•○ Awal cerita ○•

25 4 6
                                    

"Kamu percaya takdir? kalau ku bilang takdirku adalah kamu , apa kamu masih mau percaya?"

°
°


"Pagi Thania ku tercinta" ucap Azel yang sudah menanti di bangku mereka berdua.

"Kok di depan , Zel?"

"Ya mau gimana lagi , udah abis slot kursi belakang hehe"

"Ya udah lah Than , sesekali lo jadi pinter duduk di depan" ucap Lia yang duduk sendiri tepat di belakang Azel dan Thania.

"Bacot sayang" Thania menjitak dahi Lia.

"Asem lu Than , kayak ketek Azel"

"HEH BABI MO GUE GEPREK YAH LU!" teriak Azel sambil mengangkat tas berwarna hitamnya ancang-ancang memukulkan tas itu ke Lia.

"Woi Meimei ! Diem napa ?! masih pagi juga udah tereak-tereak aja lu"
Seru Indra yang duduk tepat di belakang Lia.

"Ye maap atuh"

Ketiga perempuan itu kini tengah sibuk dengan gadgetnya masing-masing , menghabiskan sedikit waktu sambil menunggu bel masuk berbunyi.

Thania yang mulai bosan dengan Handphone nya pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju luar kelas , melihat beberapa siswa-siswi yang tengah sibuk berlalu-lalang di lorong tersebut.

"Damn girl! Awas!" suara terakhir yang di dengar Thania sebelum akhirnya dirinya terbaring di Ruang UKS.

Thania yang mulai sadar dari pingsannya pun membuka mata dan alangkah terkejutnya gadis itu begitu ia melihat sosok laki-laki berparas blasteran surga tengah menatap kearahnya.

"Apaan nih? Lo siapa?" tanya Thania sambil memicingkan matanya ke arah laki-laki dengan wajah datar di hadapannya itu.

"Lian" jawab laki-laki itu singkat , laki-laki inilah yang menjadi penyebab Thania pingsan di lorong kelas tadi , ah lebih tepatnya Skateboard yang dimainkan Lian lah pelakunya.

"Ohh jadi elo yah yang bikin Thania pingsan hah?!" oceh Lia yang baru saja masuk membuat Lian dan Thania kini menatap kearahnya.

"Gak sengaja" Laki-laki berkacamata namun berpenampilan badboy itu hanya menatap datar Lia yang tengah mengoceh dengan penuh emosi.

"Udah ah Li , gak kenapa-kenapa juga guenya ih" Thania menarik lengan Lia berusaha menjauhkan temannya itu dari Lian.

"Gue permisi" Lian berlalu pergi keluar dari Ruang UKS meninggalkan Thania dan pastinya Lia yang kini kepalanya sudah sangat panas melihat tingkah Lian.

"Ngeselin parah woi , udah salah , gak minta maaf , irit ngomong pula"

"Ya udah sih gapapa juga"

"Syukur ganteng yekan"

"Dih elo mah yah , kalo ganteng aja langsung serbu"

"hihihi , Yaudah yuk ke kelas , kasian Azel gue suruh nungguin"

Thania dan Lia yang tengah berjalan menuju kelas mereka , tak sengaja berpapasan dengan Elzan dan Gio , mata Thania sudah sangat pasti langsung terpaku pada sosok dambaan hatinya itu.

Elzan hanya melirik sekilas ke arah Thania lalu menundukkan pandangannya menatap lantai lorong yang tengah dilaluinya.

"Eh kamu Thania kan?" ucap seseorang yang berhasil membuyarkan pandangan Thania ke Elzan tadi.

Wajah Thania berubah masam begitu ia tau siapa perempuan yang tengah mengajaknya bicara.

"Iya" jawab Thania singkat dengan wajah datarnya.

" Domino's "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang