Hari ini seluruh siswa berkumpul di aula sekolah. Sudah waktunya meraka melaksanakan pemilihan ketua osis baru.
"Zidan lo nganjuin juga kan?"tanya Biyan
"Dia mah gak ngajuin juga pasti di tunjuk bro,"timpa Andy
"Itu lo tau,"jawab Zidan ringan
"Kok aneh ya?"heran Biyan
"Aneh kenapa?"serempak keduanya
"Gue kok gak ada yang nunjuk?"ungkapnya
"Mungkin karna lo terlalu bodoh,"jawab Zidan santai
"Enak aja gue kan selalu peringkat tiga sehabis si Andy,"tukas Biyan tak terima
"Mungkin lo terlalu gak pantes,"tambah Andy
"Gak pantes gimana?? gue udah ganteng, pinter, dan kaya raya pula,"jawab Biyan percaya diri
"Terserah lo deh,"jawab Zidan malas
***
Acarapun di mulai, tahap demi tahap mereka lewati. Dan di tetapkan Zidan sebagai ketua osisnya dan Feby sebagai wakil ketuanya.
"Tunggu dulu, Pak saya gak mau dia yang jadi wakil saya. Saya mau yang lain,"ucap Zidan
"Tidak bisa Zidan, inikan sudah sesuai voting. Dan yang terbanyak di mengkan oleh kamu dan Feby,"tolak Pak Aziz selaku pembina osis.
"Kalo gitu saya gak mau jadi ketuanya,"balas Zidan cepat.
Semua siswa maupun siswi menatap Zidan tak percaya, sedangkan Feby mengumpati Zidan dalam diam.
Pak Aziz menghela nafas berat, ia semakin tak sanggup menghadapi sikap Zidan. Dan lebih baik ia turuti saja, karna sekali Zidan berkata A dia akan mempertahankan pendiriannya sampai menang.
"Baiklah, kamu mau nunjuk siapa untuk menjadi Wakil kamu?"tanyanya
"Saya mau dia,"ucap Zidan menunjuk seseorang
Semuanya mengikuti arah telunjuk Zidan, ingin tahu siapa yang ia pilih.
"Kok gue,"Batin Meyla
"Dia? Si siswi baru itu?"tanya pak Aziz memastikan.
"Iya,"mantap Zidan.
"Kamu yakin dia bisa membantu kamu?"tanya pak Aziz memastikan
"Sangat yakin,"
"Baiklah, bapak percayakan ini sama kamu, Dan untuk kamu silahkan maju ke depan!"suruh pak Aziz.
Dengan ragu Meyla melangkahkan kakinya, Banyak pasang mata yang memperhatikannya seolah tak percaya.
"Dia lagi, dia lagi,"geram Feby pelan
"Baiklah anak anak kita putuskan bahwa, Razidan Deren Pratama sebagai ketua osis baru kita dan,,, maaf nak nama lengkap kamu siapa?"tanya pak Aziz
"Meyira Zhaiyra Sofelly pak"balasnya sopan
"Dan Meyira Zahiyea sofelly sebagai wakilnya, beri tepuk tangan anak anak,"
Seisi aula akhirnya bertepuk tangan dengan gembira, tetapi tidak dengan Feby.
"Sialan, awas aja lo,"ancam Feby dalam hati.
***
Skip kantin....
Meyla dan Syakira duduk dengan santai di kursi kantin. Mereka sedang menunggu Dinda yang sedang memesan makanan.
"Gila juga tuh si cowok, segampang itukah iya melontarkan kehendaknya,"ucap Meyla tak percaya.
"Namanya juga si RAZIDAN," balas Syakira malas.
"Siap siap aja lo,"tambahnya
"Emang kenapa?"kaget Meyla
"Lo juga bakalan tau nanti,"
Dan apa yang di tunggu tunggupun tiba, Dinda datang dengan membawa senampan makanan dan minuman pesanan mereka.
"Mari makan,"ajak Dinda
"Mariiii"serempak keduanya
"Eh gimana perasaan lo setelah di pilih jadi waketos sama si Zidan?"tanya Dinda di sela makannya.
"B aja,"singat Meyla
"Kebiasaan dia emang gak pernah berubah,"heran Dinda
"BETUL,"setuju Syakira memberikan dua jempolnya
"Kebiasaan apa si?"tanya Meyla.
"Nanti juga lo tau sendiri,"
"Apaan si kalian berdua, gue tanyain masa jawabnya gitu semua. Gue jugakan pengen tau tentang dia,"kesal Meyla
"Cie yang udah kepo,"goda Dinda
"Kayaknya udah ada yang punya doi nih, ketua osis pula, jadi bisa sering ketemu deh,"ledek Syakira
"Gak lucu,"protes Meyla
Tawa lepas Dinda dan Syakira setelah melihat kekesalan Meyla.
***
#Jangan lupa vote teman teman
#Selalu menerima kritik dan saran dari kalian semua
#salam@rahmadani_04
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Teen FictionVote and follow dulu ya gaes! Cinta memang bisa membuat kita menjadi lebih baik ataupun buruk. Akan tetapi apakah semua perubahan itu hadir karna adanya cinta? Entahlah kita tidak bisa memprediksi itu semua... Happy Reading guyss....