lima belas

377 56 11
                                    

Memang benar faktanya bahwa belakangan ini ia mengalami susah tidur karena menahan perutnya yang sakit, maag nya kambuh.

Bukannya tidak mau makan juga, ia tidak nafsu, serba salah udah.

Suara pintu kamarnya terbuka, terdengar bisikan kedua orang yang barusan masuk.

Sebenarnya ia tidak tertidur, tak lama perbincangan keduanya samar samar terdengar.

"...gue bilang lagi jenguk Frank."

Kalimat tersebut samar sama terdengar, ada juga kata "Drake" "Mantannya" yang sempat terdengar Frank.

Selama ia menghindar dari Drake, ia berusaha mencerna apa yang terjadi di antara mereka.

Frank berusaha meyakinkan dirinya bahwa Drake hanya tidak sengaja saat kejadian di ruang rapat, ia pernah bilang bahwa dirinya mengingatkan nya kepada mantannya.

Marah? pasti. Karena diri nya dianggap sebagai orang lain. Namun itu satu satunya pernyataan logis dari semua ini.

Frank bertekad untuk mengajak nya berbicara untuk mengakhiri kecanggungan mereka setelah ia sembuh, namun ya..

Ditengah percakapan dengan dirinya sendiri, tiba tiba terdengar suara pintu yang tertutup.

Frank mengintip dari celah selimutnya, dua orang tadi sudah pergi.

Ia berusaha meraih makanan di sampingnya, namun melihat nya saja ia sudah tidak nafsu untuk memakannya.

Tiba tiba pintu terbuka, Frank bergegas kembali ke dalam selimutnya dan suara pintu tersebut kemudian tertutup.

"Frank?"

Suara tersebut terdengar dekat dengannya,

Ia menarik kursi dan meletakkan kedua tangannya pada pundak Frank yang membelakanginya, "Makin nambah ni dosa gue ke lo Frank.."

Ia menepuk pelan punggung Frank, berusaha membangunkannya, "Frank?"

Frank sedikit menoleh ke belakangnya untuk melihat sosok di belakangnya, sayang nya karena lampu di kamar nya yang dimatikan maka gelap tidak tampak apa apa.

"Siapa?"

"Drake."

"Dikasi tau chimon?"

"Iya tadi mau nyusul chimon tapi abis dengar kabar lo sakit gue langsung kesini.."

"Kenapa?"

"Bukan apa apa.." Drake melontarkan senyum kecilnya kepada Frank, ia beranjak untuk mencari penerangan di kamar itu.

"Silau Drake."

Drake kembali mendudukkan dirinya di kursi, "Gak bagus buat mata kalau gelap gelapan terus."

Manik Drake sibuk menelaah meja di dekat tempat tidur itu, ada obat yang sepertinya yang ia beli saat itu masih belum terbuka satupun.

"Abang lo bilang lo gak mau makan obat?"

Frank mengalihkan pandangannya, "Gabisa nanti muntah." ujarnya diiringi batuk kecil.

"Soalnya lo blom makan kan? kenapa juga gak makan?"

"Ngeliatnya bikin mau muntah juga.."

Drake menepis rambut di dahi Frank, dan menatap langsung kedua bola matanya.

"Gue suapin aja ya tapi jangan liat."

"Nanti gue muntah?" tanya Frank, Drake mengangguk sembari mengambil sendok.

"Semoga gak, gue pernah ngerawat mantan gue pas sakit.."

"Percaya sama gue ya."

Nah kan, bukti bahwa Drake masih belum bisa move on dari sang mantan.

actor ; drakefrank / frankdrakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang