Hari Minggu

6 1 0
                                    

Hari ini, pagi ini, semua kalangan masyarakat atas atau bawah menikmati akhir pekan mereka. Begitu juga di kediaman keluarga Marely.

"Bi, Meyla di mana?"tanya mama Anita. Kepada salah satu pembantu di rumahnya.

"Nona Meyla mungkin masih di kamarnya nyonya,"sahut bi ijah

"Oh... ya sudah kalo begitu, sarapan sudah siapkan?"tanya mama Anita lagi.

"Sudah nyonya,"terang bi ijah.

"Panggil ibu aja,"perintahnya.

"Baik nyonya... eh bu,"jawab bi ijah dengan menutup mulutnya.

Sedangkan mama Anita hanya terkekeh pelan melihat tingkah pembantunya ini. Dan pergi ke kamar Meyla.

Sebuah pintu berwarna putih dengan ukiran khas terpampang jelas di hadapan Anita, pintu yang di pilihkan suaminya untuk kamar Meyla.

Tok tok tok.....

"Sayang, Mey... sarapan dulu nak! Kamu belum bangun?"ajaknya.

"Iya ma bentar lagi Mey turun,"sahut Meyla.

"Mama tunggu di bawah ya sayang,"

"Iya ma,"

***

Skip ruang makan.....

Semua pengisi rumah Marely sudah berkumpul untuk sarapan bersama, baik itu asisten rumah tangga, bodygard, satpam, ataupun tukang kebun sekalipun.

"Mari kita makan,"ajak Anita.

"Lets go,"sahut Meyla semangat.

"Ayo di makan semuanya! jangan malu malu,"suruh Anita.

"Iya bu,"serempak semuanya.

Merekapun sarapan dengan damai, kecerian terpapar di wajah mereka. Dan memang Mama Anita dan Meyla memutuskan untuk melakukannya bersama² saat melakukan kegiatan di rumah mereka.

***

Di kediaman keluarga Pratama, Zidan dan Cantika tengah fokus dengan FS nya. Mereka berduel layaknya musuh bubuyutan.

"Lo ingetkan kak, yang salah hukumannya apa dan yang menang dapat apa?"tanya Cantika di sela permainan.

"Iya gue inget,, palingan gue juga yang menang,"sahut Zidan sombong.

"Ya elah kita liat aja nanti,"

Selama 30 menit sudah mereka nangkring di depan layar FS nya, pertarungan mereka seakan sangat sengit dan tak ada yang mau mengalah.

Sampai pada akhirnya.....

"Yesss..... gue menang,"teriak Cantika.

"Gak ini gak mungkin, pasti lo main curangkan? Iya kan?"protes Zidan tak terima.

"Eh enak aja lo ngatain gue main curang, lo aja yang gak becus mainnya,"celetuk Cantika.

"Ngomong apa lo barusan?"marah Zidan.

"Ups... hehe.... ampun kak,"cengir Cantika.

"Coba ulangin lagi kata kata lo tadi!"perintah Zidan. Melangkah maju mendekati cantika.

"Ng..... nggak kok kak, tadi mulut gue belum di servis kak, makannya kumat,"asal Cantika.

Zidan menangkat tangannya dan mendekati Cantika seolah akan menerkamnya.

Namun Cantika lebih ceridik dari yang Zidan kira, Cantika bersiap mengeluarkan jurus ampuh andalannya.

"MAMAAA.... PAPAAA.... KAK ZIDANNYA NIH,"teriak Cantika, Menggema seisi rumah.

"Zidan jangan kamu jaili terus adik kamu!!"tegas Mamanya.

Sedangkan Cantika langsung berlari agar terhindar dari amukan kakaknya.

"Awas aja lo,"tajam Zidan.

"Sama nyebelinnya sama tu cewek,"gumamnya.

Dan hanya ada teriakan ceria yang ada di keluarga Pratama di weekand ini.

***


#Terus dukung author dengan cara vote and coment...

#Selalu menerima kritik dan saran, isi di kolom komentar ya...

#salam @rahmadani_04

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang