04

259 39 9
                                    


Keempat remaja itu kini sudah berada di dalam gedung sekolah, sesuai arahan, mereka menunggu disana sampai arahan berikutnya terdengar.

"Ngomong-ngomong, ini sama persis kayak sekolah kita yang asli," celetuk Hyunjin sambil melihat sekitar.

"Hm, mereka bisa banget bikin tiruannya," balas Seungmin yang sedang sibuk melihat jajaran piala yang tersimpan rapi didalam lemari kaca.

"Termasuk namamu di piala ini," Hyunjin menengok lalu menghampiri lemari kaca tersebut dan ikut memerhatikan.

"Keren, yang buat tiruan ini tau aku pernah menang olimpiade olahraga."

"Wow wow! Disini ada namamu juga, olimpiade fisika." Seungmin melihat kearah piala yang ditunjuk Hyunjin.

"Itu dari kelas sepuluh." Dan banyak hal lainnya yang dibicarakan kedua pemuda itu.

"Kalian kenapa santai banget sih?"

Hyunjin dan Seungmin kompak menengok kearah dua orang lainnya yang daritadi memerhatikan keduanya.

"Emangnya kenapa? Ada apaan disini?" Hyunjin bertanya balik sambil mengangkat kedua bahunya.

"Disini gak ada orang lain selain kita, oke? Udah lagi tadi ada suara asing entah dateng darimana, harusnya waspada dikit kek," cerocos Felix.

"Daritadi gak ada apa-apa, kita cuman perlu nunggu si mbak-mbak operator ngasih arahan lagi," ucap Seungmin dengan intonasi tenang.

"Lagian ada Hyunjin disini," Seungmin menepuk-nepuk bahu pemuda yang lebih tinggi.

"Kenapa?"

"Gak papa."

Jisung memasang wajah datar. "Apasih, Min."


"Ya!"


"ASTAGA!"

"YA TUHAN!"

Seungmin memandang datar ketiga temannya yang kompak terkejut, sebelum pandangannya mengedar mencari pengeras suara yang mungkin berasal dari situ suaranya. Iya, suara si mbak-mbak operator itu lagi.


"Kalian sudah sampai di ruang utama! Ambil kertas yang akan jatuh dihadapanmu dan ikuti arahannya untuk menuju ke ruang pertama! Jangan lupa untuk memecahkan kode untuk menuju ke ruangan berikutnya!"


Sebuah gulungan kertas kecil jatuh dari atas dan mendarat tepat didepan sepatu Seungmin, pemuda itu mengambil gulungan kertas tersebut kemudian kepalanya mendongak keatas mencari asal jatuhnya gulungan tersebut.


"Selamat bermain!"


"Keren, kertasnya pasti tembus dari atap," kalimatnya terkesan memuji tetapi raut wajah Seungmin terlampau datar untuk mendukung kesan memuji.

Melihat Seungmin yang asik dengan gulungan kertas ditangannya menimbulkan rasa ingin tahu dari Jisung. Si Han itu berdiri lalu segera menghampiri Seungmin.

"Apa isinya?" Seungmin menengok lalu menyodorkan kertas tersebut pada Jisung.


Pertama,

Disini biasanya kamu melakukan penilaian tutur bicara. Kamu mendengarkannya dengan baik lewat sebuah alat yang meredam suara sekitar. Hampir sebagian besar murid tidak suka dengannya.


"Penilaian tutur bicara? Baku banget kalimatnya," Seungmin tersenyum kecil.

"Bukannya ini udah jelas banget kemana kita harus pergi?" Jisung menengok dengan raut wajah heran.

"Hah? Emangnya kemana?"

"Baca ulang coba."

Hyunjin dan Felix yang penasaran akhirnya ikut menghampiri keduanya, dengan Felix yang langusng merebut kertas dari tangan Jisung lalu membacanya diikuti Hyunjin disebelahnya.

"Et kebiasaan main ngambil aja emang," Jisung mendengus.

"Penilaian tutur bicara, mendengarkan lewat alat yang meredam sekitar, sebagian besar murid tidak suka dengannya―APAANSIH BAHASANYA BAKU BANGET UDAH JELAS NILAI BAHASA AKU JELEK!" Protes Felix ketika membaca isi kertas tersebut.

Hyunjin mengangguk mengiyakan. "Ini petunjuk model cerdas cermat bahasa, sedangkan aku gak pernah masuk kelas bahasa selama setahun terakhir ini."

Seungmin hanya memerhatikan ketiga temannya itu yang sibuk mencari jawaban, Jisung yang berada disebelahnya mencebikkan bibirnya sebal.

"Kamu udah tau jawabannya serius?" Tanyanya.

"Hm, udah."

Felix langsung memegang kedua bahu Seungmin menatap pemuda itu serius, menuntut jawaban.

"Apa? Kamu mau ngeledek aku yang gak bisa bahasa ya, Min?"

Seungmin tersenyum kecil lagi. "Kalian udah sebut jawabannya daritadi."








―gєт συт―


[ ; ] alurnya cepet banget gak sih?:( aku sebenernya bingung tapi yaudahlah:")

Get Out [Stray Kids]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang