Pagi datang, Wendy masih meringkuk di dalam selimut. Dia demam karena semalam kedinginan-juga stress mikirin Irene yang dikira-nya kena omelan.
"Wen!"panggil Seulgi dari dapur,"makan dulu nih buburnya, nanti keburu dingin."
Wendy berusaha bangun tapi bandannya lemas, dia coba berdiri dari kasurnya buat jalan ke dapur.
Dia keluar kamar terus melangkah ke arah tangga, dia sandarin badannya ke tembok sambil menuruni tangga.
Bruuukkkkk......
"Wendy!" Seulgi panik langsung lari ke Wendy yang udah tersungkur di tangga terakhir.
"Wen, lo gapapa?" tanya Seulgi membangunkan Wendy.
Pelipisnya berdarah dan hidungnya mimisan.
"Gapapa Ddeul," kata Wendy yang mencoba tersenyum,"tolong ambilin kotak P3K."
"Duduk dulu lo," Seulgi langsung membopong Wendy ke sofa di ruang tamu, "tunggu bentar, Wen."
Seulgi lari mengambil kotak P3K dan bubur yang tadi dia siapkan. Tak butuh waktu lama Seulgi pun kembali ke ruang tamu.
"Sini Wen," kata Seulgi mengeluarkan kapas yang dia lumuri dengan alkohol 70%, ingin membersihkan luka Wendy.
Wendy langsung mengambil kapas yang Seulgi pegang, "udah biar gue aja sendiri, lo juga berangkat gih udah telat."
"Yakin lo Wen?" tanya Seulgi menaikkan satu alisnya.
"Iya Ddeul," jawab Wendy tersenyum, "udah berangkat sono!"
Seulgi tidak mau membantah Wendy, ia ambil tasnya di kamar lalu berjalan ke arah pintu.
"Gue berangkat nih ya," pamit Seulgi, "kalo ada apa-apa kabarin Wen!"
Wendy memberikan jempol lalu melambai pada Seulgi.
---
"Irene!" panggil seorang lelaki yang berlari mendekati Irene.
Irene berhenti kemudian menoleh.
"Kenapa?"tanya Irene.
"Si Joy, Rene!" jawab lelaki tersebut.
"Joy?" Wajah Irene terlihat panik-takut temannya ini mengalami sesuatu yang buruk, "Joy kenapa, Sungjae?"
Sungjae kemudian tersenyum jahil, "Lo dipanggil disuruh ke perpus, katanya bantuin nugas."
Irene memutarkan matanya, dia pikir Joy kenapa-napa gak taunya cuma iseng. Irene mengangguk lalu berjalan menuju perpus.
Lorong arah perpus lumayan ramai, banyak mahasiswa berkumpul di pinggir sambil mendiskusikan pelajaran.
Irene membuka pintu perpus perlahan, dia masuk lalu mencari keberadaan Joy.
Tiba-tiba tangannya di tarik, mulutnya ditutup paksa. Irene memejamkan matanya- berdoa agar dia dihindarkan dari hal buruk.
"Bae Joohyun-ku," bisik seorang lelaki yang Irene kenal suaranya, "jadilah milikku selamanya!"
Irene membuka matanya, dia lihat Bogum yang sudah tersenyum jahat di hadapannya.
Irene berontak, "Lepasin Bogum!"
Bogum mendekatkan wajahnya ke arah telinga Irene, "Gak mau dan gak akan pernah Irene."
Bogum meraba rambut Irene lalu memegang tengkuk Irene- dimajukan ke arah wajahnya.
Irene bungkam, dia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia berharap ada Wendy yang melindunginya.
"Rene?" Tiba-tiba Joy lewat ke depan lorong yang terdapat Bogum dan Irene.
Bogum kaget lalu melepaska genggamannya pada Irene. Dia langsung kabur keluar dari perpus.
"Sialan!" batin Bogum yang berjalan cepat melewati Joy.
Joy yang melihat kepergian Bogum lalu menuju ke Irene yang sudah terduduk lemas.
Irene menangis, dia tak tau apa jadinya jika Joy tidak menyelamatkannya.
"Rene?" tanya Joy yang langsung memeluk Irene, "lo gapapa, Rene?"
"Makasih Joy!" Irene semakin mengeratkan pelukannya, "makasih udah nyelametin gue dari cowok brengsek tadi."
"Udah-udah," kata Joy menenangkan Irene, "udah ada gue, tenang aja."
Irene hanya mengangguk lalu melepaskan pelukannya.
Irene dan Joy bangun lalu berjalan ke luar perpus. Mereka jadi bahan tontonan karena daritadi Irene berjalan sambil membulatkan tangannya ke Joy.
Joy pergi ke parkiran mobil bareng Irene. Dia mau ke apartnya Seulgi— mau ngebucin katanya.
Irene bingung, "Kok kesini Joy? Gak ke kelas?"
"Kelas gue udah kelar semua," kata Joy yang menoleh ke Irene sambil berjalan mendekati mobil merahnya, "lo mau bolos?"
Setelah berpikir sebentar, akhirnya Irene pun mengangguk setuju untuk pergi dengan Joy.
Irene yang termasuk mahasiswa rajin, akhirnya bolos karena mau nenangin dirinya—masih takut kalo nanti ketemu Bogum lagi.
Mereka berdua masuk ke dalam mobik lalu berangkat menuju apartemen Seulgi.
Ditengah perjalanan, Joy memberhentikan mobilnya di depan supermarket untuk membeli keperluan Wendy. Dia meminta Irene untuk menunggunya di mobil.
Joy dimintai tolong oleh Seulgi untuk membeli beberapa minuman, obat-obatan, dan beberapa makanan ringan.
Setelah selesai mereka pun melanjutkan perjalanan menuju apartemen Seulgi.
---
Tok...tok...tok...
"Beb buka pintunya!" Joy memanggil Seulgi dari luar.
"Iya, tunggu!" teriak Seulgi.
Seulgi pun membukakan pintu dan menyuruh Joy dan Irene masuk lalu mengambil belanjaan yang tadi Joy belikan.
"Duduk disitu aja," Seulgi menyuruh kedua gadis itu untuk duduk, "anggep aja rumah sendiri, gue mau ke atas sebentar."
Joy mengangguk.
"Seulgi?" panggil Irene, "Wendy mana? Kok gak keliatan?"
"Si Wendy diatas," jelas Seulgi, "dia demam dari semalem udah gitu tadi pagi dia jatuh dari tangga."
Irene kaget saat mendengar penjelasan Seulgi, dia langsung berdiri lalu mengambil belanjaan dari tangan Seulgi.
"Biar gue aja," kata Irene yang langsung keatas–menuju kamar Wendy.
Tbc...
Gimana puasanya kawan-kawan?
Udah ada yg batal blm?Makasih buat yang udah baca dan makasih banyak buat yang udah vote!
Have a nice day!
Jangan lupa stream OST Wendy x ZICO sama lagu baru Crush x Joy yaaaaaa!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Second [WENRENE]
Hayran KurguFirst ff semoga suka. Bahkan mata milikmu tak akan bisa berbohong.