah Ohm dan First.

"Nah yang ditunggu dateng, gue tadi mau nelpon lo tapi batrai gue sama First abis, sori ya tiba tiba." ucap Ohm dengan senyumnya.

"Gak kok, makasih ya buat tumpangan tempatnya Ohm. Gue masih gapaham kenapa gue bener bener lupa semalam.." Frank bertutur dan duduk disamping First.

"Santai, masih sakit gak kepala nya?"

"Udah mendingan si tadi gue sama Drake."

"Ohh bagus lah, kebetulan gue sama First lagi nungguin jam makan siang jadi disini aja.." lanjut Ohm.

"Gue bingung, kebetulan kalian lagi free gue mau nanya boleh?" tanya Frank dengan raut wajah yang siap melempar seribu pertanyaan.

"Kok gue sama Drake bisa di tempat lo?"

"Sebenarnya, First nyusulin kalian, dia udah tau tempat langganan Drake jadi pas kebetulan ada kalian yang udah wasted parah dan tidur di meja.. jadi yaudah dia nelpon gue terus ya gue angkutlah kalian berdua ke apart gue." jelas Ohm, First hanya mengangguk angguk setuju dengan jawaban Ohm.

"Ohh gitu.. btw thanks ya, gue gak tau gue kenapa bisa bener bener mabok kek gitu."

First menyela perkataan Frank, "Kan udah dibilang, santai aja gapapa."

"Oh iya lo masih pakai baju Drake ya?" tanya Ohm, menunjuk ke baju kaos berwarna putih dibalik jaket hitam itu.

"Ini beneran baju Drake?"

"Iyaaa, dia kemaren sempat sadar terus ngeliatin lo kepanasan jadi dia tuker soalnya baju dia yang sekarang lo pakai tuh tipis."

"Dan dia malah gak pakai baju lagi.." lanjut First dengan cekikikan tawa nya.


...


"Frank?"

"Frank?"

Tepukan dan bisikan memanggil namanya membangunkan nya dari tidur, ia berusaha membuka matanya dengan jelas dan mihat sosok yang membangunkannya.

"Hai Frank." sambut Drake dengan senyum lebarnya, sebelah tangannya mengangkat sebuah plastik.

"Gue ketiduran di ruang rapat ya?" tanya Frank melihat meja panjang kotak dengan kursi yang sedang ia duduki dan Drake duduki disampingnya.

"Lo gak ikut makan siang dengan yang lain tadi?"

"Oh iya gue tadi kesini nyari sinyal aja eh terus ketiduran.."

"Lo blom makan semenjak tadi kita makan?" Frank menggeleng cepat dan melihat plastik yang dibawa Drake.

"Ini bungkusan tadi lo makan sisa banyak, walaupun lo bilang tadi gak usah dibungkus tetep gue bungkusin jaga jaga hehe." dan benar saja tak lama terdengar suara dari perut Frank kemudian ia membalikkan badannya malu.

"Nah kann, udah gapapa makan nih." ia mengeluarkan isi dari plastik tersebut dan serta sudah menyiapkan peralatan untuk makannya.

"Thanks Drake, btw sekarang jam berapa? gue takut kebablasan tidur.."

"Jam 12 lewat gitu, bentar lagi jam makan siang abis tuh abisin cepet."

"Lo udah makan siang?"tanya Frank sembari menyuapkan dirinya dengan satu sendok makanannya.

"Udah tadi sama yang lain, makanya gue nanya lo nya kemana pada gatau.." ucap Drake dan Frank hanya bisa cengengesan kecil dengan nasi berada di ujung bibirnya.

"Oh iya tadi gue diteror tuh sama mereka katanya gue aneh gara gara berhenti clubbing.." curhat Drake sembari mengisyaratkan Frank untuk mengambil nasi yang berada di bibir tadi.

"Gue bilang gue putus gara gara gue sering clubbing, jadi yaudah kapok..." jelas Drake namun Frank masih sibuk menanyakan sisi mana nasi tersebut menempel di bibirnya.

"..Chimon ngetawain gue dan yang lain ya.. netral lah ada yg dukung ada yang nenangin."

"Ih dimana sih?" Frank yang kesal mencari sebutir nasi yang menempel kemudian Drake mengambilnya, "Nih."

Sebutir nasi yang menempel di bibir Frank tadi kemudian Drake gigit setengah kemudian menaruh setengahnya kembali ke bibir Frank.

"Tuh ada kan."

Frank yang terdiam melihat ke arah Drake yang sedang menatap bibirnya dengan perbedaan beberapa centimeter antar wajah keduanya.

Wajah Drake yang semakin mendekat tetap menatap intens ke arah bibir Frank.

Frank yang tidak tau harus berbuat apa hanya terdiam mematung melihat Drake yang semakin mendekatkan bibirnya kepada nya.

Menggigit butir nasi yang ia letakkan di bibir bawah Frank dan menghisapnya bibirnya. Sementara ia bermain dengan bibir bawah nya kemudian perlahan ia mendominasi seluruhnya.

Frank memelototkan matanya terkejut meraih pundak Drake untuk mendorongnya.

Refleks Drake memundurkan badannya ke arah semula dan memutar kursinya, tidak ingin melihat Frank lebih tepatnya.

"I'm so sorry Frank, gue.." Drake berusaha menjelaskan kejadian tadi, ia beranjak keluar ruangan meninggalkan Frank tersandar dan menghela nafasnya.

actor ; drakefrank / frankdrakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang