"Apa itu?" tanya Angela.
Liam menoleh, ia tersenyum tipis. "Surat," balasnya.
Angela berjalan mendekat. "Surat apa?" tanyanya.
"Ayahku sudah tiada," ucap Liam membuat Angela terkejut.
Angela memeluk lengan Liam. "Walaupun ayahku adalah seorang yang brengsek tapi ia tetap ayahku," ucap Liam.
"Ayahku tiada karena overdosis obat dan juga ayahku memiliki riwayat penyakit jantung," sambung Liam.
"Jangan sedih," ucap Angela.
Liam terkekeh, ia mengecup kening Angela. "Aku hanya sedikit sedih. Lagipula ayahku sudah mendapat apa yang harus ia dapatkan," ucapnya.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Darren. Ia membawakan beberapa cemilan dan minuman.
"Apa itu?" tanya Angela dengan semangat.
"Beberapa kue coklat kesukaanmu," ucap Darren sambil mencubit pipi Angela.
Angela duduk sambil mengambil beberapa kue coklat di tangannya. Tanpa sadar Kenzo sudah berada di sampingnya.
"Apa yang kau makan?" tanya Kenzo. Angela terkejut dan langsung menoleh dengan kue di mulutnya.
Kenzo menarik dagu Angela, ia memakan kue yang berada dibibir Angela.
"Perhatikan mimik wajahmu," ucap Kenzo sambil tertawa kecil.
Angela mengerjapkan matanya, ia memukul kepala Kenzo. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya kesal.
"Makan," balas Kenzo datar.
Angela mencibir kesal, lalu Ezra datang dan duduk di sebelah Angela yang masih kosong.
"Semua masalah sudah selesai bukan?" tanya Bryan.
Darren mengangguk. "Aku juga lega," ucapnya.
"Tidak ada lagi masalah kan?" tanya Karel.
Liam menggeleng. "Semuanya sudah selesai," ucapnya.
"Jadi?" tanya Ezra.
Mereka semua menatap Angela yang tengah sibuk menyantap makanan di pangkuannya. Ia menghentikan kegiatannya saat melihat mereka yang kini menatapnya dengan serius.
"Apa?" tanya Angela bingung.
"Saatnya memperjuangkan cinta kita," ucap Bryan dengan heboh.
"Kau akan menikah dengan kami semua kan Angela?" tanya Darren.
Angela melongo. "Maksudmu semua?" tanyanya.
Liam mengangguk. "Kami semua," ucapnya dengan santai.
"Ta-tapi---"
"Kenapa? Apa kau akan menolak kami?" tanya Ezra.
Angela menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan begitu maksudku," ucapnya.
"Lalu?" tanya Kenzo.
"Aku tidak mungkin menikahi kalian semua. Kau tau, aku hanya seorang gadis yang tidak memiliki orang tua," ucap Angela.
"Aku hanya gadis yang beruntung karena kalian menyukaiku," ucap Angela.
"Aku hanya tidak ingin menjadi seorang yang begitu egois," sambung Angela.
"Tidak. Kau tidak egois," balas Karel.
"Kami yang menawarkannya. Lagi pula kami tidak keberatan jika saling membagi," celetuk Bryan.
"Ini keputusan kami," sambung Darren.
Bryan mengangguk. "Kami hanya tidak ingin ada pertikaian karena memperebutkan mu," ucapnya.
"Jadi, tolong terima kami," Kenzo mengecup punggung tangan Angela.
"Kami benar-benar mencintaimu. Tidak peduli jika harus berbagi asal kau tetap bersama kamu Angela," ucap Darren.
"Kau mau?"
∆∆∆
"Dimana Angela?" tanya Liam.
Darren menunjuk kearah dimana Kenzo tertidur dengan Angela yang tertidur diatasnya.
"Ah, tertidur," ucap Liam.
"Ada apa?" tanya Darren saat kini ia sibuk dengan memasak di dapur.
"Sebentar lagi Angela akan ulang tahun. Menurutmu apa yang akan kita berikan padanya?" tanya Liam.
"Baju? Atau aksesoris?" tanya Bryan.
"Angela tidak sefanatik itu," sahut Karel.
"Menurutmu apa?" tanya Liam pada Darren.
"Berikan Angela apa yang ia inginkan," ucap Darren.
"Aku tidak tau," ucap Liam.
"Kita bisa tanyakan itu padanya nanti," ucap Ezra yang menyentuh pipi Angela.
Disisi lain~
"Bagaimana kondisinya?" tanya Yogi.
"Bayi ini sangat luar biasa," ucap Vano. "Dia dapat bertahan sampai pada tahap ini. Sangat mengagumkan,"
"Lalu setelah berhasil apa yang akan kita lakukan padanya?" tanya Yogi sambil menyentuh tabung yang berisi bayi mungil nan tampan didalamnya.
"Aku pikir kita sudah gila karena kita menjadikan seorang bayi untuk bahan percobaan seperti ini," ucap Yogi.
Vano menutup buku catatannya. "Setelah ini aku mungkin tidak akan melakukan ini lagi," ucapnya.
Yogi menatap terkejut. "Apa maksudmu?" tanyanya.
"Aku akan keluar negeri karena beberapa perusahaan membutuhkanku untuk memproduksi obat," ucap Vano.
"Lalu aku?" tanya Yogi.
Vano menepuk pundak Yogi. "Kau bebas melakukan apapun. Kau juga tidak perlu membawakan aku seseorang untuk di teliti lagi," ucapnya.
"Apa aku tidak boleh bersamamu?" tanya Yogi.
Vano menggeleng. "Tidak bisa. Penelitian ini hanya sedikit orang yang tau dan ini berbahaya bagimu juga," ucapnya.
"Lalu kenapa kau menerimanya jika itu berbahaya?" tanya Yogi tidak percaya.
Vano tersenyum tipis. "Aku membutuhkan hal baru. Lagipula aku ini ilmuwan ternama. Tidak mungkin aku akan berada dalam bahaya," ucapnya.
"Kau akan sering kemari kan?" tanya Yogi.
Vano mengangguk. "Tenang saja. Sesekali aku akan kemari untuk mengunjungi sepupuku," ucapnya.
"Lalu bayi ini?" tanya Yogi sambil menatap tabung tersebut.
"Kau bisa merawatnya jika mau. Tapi, jika bayi ini akan berbahaya nantinya lebih baik kau mengurungnya," ucap Vano.
Yogi mengangguk. "Kapan kau berangkat?" tanyanya.
"Besok. Besok aku akan pergi," ucap Vano.
Yogi menganggukan kepalanya. "Berhati-hatilah disana," ucapnya.
Vano mengangguk, ia menyentuh tabung di depannya ini.
"Kau akan menjadi lebih kuat dari yang aku kira. Kau akan menjadi mahakarya ku yang hebat,"
"Kau adalah Aaron Wellsy,"
∆∆∆
TBC
Karena pada demo :") jdi aku up sebelum terbit ya guys uwuw khusus untuk kalian aku baikkan
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER!![TAMAT]✅✅
Fantasymemiliki keterikatan dengan tujuh monster apa yang kalian rasakan? takut,panik. mereka adalah manusia namun memiliki kekuatan yang tidak di miliki manusia biasa dan sialnya mereka sangat tampan dan mempesona. bermula karena kesalahan penelitian seo...