"KEMANA NYAMBUNGNYA WAHAI BIDADARI SURGAKU?!"
Lagi, Felix yang kembali berseru, tapi kali ini Seungmin sudah tidak peduli lagi walaupun kadang dia masih kaget.
"Ayo mikir! Apaan nih maksudnya?"
"Cari loker warna cerah," ucap Seungmin singkat, padat, dan jelas.
"Hah? Kok gitu?" Hyunjin dan Felix serempak melontarkan pertanyaan yang sama.
Jisung menepuk keningnya pelan. "Kalian ini tadi udah bener sekarang gak bener lagi, gimana sih.." lalu dia langsung berlalu untuk mencari loker berwarna cerah didalam ruang guru tersebut.
Hyunjin dan Felix berpandangan, lagi, dan serempak memandang Seungmin yang masih belum beranjak untuk mengikuti Jisung. Yang dipandang hanya menghembuskan napas pasrah.
"Biasanya kalau cuaca panas, orang-orang pasti pakai baju warna cerah, kan? Biar panasnya gak nyerap, soalnya kalau warna gelap, nyerap panasnya lebih cepet. Jadi maksud si kertas, cari loker warna cerah, kenapa loker? Kan tadi di kalimat sebelumnya bahas loker. Ngerti?" Jelas Seungmin pelan-pelan kepada duo wekwek tersebut.
Mereka berdua sempat terdiam sebentar sebelum kompak bertepuk tangan.
"NGERTI NGERTI!" Sudah jelas ini siapa.
"Nah, gini kek, dijelasin."
Seungmin menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan kedua temannya itu. "Ayo, bantuin Jisung nyari."
Sekarang keempatnya sudah berada didepan deretan loker dengan berbagai warna, Jisung yang sudah disana daritadi bilang kalau ada tiga kandidat loker berwarna cerah yang bisa saja salah satunya dimaksud oleh kertas yang ditemukan Felix tadi.
"Ada warna biru muda, hijau muda, sama putih. Yang mana kira-kira yang bener?" Tanya Jisung.
"Si kertas bilang soal cuaca itu, aku yakin masih ada hubungannya buat nentuin warna cerah yang dimaksud."
Hyunjin disebelah Seungmin menatapnya kagum. "Ini orang otaknya dapet darimana sih?" gumamnya pelan.
Felix kali ini ikut berpikir. "Mungkin.. warna yang paling ampuh atau mungkin yang paling sering dipake pas cuaca panas?" tanyanya.
"Felix, aku tersentuh," Jisung memasang wajah penuh penghargaan yang dibuat-buat, yang dihadiahi tatapan datar dari yang bersangkutan.
"Nah! Kali ini aku tau!" Semua pandangan kini beralih pada Hyunjin.
"Apa?"
"Buat aku bangga, Hwang." Ini Jisung, dengan wajah penuh penghargaan yang kembali dibuat-buat.
"Kayaknya nih ya kayaknya, yang warna putih deh. Soalnya kalau panas, aku pasti pake kaos putih tiap hari, emang kalian nggak? Tapi kayaknya lagi nih, orang-orang mungkin bakal milih warna putih kalau misalnya suruh milih antara tiga warna tadi," jelas Hyunjin, kemudia dia tersadar betapa panjangnya kalimat yang baru saja diucapkan olehnya.
"Waw, keren banget bisa ngomong kayak gitu," pujinya pada diri sendiri.
Jisung langsung meringsut mendekati Hyunjin dan menepuk-nepuk pipi si Hwang gemas. "AYAH BANGGA SAMA KAMU NAK!"
Seungmin mengangguk setuju dengan senyum kecil tercipta, senang mendengar kalimat Hyunjin tadi. "Putih paling sering sih, kalau diliat. Gimana?"
"LANGSUNG CEKIDOT GAIS!" Felix langsung menuju loker berwarna putih, dan membuka loker tersebut―yang untungnya tidak dikunci.
Setelah memastikan kertas mana yang akan diambil, akhirnya sebuah kertas diambil Felix, langsung menunjukkannya kepada tiga temannya itu untuk dilihat bersama-sama.
Ketiga,
Saatnya naik ke tingkat selanjutnya! Tempat murid-murid tingkat menengah belajar. Sering menggunakan alat dari laboratorium. Berapa hasil dari 5 dikurang 3?
"Tau gak sih kesamaan setiap petunjuk yang didapet?"
"Apaan?"
"Sama-sama gak nyambung, kayak aku sama dia."
"Yeu, roda gerobak."
―gєт συт―
[ ; ] hai! gimana chapter ini? gak seru ya? soalnya aku lagi gak punya inspirasi:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Out [Stray Kids]✔
Fanfiction[COMPLETE] SKZ's 00―Find the clue, and you will be able to get out from this game. rveynws, 2020.