Jisung dan Felix sudah dekat dengan gerbang sekolah, keduanya menghabiskan waktu berjalan dengan mengobrol ringan, membicarakan anak-anak kelas.
Jarak mereka dengan gerbang sekolah terhitung beberapa langkah lagi, sedangkan pembicaraan masih terdengar menarik sehingga keduanya tidak terlalu memerhatikan jalan. Diluar gerbang sekolah, terlihat jalanan yang tidak terlalu ramai dengan kendaraan.
Mereka baru saja melewati gerbang sekolah. Tidak menyadari seseorang kini sedang memerhatikan mereka dari jauh.
"Woi."
Jisung dan Felix sama-sama menengok, mendapati seorang pemuda kini tengah duduk disalah satu bangku halaman depan gedung sekolah.
Tunggu, ada yang aneh.
"Oit, Min! Blom balik?" Felix balas menyapa, belum peka dengan keadaan sekitarnya.
"Kalian ngambil brosur itu juga ya?" Orang yang tadi menyapa tidak menjawab, justru melempar pertanyaan.
Jisung masih memandang sekitar, sedetik kemudian dia menutup mulutnya tidak percaya dengan yang dilihatnya.
"Loh, loh. Kok kamu bisa―"
"Felix! Kita udah keluar gerbang sekolah, kan?" Tanya Jisung heboh sambil mengguncang tubuh temannya itu.
"Iyalah! Aduhduh, Sung! Pusing tau!"
"Liat! Trus kenapa sekarang didepan kita gedung sekolah?!" Jisung menunjuk kedepan.
Felix mengikuti arah tunjuk Jisung, sebelum ikut terkejut melihatnya. Gedung sekolah mereka persis ada didepan, seharusnya itu ada dibelakang mereka. Felix menengok kebelakang, mendapati gerbang sekolah mereka yang terbuka, namun diluar gerbang tersebut hanya terlihat kabut putih tebal.
"H-harusnya.. Kita ada di jalan, kan, sekarang? Bukan didalam lingkungan sekolah lagi?" Tanya Jisung lagi dengan nada yang lebih rendah.
"Harusnya gitu! Tapi.. Apa-apaan?!"
"Udah ngapa kagetnya, duduk sini." Felix dan Jisung kembali menengok kearah pemuda yang daritadi asik memerhatikan mereka berdua.
"Seungmin, ini kenapa? Woi kita di dunia lain?!" Tanya Felix ketika dirinya dan Jisung sudah berdiri didekat Kim Seungmin, pemuda yang daritadi duduk.
"Entah, tapi kayaknya sih iya. Tadi kan aku tanya kalian ngambil brosur di mading juga ya?"
"Iya, emangnya kamu ngambil?" Seungmin mengangguk sambil menunjukkan brosur yang dimaksud.
"Aku orang pertama kayaknya, kalian kedua sama ketiga," jelasnya.
"Berarti kamu yang ngambil sebelum kita?" Seungmin mengangguk lagi.
Jisung kembali memandang sekitar. Ini sama persis seperti lingkungan sekolah mereka, namun disini suasananya sangat sepi, tidak seperti tadi ketika mereka keluar dari gedung sekolah masih ramai.
Tempat ini seperti cerminan lingkungan sekolah mereka yang asli.
"Kamu sendiri daritadi?" Tanya Jisung pada Seungmin yang kembali dibalas anggukan.
"Nungguin tiga orang lainnya. Kirain bakalan nginep disini sendirian, ternyata kalian juga ngambil. Cuman perlu nunggu satu orang lagi biar permainannya mulai."
"Kok kamu tau?"
Seungmin mengangkat bahunya. "Tadi ada mbak-mbak operator ngomong pas aku masuk."
"Jadi kita harus nungguin sampe satu orang itu dateng?" Felix bertanya lagi yang lagi-lagi dibalas anggukan.
"Sampe kapan?"
"Ya mana aku tau, kalau tau juga udah daritadi ditelpon buat ngambil brosur trus suruh jalan keluar gerbang," jawab Seungmin cuek.
"Udah tunggu aja sih, daritadi aku nunggu sendiri gak ada masalah," lanjutnya.
Felix menghela napas lalu mendudukkan dirinya disebelah Seungmin yang sedang duduk bersandar, bersidekap dengan mata terpejam.
"Mau pulaangg.." Jisung menengok kearah temannya itu.
"Harusnya tadi kita gak ngambil brosurnya." Felix mengangguk mengiyakan.
"Iya, biarin aja Seungmin sendiri disini."
Disebut, Seungmin membuka sebelah matanya lalu kembali menutupnya, tidak peduli.
"Ini kita udah masuk game-nya?"
"Blom kayaknya, emang harus nungguin satu orang lagi. Jadi ini kayak ruang tunggu gitu bentuknya."
"Dikira bandara."
"Berarti pas kita ngambil brosurnya, kita langsung otomatis ikut ya?" Tanya Felix.
Jisung berpikir sebentar sebelum mengangguk. "Kayaknya gitu sih, buktinya kita gak ngapa-ngapain brosurnya, udah langsung kesini."
"Geser!" Serunya kemudian.
Felix belum sempat protes, tapi Jisung sudah mendorong tubuhnya ke ujung bangku, sedangkan Jisung sendiri duduk ditempat Felix duduk sebelumnya, dirinya ada ditengah-tengah Seungmin dan Felix sekarang.
"Et alah, kagak bakal aku tikung juga sih, Sung," Jisung mendelik.
"Diem."
Suasana hening, tidak ada yang berbicara lagi. Jisung sudah hampir tertidur sedangkan Seungmin sepertinya sudah tidur daritadi, hanya Felix yang masih diam tidak tertarik ingin tidur walaupun suasananya sangat mendukung.
Baru saja ketika Felix memutuskan untuk tidur juga, sebuah suara seseorang yang lain berhasil membuatnya spontan menengok.
"Hah, apa-apaan nih?!"
―gєт συт―
[ ; ] hai! ini gak ada thrillernya sama sekali ya wkwkwk, cuman teka-teki gitu, jadi jangan kuatir soal ada yang mati apa enggak, gak bakalan ada karena akunya sendiri suka gak kuat matiin karakter:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Out [Stray Kids]✔
Fanfiction[COMPLETE] SKZ's 00―Find the clue, and you will be able to get out from this game. rveynws, 2020.