Part 1

842 66 1
                                    

Kabut pagi yang begitu tebal menutupi alam menyembunyikan sebuah benda bergerak yang sangat besar.

Benda itu bergerak secara perlahan ditengah kabut, menampakkan bagian-bagian yang menempel pada benda bergerak itu, cerobong asap, bagian rumah, menara tinggi, engsel raksasa dan empat kaki yang terlihat seperti kaki unggas, benda bergerak itu adalah sebuah kastil yang berjalan.

Kastil itu seperti berjalan tak tentu arah, tidak akan ada manusia yang bisa melihatnya melangkah tak pasti ditengah gelapnya kabut.

Perlahan sinar mentari pagi mulai menghapus kabut tebal dipagi buta, mulai menampakkan lingkungan sekitar, rumah, hewan, pepohonan, dan langit biru semakin terlihat.

Para pengembala mulai membawa hewan ternaknya mencari makanan disekitar pegunungan.

Kastil yang bergerak itu kini tampak melintasi pegunungan, kastil itu telah terlihat sangat jelas, kabut tebal kini berganti awan putih yang mengelilingi pegunungan.

Tidak jauh dari pegunungan mulai terdengar suara yang sangat familiar yang berada dibawah kaki gunung, terdengar suara lonceng, kereta uap dan suara penduduk yang mulai beraktivitas dipagi hari.

Kota yang berada dibawah kaki gunung itu disebut kota pembuangan, terdapat banyak bangunan perumahan, toko, dan gedung-gedung kecil, dipinggir kota akan terlihat sangat kumuh, namun dibagian lain terlihat rapi dan bersih.

Bangunan disekitar kota sangat padat dan sederhana, kota itu menjadi tempat bagi warga yang memiliki ekonomi menengah dan ekonomi kebawah.

***

Kepulan asap kereta uap menutupi lingkungan sekitar, melintasi salah satu rumah kecil dipinggiran kota.

Didalam rumah itu tampak seorang pemuda berambut hitam kecoklatan tengah fokus menyulam hiasan pada topi bundar.

Pemuda itu tampak tidak terganggu dengan lingkungan sekitar, ia telah terbiasa dengan keadaan kota yang ditempatinya itu.

Disekeliling meja pemuda itu tampak begitu banyak hiasan untuk topinya, dan disisi lain ada tumpukkan topi polos yang belum tersentuh dan siap dihias hasil karya sang pemuda.

Saat tengah fokus pada pekerjaannya ada seorang wanita yang mengetuk pintu, mengintrupsi kegiatan pemuda itu

"Wonwoo..?" kata wanita itu yang datang dari arah ruang tengah "kita baru menutup tokonya, kau bekerja dengan baik" sambung wanita itu "Wonwoo kenapa kau tak ikut kali ini bersama kami?"

"tidak, aku harus menyelesaikan ini, kalian pergilah bersenang-senang"jawab pemuda yang bernama Wonwoo itu.

"Baiklah, nyamankan dirimu" ucap wanita itu, Wonwoo hanya membalas dengan anggukan dan senyuman diwajahnya

Wanita itu memutuskan untuk keluar "ayo pergi, semuanya" ucap wanita itu dari ruang tengah.

"tunggu aku"

"aku siap"

"apa aku terlihat bagus?"

Suara wanita-wanita itu terdengar sangat jelas dari ruang tempat Wonwoo berada

"lihat itu kastil Mingyu"

"apa?"

"dimana?"

"Mingyu?"

"dimana?"

Mereka yang telah bersiap untuk pergi keluar, kembali berlari menuju arah jendela, melihat sesuatu yang sedang menjadi obyek pembicaraan mereka.

Moving CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang