26 (Ending)

13.3K 983 31
                                    

"PANAS!" teriak Karel, ia berlari dengan tubuh yang terbakar bagian belakangnya.

Bryan tertawa terpingkal-pingkal. Karel menggeram kesal, ia melempar bantal kearah wajah Bryan.

"Shit!" umpat Bryan sambil meringis.

"Fokuslah latihan!" ucap Darren.

"Dia yang mulai lebih dulu," ucap Karel.

"Bisa lebih serius?" tanya Kenzo dengan dingin.

Karel menelan salivanya dengan kasar. "Ba-baiklah," ucapnya dengan takut.

"Mulai," ucap Theo. Ia mengarahkan tanaman merambat miliknya untuk menyerang berbagai arah.

Ezra dan Kenzo sudah menghilang sedangkan yang paling tersiksa adalah Karel yang berusaha menghindar tanpa melawan.

Sedangkan Liam, ia mengarahkan benda tajam untuk memotong tanaman merambat itu. Lalu Darren membuat air di tangannya menjadi setajam pisau untuk memotong tanaman itu.

Bryan tampak sibuk mengeluarkan api dari tangannya membuat tanaman tersebut terbakar seketika.

"Giliran ku," ucap Darren ia membuat pusaran air.

"Oi! Aku tidak membuat persiapan apapun!" teriak Karel tidak terima.

"Tidak peduli," ucap Darren dengan acuh.

Ezra tampak lincah melompati pohon untuk menghindar dari pusaran air yang dibuat oleh Darren.

"Sialan!" Karel teriak saat pusaran tersebut mengenainya dan membuat dirinya langsung basah kuyup seketika.

Bryan membuat pelindung dari api dan pusaran air tersebut langsung menguap seketika.

"Apa kalian sudah selesai?" tanya Angela.

Mereka menatap kearah Angela. Darren menghentikan pusaran air yang ia buat lalu berjalan mendekat begitupun dengan mereka.

"Ada apa?" tanya Liam.

"Hari sudah semakin sore. Kalian belum makan apapun," ucap Angela.

Theo mengecup pipi Angela. "Baiklah kami akan masuk," ucap nya.

Kenzo merangkul pundak Angela disusul dengan yang lain ikut masuk kedalam rumah.

"Hari ini sangat melelahkan ya," ucap Ezra.

Bryan mengangguk. "Tapi aku menyukainya," ucapnya.

"Dan aku tidak," celetuk Karel dengan kesal.

Liam terkekeh. "Kau sial sekali ya," ledeknya membuat Karel mendengus.

Angela tersenyum lalu ia memakan makanan nya dengan lahap. Kenzo terkekeh pelan, ia mengecup pipi Angela sambil mengusap rambutnya.

"Tetap seperti ini," ucap Kenzo.

Angela menatap dengan polos. Liam menghentikan kegiatannya lalu menatap Angela.

"Angela. Apa yang kau inginkan untuk hadiah ulang tahun mu?" tanya Liam.

Bryan mengangguk. "Sebentar lagi kau akan ulang tahun bukan?"

Ezra menganggukan kepalanya. "Kau ingin apa?" tanyanya.

Angela mengangkat bahunya. "Aku tidak tau. Dari dulu aku tidak mendapat hadiah apapun," ucapnya.

"Tapi sekarang sudah beda," ucap Darren. "Kau harus mendapat sesuatu dari ulang tahun mu,"

Karel mengangguk. "Katakan saja," ucapnya.

Angela nampak berpikir, lalu ia tersenyum.

"Apa sudah kau pikirkan?" tanya Theo.

MONSTER!![TAMAT]✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang