Gadis bersurai cokelat yang terikat rapi itu sedaritadi hanya mengutak-atik pin nama yang ada di jemari mungilnya , Thania Anastasya , nama yang tertera jelas di pin tersebut.
Bus sekolah yang tengah ia tumpangi berhenti di tempat tujuan , suara desakan para murid yang berada di bus yang sama itu berhasil membuyarkan lamunan Thania.
"oke , this is our last day" ucap Thania begitu ia melangkahkan kakinya turun dari Bus dan masuk ke lingkungan Sekolah barunya itu.
Hari ini , adalah hari terakhir dari kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah atau lebih sering disingkat PLS. Hal ini menjadi suatu kelegaan bagi seorang Thania , entah kenapa gadis itu sangat benci dengan kegiatan MOS ataupun PLS.
"Thania!" Panggilan yang membuat Thania menolehkan kepalanya menatap ke sumber suara , tanpa pikir panjang Thania sudah sangat tau siapa pemilik suara tersebut.
Azel Aqilla Anulika , sahabat Thania sejak duduk di bangku Sekolah Dasar , yang sudah menjadi ciri khasnya disebut "Kembaran Thania".
Dengan senyum manis dan mata sipitnya itu , Azel berlari dari gerbang utama menyusul Thania yang sudah berdiri di pinggir lapangan utama.
"Heh kambing , ngapain lo lari-lari kayak kambing beneran gitu?" Ucap Lia yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping Thania.
"Enak aja Lo! Ngatain gue kambing , elu noh siluman buaya putih" oceh Azel tak mau kalah , yang pada akhirnya menimbulkan perdebatan mulut tidak jelas , Thania yang merasa telinganya mulai memanas pun akhirnya memutuskan berlalu pergi meninggalkan dua orang tersebut.
Thania melangkah pelan menuju barisan murid-murid seangkatannya yang bergerombol ricuh di lapangan utama.
"Permisi?" suara yang tidak familiar di telinga Thania tersebut berhasil menghentikan langkah gadis itu.
"eh iya?"
"barisan kelas X MIPA 1 disitu?"
Thania yang masih terkagum melihat sosok cowok berparas malaikat di hadapannya kali ini pun tidak menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan laki-laki tersebut.
Mata cokelat dengan tatapan menenangkan itu mampu menghinoptis seluruh tubuh Thania.
"em denger ga sih?" Laki-laki tersebut berhasil membuyarkan imajinasi Thania yang sudah terangkai di otak gadis itu.
"eh maaf , MIPA 1 di kiri sana"
"oke" laki-laki tersebut berlalu meninggalkan Thania yang masih masih terpaku kagum dengan pandangan mata yang masih mengiringi sosok laki-laki tersebut.
Ya Tuhan , kayaknya hamba mu ini jatuh hati pada pandangan pertama batin Thania sembari tersenyum manis dengan pandangan yang masih setia menatap ke arah sosok tadi.
"semuanya diharapkan segera berbaris rapi di barisan kelas masing - masing" seru salah seorang Kakak Kelas yang menjabat sebagai pengurus OSIS SMA Grawiratama.
Thania tersadar dari kegiatannya memandangi sosok laki-laki tadi , ia melangkahkan kakinya cepat menuju barisan kelasnya yang sudah tertera papan bertuliskan X MIPA 2 di depannya.
"Pokoknya gue harus tau siapa cowok tadi"
"Cowok yang mana, Than?" tanya Azel yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Thania.
"Astaga Azel bikin kaget aja ih"
"Jawab dulu Thania , cowok mana yang lo maksud tadi?"
"Percuma Zel , mana mau si idiot ngejawab" ucap Lia yang berhasil mendapatkan satu jitakan dari Thania.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Domino's "
Lãng mạnKetika jatuhnya hati beriringan dengan luka di detik yang sama. . Thania , gadis yang hanya bisa memendam rasa ke laki-laki bernama Elzan karena suatu alasan yang mengharuskannya untuk bungkam dan mengagumi dalam diam. . Namun , apa jadinya kalau te...