👻 SNS 👻

400 57 7
                                    

Esok paginya di sekolah. Krist, Newwie dan Tay sedang mengobrol di kelas. Mereka sedang membicarakan rencana mereka setelah pulang sekolah. Singto masuk ke kelas dan membuat ketiganya menoleh.

"Oh Singto!" Seru Tay. Ia berpindah ke kursi sebelah agar Singto bisa duduk di kursinya.

"Hm... " balas Singto datar.

"Singto, Krist bilang kau sudah setuju dengan project ini" kata Tay.

"Hm... kau bilang aku harus mencobanya"

Tay mengangguk.

"Tadi malam Newwie ternyata sudah memasang iklan dan menyebarnya lewat media sosial. Tinggal kita tunggu sampai ada yang menghubunginya" kata Krist.

"Aku tak yakin akan mendapat pelanggan dengan cepat. Jadi kenapa kita tidak jemput bola?" Tanya Newwie.

"Maksudnya?" Tanya Tay.

"Ita bisa langsung mendatangi tempat-tempat angker yang disinyalir menjadi tempat berkumpulnya para hantu. Atau rumah kosong yang sering dianggap berhantu oleh tetangganya" jawab Newwie.

"Singto tidak suka yang begitu... " bisik Krist.

"Ah... kupikir lebih mudah menemukan hantu di tempat-tempat begitu" kata Newwie.

"Krist sudah berjanji akan melakukan project ini untuk membantu orang lain. Jadi, jika ada yang mau uji nyali, aku tidak ikut dan aku tak bertanggungjawab jika terjadi sesuatu" kata Singto.

"Iya iyaa... " balas Krist.

Obrolan mereka berhenti saat guru masuk dengan Off dan Gun mengikuti dari belakang sambil membawa buku tugas. Mereka meletakkan tumpukan buku ke atas meja guru dan pergi ke tempat duduk mereka.

"Ada pengumuman, seminggu lagi akan diadakan study tour ke beberapa tempat dan ke puncak dan akan dipandu oleh mahasiswa dari Kasetsart University. Buatlah kelompok yang berisi 4 orang untuk nantinya membuat laporan. Di akhir pelajaran ini nanti kumpulkan daftar nama kalian dan berikan ke Bapak. Mengerti?"

"Mengerti, pak!" Jawab seluruh murid.

"Kalau begitu, Bapak akan bagikan buku tugas kalian... "

Guru laki-laki itu mulai memanggil nama siswa satu per satu sesuai dengan buku tugas yang ia pegang.

Krist menusuk-nusuk punggung Singto dengan bolpoin. Singto menolehkan kepala. "Apa?"

"Kita satu kelompok, ya?"

"Tidak mau"

"Kenapaa... ?!"

"Aku sudah satu kelompok dengan Kim, Tay dan Tee" Singto kembali menghadap ke depan.

Bibir Krist maju. Ia memicingkan mata sambil ngedumel menatap punggung Singto yang sedang mengobrol dengan Tee, teman sebangkunya.

"Kau mengabaikan kami demi Singto?" Tanya Newwie.

Krist menoleh. "Bukan begitu. Aku hanya menawarinya... "

👻👻👻👻👻👻👻

Sepulang sekolah, Singto dan Tay berkumpul dengan Newwie, Off dan Gun di rumah Krist. Mereka berkumpul di ruang tengah di karpet di depan TV ditemani oleh berbagai cemilan yang disediakan Mama Krist untuk anak laki-lakinya itu.

Newwie mengalihkan pandangan dari laptop nya. "Singto, apa kau punya SNS?" 

"Tidak"

"Kau benar-benar tidak punya satu pun?" Tanya Krist.

[END] Sixth Sense 1 : I See You - [SK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang