New Member

74 4 1
                                    

Piège Mortel, 3 Maret 2000, 18:17

"Kau dengar itu Marc?"

Marci menghentikan aktivitas memasaknya. Dia lalu berkonsentrasi menajamkan telinga.

"Aku tidak mendengar apapun, kau mengerjaiku Don?" Marci pun balik menatap tajam Donnte.

Mereka berdua bekerja sebagai koki di tempat mengerikan itu sejak 2 tahun lalu.

"Itu maksud ku! Bukankah aneh tempat ini jadi terasa sepi sekarang? Aku rasa ada hantu di sini hingga membuat para tahanan diam ketakutan."

Donnte lantas mendekatkan tubuhnya ke Marci yang langsung mendapat sebuah pukulan di dahinya.

"Hentikan omong kosong mu itu idiot! Tidakkah kau tahu para tahanan ini lebih menyeramkan daripada hantu? Apa kau lupa dimana kita sekarang?"

Kata-kata Marci lantas menyadarkan Donnte dimana mereka berada sekarang.

Piège Mortel adalah penjara dengan luas 3,7 ha di sebuah pulau tak berpenghuni di Perancis. Penjara yang bisa menampung lebih dari 2000 orang ini berisi para penjahat kelas kakap yang melakukan berbagai macam kasus berat seperti perampokan dan pembunuhan.

Dengan banyaknya kriminal berbahaya di sana, tentunya penjara ini mempunyai sistem pengamanan tingkat tinggi yang sulit bahkan muntahil untuk ditembus. Sudah banyak para tahanan yang mencoba kabur namun akhirnya tertangkap lagi.

Ada 3 kategori kejahatan di sana, low, middle, dan yang paling berbahaya ada di level high. Dimana untuk saat ini hanya ada 4 orang yang berada di level tertinggi itu dan masing-masing berada dalam sel khusus dengan penjagaan super ketat.

Perlu diketahui untuk level low di Piège Mortel sama dengan level high di penjara lain yang artinya para kriminal di sana benar-benar berbahaya.

Kedua koki itu segera menyelesaikan tugas mereka dan bersiap menyajikan makanan di ruang makan.

Mereka menyadari ada tahanan baru saat melewati gerbang utama. Dari jauh tampak seorang gadis berusia sekitar 20 tahun dengan tangan terborgol digiring keluar dari mobil polisi.

Wajah cantiknya tertutupi dengan darah segar. Namun Marci dan Donnte bisa melihat aura mengerikan dari gadis itu, aura kemarahan dan kesedihan yang menjadi satu.

Mereka berdua pun saling memandang. Apa yang telah dilakukan gadis itu hingga melibatkan 15 personil polisi untuk bersusah payah mengawalnya?

Ruang kepala penjara

Gadis itu dikawal masuk ke ruang kepala penjara. Di sana telah menunggu seorang pria berperawakan tegap tengah membaca sesuatu.

"Nicole Fridolin, 20 tahun. Mantan anggota Russian Army dan terakhir bekerja sebagai bodyguard tuan Sebastian Klaus. Buron selama 4 bulan dengan tuduhan pembunuhan terhadap tuan Sebastian Klaus dan pembantaian keluarga Gilbert." pria itu membaca data gadis yang tengah duduk dihadapannya.

Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Nicole. Dia hanya melirik ID card di dada kiri pria itu, Henry Gerard.

"Jadi nona Nicole, kenapa kau membunuh orang yang mempekerjakan mu?" ucap Henry sambil meletakkan data gadis itu.

"Aku tidak membunuhnya."

"Well.. Jika bukan kau pembunuhnya, kenapa sidik jarimu cocok dengan sidik jari di senjata ini?"

Henry mengeluarkan pistol jenis Colt 1911 yang sudah terbungkus plastik dari lacinya. Nicole melihat senjata yang katanya telah membunuh tuannya itu.

Dalam hati dia sangat marah, dia juga tidak tahu kenapa sidik jarinya bisa ada di sana karena bukan senjata itu yang membuat tuannya terbunuh.

"Jika aku menceritakan yang sebenarnya apa kau akan membebaskan ku?"

"Tentu tidak." jawab Henry sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau begitu aku tak perlu menjawab apapun."

Kata-kata Nicole terdengar biasa saja, namun bagi Henry ada banyak makna tersembunyi di dalamnya dan gadis itu memilih diam.

The Prisoner of Hi-005Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang