Canda tawa ceria menyelimuti kebersamaan Meyla dan Dinda di kantin sekolahnya.
"Nda, cowok yang kemarin itu sebenernya siapa si? kok songong amat."tanya Meyla kesal.
"Emangnya kenapa? jangan jangan lo suka ya sama dia?"goda Dinda.
"Enak aja mana mungkin gue..."
Brakkkk..........
"Astagfirullah,"kaget dua cewek itu bersamaan.
"Sial ngagetin aja,"marah Dinda
"Untung gue gak keselek,"tambah Meyla
"Ulah siapa si?"tanya Dinda mendongakan kepalanya
"Oh lo,"singkat Dinda
Suara gebrakan meja kantin mengagetkannya, bahkan baberapa siswa yang lainnya ikut kaget dan mencari pelakunya tetapi mereka sudah hafal siapa pelakunya.
"Hai..."ucap Zidan tak berdosa.
"Hai hai apaan lo bikin kaget aja!"ketus Dinda.
"Gue gak perlu komentar dari lo! gue mau ngomong sama cewek disebelah lo."jawab Zidan.
"Orang yang berani beraninya numpahin minuman dan nibulin noda ke seragam gue. Siapa tu namanya? Mesa?, Mesi, Me.... alah siapa namanya?"tambahnya.
Meyla tampak kesal atas ucapan Zidan dan langsung berdiri memasang raut wajah kesalnya.
"Kenalin gue MEIYRA ZHAIYRA SOFELLY, siswi kelas XI IPA-B, pindahan dari SMA Pertiwi, sahabatnya Aristiya Adinda Lestari dari kecil. Anak dari Mama Anita dan Cewek paling cantik se kelas XI ini atau mungkin se sekolahan ini" jawab Meyla panjang lebar.
Zidan hanya menghela nafas panjang setelah mendengar penjelasan Meyla yang panjang lebar dan terdengar terlalu cepat.
"Busettt Mey, lo kalo ngomong cepet amat."komentar Andy.
"Jangan banyak omong lo, udah diem aja!"perintah Dinda.
"Yeee gue ngomong sama Meyla bukan sama lo,"celetuk Andy
"Diem lo berdua jadian jadian juga lo lama lama,"kesal Biyan
"Ogah banget,"tutur Dinda
"Najis,"tajam Biyan
Tanpa menggubris teman temannya Zidan memperkenalkan diri tanpa disuruh.
"Kenalin, gue RAJIDAN DEREN PRATAMA. Cowok paling keren dan genteng se-SMA ini, anak dari Bapak Ridwan Pratama dan Ibu Yunita. Siswa dari kelas XI IPA-A, gue punya sahabat yang kaya raya namanya Andy Gradiyasta dan Biyan Juanda."balas Zidan tak kalah panjang.
"BODO AMAT!! GUE GAK PEDULI!!"jawab dua cewek itu.
"Jadi, lo mau apaan gangguin kita? mau malakkin kita? katanya anak orang orang kaya tapi ko malak."sindir Dinda.
"Lo kalo ngomong di saring dulu napa! main jeplak aja."komen Biyan
"Gue gak ngomong sama lo jadi lo diem aja!"perintah Dinda
"Mau gue..."gantung Zidan yang perlahan mendekatkan wajahnya pada Meyla dan mereka saling beradu pandang membuat jantung Meyla berdegup kencang saat itu juga.
"Heh Dan, lo mau ngapain? kalo mau nyium Meyla jangan di sini malu, mending di..."racauan Biyan terpotong
"DIEM LO!!!"tajam Zidan marah.
"Mau gue lo tanggung jawab atas perbuatan lo kemarin."lanjut Zidan.
"Gue GAK MAU."balas Meyla penuh penekanan.
"Kalo gitu lo harus penuhib permintaan gue"perintah Zidan tak peduli.
"Gue gak..."balas Meyla terpotong lagi.
Tanda bel masuk berbunyi nyaring, mengakhiri perdebatan mereka.
"Lo liat aja nanti."ancam Zidan.
"Cabut!!"perintah Zidan pada sahabatnya.
"Bay bay bebeb Dinda, Andy nya gue bawa dulu,"ucap Biyan ngaur.
"Cepet cabut."potong Andy sembari menarik lengan baju Biyan.
"Dih najis, ogah gue sama dia,"teriak Dinda.
"Cieee Dindaa akhirnya lo punya doi juga,"goda Meyla
"Apaan si Mey, ayo ke kelas."ajak Dinda kesal.
Zidan menghentikan langkahnya menoleh ke tempat semula, menatap Meyla dan Dinda tajam.
"Tunggu aja nanti."ancam Zidan.
"Gue gak takut, gue gak peduli."ketus Meyla.
"Udah ayoo!!"
Meyla pergi ke kelas dengan perasaan kesal dan khawatir. Apa yang akan di lakukan Zidan kepadanya nanti.
***
A
pa kabar readers tercinta😘 semoga kalian baik baik aja yak.
Ada yang kangen gak sama cerita author?
Setelah membaca jangan lupa buat vote, coment, and follow akun aku yak! Pasti aku follback kok😊
Salam sayang dari author buat kalian semua@rahmadani_04
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Teen FictionVote and follow dulu ya gaes! Cinta memang bisa membuat kita menjadi lebih baik ataupun buruk. Akan tetapi apakah semua perubahan itu hadir karna adanya cinta? Entahlah kita tidak bisa memprediksi itu semua... Happy Reading guyss....