Malam itu, terdengar suara makian seorang gadis di taman kota yang lumayan sepi kepada seorang lelaki dihadapannya.
"Maksudmu apa sih?" kata gadis berambut blonde bernada marah,"kamu jalan sama dia, sampe pegangan tangan lagi?!"
"Rose, dia itu cuma temen aku, gak lebih gak kurang," jawab lelaki itu.
"Udahlah Wen, aku gak kuat kalo terus diginiin sama kamu. Aku mau kita putus!"Rose melepaskan paksa genggaman ditangannya dan mengakhiri hubungannya dengan Wendy, yang sudah berjalan 3 tahun lewat 6 bulan.
"Rose tunggu!" Wendy berusaha menggapai lengan Rose.
Tetapi Rose langsung angkat kaki meninggalkan Wendy itu seorang diri di bangku taman tersebut.
Wendy beku. Ia cuma bisa menatap kepergian Rose. Lalu kembali terduduk dengan wajah yang menghadap ke arah bumi, dengan meneteskan air dari matanya.
---
Setelah sampai di apartemennya, Wendy langsung lari menuju kamarnya, ia tak menghiraukan panggilan sahabatnya.
"Kenapa lagi tuh anak?" gumam Seulgi dengan mengerutkan kedua alisnya.
Tak lama kemudian terdengar kegaduhan dari lantai atas. Seulgi pun kaget dan langsung menatap keatas.
"Beb, tadi ada suara apa?" kata Joy lewat telpon sambil memasang muka penasaran,"Berisik banget,"
"Biasa beb, si Wenwen kalo lagi kesenengan emang kaya gitu," jawab Seulgi sambil mengangkat kedua alisnya.
"Coba kamu cek dulu dianya, takutnya kenapa-napa,"
"Iya nanti aku cek deh."
"Yaudah ... Beb, aku tidur ya besok ngampus,"
" Yah~ masa udah mau tidur aja sih, masih kangen tau," kata Seulgi sambil manyunin bibirnya biar telponannya gak udahan.
"Kan besok masih bisa ketemu beb, toh kamu juga besok ngampuskan," ujar Joy muka marah tapi terkesan imut menurut Seulgi.
"Hmmm, yaudah deh~kamu jangan lupa yaa hari Rabu kita nonton konser Day6 loh,"
"iya aku gak bakal lupa~aku bawa temen gapapa kan?" tanya Joy yang mengangkat satu alisnya.
" Iya gapapa, aku juga paling ajak si Wenwen. " kata Seulgi sambil tersenyum lebar ke arah ponselnya tersebut, lalu mengakhiri perbucinan dengan ucapan 'Good night babe~'
Seulgi ke dapur untuk minum segelas air putih, lalu ia langsung naik keatas menuju kamarnya. Disini Wendy satu apartemen sama Seulgi karena rumahnya Wendy itu jaraknya lumayan jauh dari kampus, maka dengan senang hati Seulgi ngajak Wendy buat tinggal bareng sama dia.
Saat di lorong menuju kamarnya, Seulgi mendengar tangisan dari kamar sahabatnya tersebut. Tanpa berpikir panjang Seulgi pun langsung membuka kamar Wendy yang kebetulan tidak dikunci. Ia kaget saat melihat barang-barang yang berserakan juga sahabatnya meringkuk dipojok kamar sambil menangis tersedu-sedu.
Dengan hati-hati Seulgi melangkah menghindari pecahan kaca untuk mendekati sahabatnya tersebut.
"Wen, lo kenapa sih?" tanyanya kebingungan, "cowo kok nangis?"
Seulgi pun mengelus punggung sahabatnya agar merasa lebih tenang.
"Gue putus Ddeul ...." jawab Wendy.
Seulgi pun langsung memeluk sahabatnya,"Lo udah jelasin ke dia?"
"Udah Ddeul, gue udah jelasin ke dia sedetail mungkin, tapi dia tetep gapercaya sama gue hiks .... "
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Second [WENRENE]
FanfictionFirst ff semoga suka. Bahkan mata milikmu tak akan bisa berbohong.