•○ Masih Patah hati ○•

11 2 2
                                    

°
°

"Zel lo juga liat Elzan ama Ghea gandengan?" tanya Lia yang hanya di jawab anggukkan lemas dari Azel.

"Gimana ceritanya jadi bisa gandengan? Trus bukannya Ghea sama lo yah?" tanya Lia lagi yang membuat Azel benar-benar sumpek mendengar jutaan pertanyaan Lia daritadi .

"Banyak tanya lo anjir"

Thania masih fokus dengan foto-foto hasil potretannya di kameranya , lebih tepatnya foto Elzan yang benar-benar membuat gadis itu sakit hati sekarang.

Thania bungkam dengan matanya yang mungkin sebentar lagi akan menangis , setelah 3 bulan menyimpan perasaannya dalam diam , Thania harus mundur. Baginya cukup sudah kejadian tadi menjadi alasan kuat baginya untuk berhenti berharap pada Elzan.

"Gue keknya mo ngelupain Elzan" ucap Azel yang membuat Thania dan Lia melirik ke arahnya.

"Gue coba buat buka hati ke orang lain aja" lanjut Azel.

Sesaat sesudah mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Azel , muncul secercah harapan di hati Thania untuk kembali melanjutkan perasaan dalam diam nya ke Elzan. Namun , di sisi lain , mengingat segala kejadian Elzan dan Ghea sejak awal sekolah membuat gadis itu kembali berpikir mundur.

"Gio aja gih Zel" ucap Thania berusaha menghilangkan pikirannya tentang Elzan.

"DIH KIAMAT DUNIA KALO GUE AMA DIA" teriak Azel dengan ekspresi jijiknya membayangkan wajah Gio yang benar-benar menyebalkan di matanya.

Tanpa mereka bertiga sadari , tepat di meja kantin belakang mereka , sudah duduk Elzan , Gio dan Ghea yang diam-diam mendengarkan pembicaraan Azel dan kedua sahabatnya tersebut.

Ghea kini merasa bersalah sudah berniat membantu Azel padahal dirinya sendiripun juga memiliki rasa yang sama ke Elzan . Ya seperti yang orang kebanyakan bilang , tidak ada persahabatan antara perempuan dan laki-laki yang murni sahabat tanpa menyimpan perasaan.

Menjadi sahabat Elzan sejak menginjak bangku kelas 2 SMP itu membuat Ghea memiliki perasaan terpendam ke Elzan , terlebih lagi perilaku dan perhatian Elzan ke Ghea yang sangat beda dengan perilakunya ke perempuan lain itu membuat Ghea merasa spesial untuk Elzan.

Menjadi sahabat Elzan sejak menginjak bangku kelas 2 SMP itu membuat Ghea memiliki perasaan terpendam ke Elzan , terlebih lagi perilaku dan perhatian Elzan ke Ghea yang sangat beda dengan perilakunya ke perempuan lain itu membuat Ghea merasa spesi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh iya , katanya Maira itu temen masa kecil Elzan" ucap Gio sambil membantu Azel menyiapkan diri untuk penampilan mereka di acara puncak hari jadi sekolah malam ini.

"Maira yang cantik banget itu?" tanya Azel sambil melihat dirinya di kaca cermin , gadis itu sebenarnya sudah tau tentang Maira dan Elzan dari cerita Ghea.

"Iya , nambah deh saingan lo Zel"

"Masa bodo , udah move on"

"HAH? SERIUS?!" sentak Gio yang membuat Azel kini melotot kaget ke arahnya.

" Domino's "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang