Part 16

128 30 0
                                    


Wonwoo melihat ada begitu banyak jejak kaki ditangga, ia perlahan naik kelantai atas, jejak kaki itu mengarah pada kamar Mingyu.

Perlahan ia membuka pintu kamar Mingyu "Mingyu?" panggil Wonwoo

Kamar Mingyu tampak begitu gelap, ia melihat ada sebuah trowongan dari dalam kamar

Wonwoo memasuki trowongan itu, hingga ditengah ia melihat ada dua trowongan yang berbeda, ia harus memilih mana trowongan yang dilalui Mingyu.

Wonwoo berdiam diri sejenak, meyakinkan dirinya, lalu mengambil jalan trowongan sebelah kiri, ia berjalan semakin dalam, hingga melihat bayangan hitam.

Mingyu tengah meringkuk, tubuhnya ditutupi sayapnya sendiri, ia bernapas dengan susah payah, seperti menahan rasa sakit.

"Mingyu? Mingyu, apa itu kau?" Mingyu semakin meringkuk ketika mendengar suara Wonwoo "apa kau kesakitan? Katakan padaku apa yang terjadi"

"pergilah" pinta Mingyu lirih

"tidak, aku tak akan pergi" Wonwoo mencoba meyakinkan Mingyu "aku akan membantumu menghancurkan mantra yang ada padamu"

"kau.." Mingyu bangun, lalu menatap Wonwoo tajam "kau bahkan tak bisa menghancurkan mantramu sendiri"

"tapi kau tak paham, aku mencintaimu!"

"kau sudah terlambat"

Mingyu meninggalkan Wonwoo begitu saja, membiarkan Wonwoo berada ditempat itu sendirian

"Mingyu...!" panggil Wonwoo

Perlahan tubuh Wonwoo menghilang dalam kegelapan.

***

Wonwoo terkejut saat mendengar suara keran air dinyalakan, membuat kastil berguncang, dan membangunkan tidurnya.

Wonwoo mengerjapkan matanya berkali-kali, ternyata tadi malam ia hanya mimpi, mimpi Mingyu meninggalkannya.

"Soonyoung, apa Mingyu baru datang?"

"Wonwoo, Mingyu terlihat buruk. Kau harus cepat tahu cara mematahkan mantra diantara kita, Mingyu kehabisan waktu kuharap kau sadar hal itu"

"maksudmu Mingyu mulai menjadi monster?"

"aku tak bisa memberitahumu detail kutukannya, kau pasti tahu itu semenjak sekarang"

"Soonyoung, kau tahu apa yang dikatakan Madam Jisoo?" Wonwoo berjalan mendekat keperapian "dia bilang bahwa jantung Mingyu dicuri oleh iblis"

Wonwoo semakin mendekatkan tubuhnya pada Soonyoung dan api itu justru takut, ia mengecilkan dirinya "katakan padaku, apa yang kau ketahui?"

"maafkan aku, itu adalah informasi yang sangat rahasia"

"bagaimana jika kusiram seember air padamu?"

Soonyoung semakin mengecilkan tubuhnya "jika kau memadamkanku, Mingyu akan mati juga"

***

Wonwoo menikmati pagi sejenak diluar kastil, ia berjalan disekitar kastil, menatap matahari yang mulai menampakkan cahaya.

Kepala lobak datang menghampiri Wonwoo "selamat pagi, kepala lobak" sapa Wonwoo "ini tak akan mudah" Wonwoo menatap pesawat yang mendarat dikastil, ia harus mengeluarkan benda itu.

Saat matahari sudah bersinar terang dipagi hari, Wonwoo mulai mengeluarkan pesawat dari dalam kastil.

Heen, Chan dan kepala lobak telah bersiap dibawah sana dengan seutas tali yang telah dikaitkan pada pesawat.

Moving CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang