Bryan menggandeng tangan Angela disusul dari arah belakang Ezra dan yang lain berjalan mengikutinya.
"Setelah dari rumah Bryan, kita kerumah sakit. Aku ingin menjemput adikku," ucap Karel.
Mereka semua mengangguk setuju sedangkan Angela kini sibuk dengan permen gula kapas ditangannya.
"Mau?" tanya Angela pada Bryan sambil mengarahkan permen kapas tersebut pada Bryan.
Bryan tersenyum lalu mengangguk, Angela menyuapinya. "Terima kasih," ucapnya sambil mengusap rambut Angela.
Akhirnya mereka sampai dirumah besar milik keluarga Bryan. Bryan menghela nafas gugup membuat Angela langsung menggenggam tangannya.
"Jangan takut," ucap Angela sambil tersenyum.
"Benar," sahut Ezra sambil merangkul pundak Bryan dan Angela. "Jangan takut, kami bersamamu,"
Bryan menyunggingkan senyumnya lalu melangkah masuk kedalam rumah disusul teman-temannya.
"Teryata kau ingat pulang ya Bryan," ucap Peter sinis.
Bryan menatap datar tangannya terkepal kuat, membuat Angela mengelus lengan pria itu agar tidak marah.
Peter mengangkat alisnya menatap Angela yang berdiri disamping Bryan lalu menatap keenam pria yang berada dibelakang Bryan.
"Oh. Kau membawa teman, aku kira kau tidak mempunya teman," ucap Peter.
Bryan menggeram kesal sedangkan Angela menggelengkan kepalanya sambil menatap Ezra dan yang lain dengan wajah yang memerah karena marah.
Peter tersenyum mengejek. "Ngomong-ngomong siapa gadis cantik di sebelahmu? Apa dia kekasihmu? Apa dia tau kelakuan burukmu?" tanyanya beruntun.
"Kau---"
"Sudahlah. Jangan membuang tenagamu untuk melawan orang yang tidak penting," ucap Ezra datar.
Peter berdecih. "Untuk apa kau pulang? Tidak ada yang mengharapkan mu disini," ucapnya.
"Dimana paman dan bibi?" tanya Bryan.
"Tidak ada. Untuk apa kau menanyakan itu? Ingin meminta uang? Cih!" dengus kesal Peter.
Angela menggeram kesal namun Kenzo merangkul pundaknya dan menggeleng.
"Tahan emosimu," ucap Kenzo.
"Jadi kau sendiri disini?" tanya Theo sambil melihat kesana kemari.
Peter menatap bingung. "Memangnya kenapa kalau aku sendiri," ucapnya.
"Itu bagus," sahut Liam. "Aku jadi mudah untuk memberi pelajaran untukmu,"
Peter menatap waspada saat semua gorden dan jendela tertutup dengan sendirinya.
Bryan memejamkan matanya sesaat kemudian tubuhnya kini diselimuti oleh api membuat Peter menatap waspada sekaligus takut.
"Aku hanya ingin membuat perhitungan untukmu," desis Bryan berjalan maju.
Theo sudah membuat tanaman merambat yang langsung membelit tubuh Peter.
"Kalian monster," ucap Peter takut.
"Benar. Aku monster," ucap Bryan. "Kau meracuni orang tuaku,"
"Kau menyiksaku, sekarang aku akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan," sambung Bryan.
Angela ingin menahan Bryan namun tubuhnya langsung dipeluk Darren dari belakang, ia menggelengkan kepalanya.
"Jangan kesana. Kau bisa terluka nanti," ucap Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER!![TAMAT]✅✅
Fantasymemiliki keterikatan dengan tujuh monster apa yang kalian rasakan? takut,panik. mereka adalah manusia namun memiliki kekuatan yang tidak di miliki manusia biasa dan sialnya mereka sangat tampan dan mempesona. bermula karena kesalahan penelitian seo...