12

184 33 25
                                    

"Eh, inget! Kita harus nginget semua sandi yang dari awal!" Seru Jisung saat mereka dalam perjalanan naik ke lantai tiga.

"Aku paling inget yang terakhir ini doang serius," ungkap Hyunjin.

"Yang pertama kali itu yang kita di lab Bahasa, kan? Yang pas mau keluar?" Tanya Seungmin memastikan, diangguki oleh yang lainnya.

"Aku inget, 8-6-5-1. Tapi yang di ruang guru aku gak apal," jelas Seungmin.

Jisung nampak berpikir. "Kode yang di ruang guru bisa diliat di keyboard."

"Udah kan ya? Yang dikelas gak pake kode angka, kan?" Felix bertanya yang juga diangguki yang lainnya.

"Oke, kita hadepin aja dulu tuh pintu aula, baru kita ngulang semua kodenya lagi."

Aula sekolah berada di lantai tiga gedung, satu lantai dengan deretan kelas 12. Ruangan itu luas, dibatasi oleh kaca transparan dan pintu kayu besar. Dari tangga lantai tiga, hanya tinggal berbelok ke kanan dan aula itu akan langsung terlihat.

Tepat mereka sampai didepan pintu aula, terlihat sebuah gembok yang terpasang di gagang pintu masuk aula.

"Oke, sabar, Felix.. Sabar.." Felix berkata pada dirinya sendiri.

Untuk kali ini, Seungmin bisa menghembuskan napas lega―karena Felix tidak berseru.

"Hm.. Kita coba masukin kode yang mana dulu? Yang di lab Bahasa?" Tanya Jisung.

"Try it."

Jisung yang kali ini maju untuk membuka gembok, memutar angka-angka sesuai kode yang didapat di lab Bahasa pertama kali.

"8.. 6.. 5.. 1―okee.. Kebuka!"

Begitu pintu aula terbuka, ruangan luas juga lapang menyambut mereka, ada juga hawa dingin yang keluar―patut dipertanyakan, namun dihiraukan. Keempatnya melangkah masuk, dan seketika itu juga terdiam.

"Apa yang kita temuin di tempat luas gak ada isinya kayak gini?" Tanya Felix heran.

"Gak ada perabotan apa-apa kayak di ruangan-ruangan sebelumnya," kata Hyunjin menyetujui.

Pandangan Seungmin mengedar, dan akhirnya terkunci pada satu objek di sebelah kiri aula. "Kalau gitu, kita harus cari ruangan."

Jisung menyadari arah pandang Seungmin, di sisi sebelah kiri aula terdapat sebuah ruangan tempat biasanya para siswa ataupun guru berkumpul untuk briefing, persiapan sebuah acara resmi maupun tidak resmi. Ruangan itu juga bisa digunakan para penampil untuk berlatih dengan tenang karena ruangan itu kedap suara. Ruangan itu kini pintunya tertutup lagi-lagi dengan sebuah gembok.

"Gais, gembok lagi oke."

"Dia beli gembok berapa sih? Beli enam gratis satu?" Felix mencibir.

"Garing, whoo~" ledek Hyunjin, untuk yang kesekian kalinya, yang kembali dihadiahi tatapan tajam dari Felix.

Jisung menghembuskan napas pelan. "Yaudahlah, makin cepet makin bagus."

Lagi, mereka kembali dihadapkan dengan pintu yang digembok, kali ini kode yang didapat di ruang guru yang harus mereka ingat dan gunakan untuk membuka gembok tersebut.

"Berarti.. Sekarang kita pake kode yang di ruang guru?" Tanya Hyunjin memastikan.

"Kayaknya iya, liat keyboard hp coba. Aku ingetnya kode aslinya doang, QW ER RT TY," ucapan Jisung langsung dilakukan oleh Felix, dibantu Seungmin disebelahnya.

"Kodenya 1-4-6-7."

Ketika Felix selesai berucap, Jisung juga selesai memasukkan kodenya dan hasilnya gembok tersebut terbuka.

Get Out [Stray Kids]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang