Permintaan

24 2 1
                                    

Ruang kesehatan, 19:18

"Astaga! Apa yang terjadi!"

Basile terkejut dengan banyaknya orang yang masuk ke ruangannya. Kebanyakan mereka mengeluhkan gejala yang sama, pusing dan mual.

Dokter itu pun segera menelpon anak buahnya untuk datang ke Piège Mortel karena mustahil menangani mereka semua sendirian.

Dia mulai melakukan tugasnya dengan cekatan dan hati-hati. Tak jauh darinya, Nicole berdiri melihat semua orang yang ada di ruangan itu. Dia sangat kesal, entah dengan siapa. Lalu gadis itu memandang Benedict yang terkulai lemas di sampingnya.

Henry masuk ke dalam ruangan. Dia mengecek keadaan anak buahnya. Setelah itu dia berjalan mendekati para tahanan khusus untuk memastikan mereka baik-baik.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya seraya mendekati Nicole.

Gadis itu melepas baju tahanan yang menutupi hidungnya dan membuangnya ke lantai. Dia hanya memakai tanktop hitam untuk menutup tubuh bagian atasnya sekarang.

"Kau ingin membebaskanku tuan?"
"Tentu saja tidak." jawab Henry cepat.

"Kalau begitu pindahkan aku ke sel lain. Sel yang benar-benar terisolasi dari dunia luar. Jauhkan aku dari semua tahanan di sini. Jangan biarkan mereka berada dekat denganku. Kalaupun ada polisi yang harus menjagaku, pastikan kau menugaskan polisi khusus yang sudah berpengalaman di medan perang."

Henry tidak mengerti maksud ucapan Nicole. Kenapa dia harus masuk sel isolasi? Kenapa tidak boleh ada yang berinteraksi dengannya?

"Kau tidak sedang terpapar radioaktif kan?" Henry tersenyum kecut.

"Aku serius."
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti kenapa kau ingin mengisolasi dirimu sendiri?"

Nicole menatap pria itu. Haruskah dia menjelaskan semuanya dari awal yang pastinya akan membuang banyak waktu.

"Nona Nicole."

Suara lembut itu menyela pembicaraan antara Henry dan Nicole. Basile tengah berdiri memandangnya dengan wajah sedih. Dia menghela napas sebelum menanyakan hal yang ada di kepalanya.

"Aku yakin kau tahu apa yang sudah menyerang kalian semua di sana, benar begitu?"

Nicole hanya tersenyum.

"Karena itu tolong bujuk pria ini agar mengabulkan permintaanku."

"Wait! Aku semakin tak mengerti apa yang kalian bicarakan. Ayolah jelaskan padaku!" ucap Henry tak sabar. Dia merasa jadi orang paling bodoh di sini.

"Baiklah, dengarkan apa yang akan kukatakan ini dengan baik. Ada seseorang yang menginginkan kematianku. Dia sudah menjalankan aksi pertamanya dengan mengirimkan monkshood untukku, berharap aku mati keracunan bunga biru itu. Dia mengirim pembunuh bayaran dalam aksi keduanya karena gagal membunuhku. Dan sekarang.."

Nicole menyapukan pandangannya ke satu ruangan sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kau lihat, mereka semua terkena compound 1080, gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Itu karena mereka satu ruangan denganku saat gas itu dilepaskan di sana. Kau mengerti sekarang?"

Henry hanya bisa terkesima mendengar penjelasan Nicole. Pengetahuan gadis itu bahkan lebih membuatnya terkagum-kagum begitu pula dengan Basile.

"Nona Nicole.." rintih Benedict. Dia masih terpengaruh gas beracun itu. Nicole lalu berlutut disampingnya

"Apa kau baik-baik saja?"

Gadis itu terperanjat dengan pertanyaan Benedict. Pria ini terkena dampak langsung dari compound 1080, tapi dia malah mengkhawatirkan orang lain.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja."

Benedict tersenyum lega dengan jawaban itu yang membuat Nicole semakin heran. Pria ini sedang menderita, tapi dia bahkan bisa tersenyum. Nicole kembali menatap Henry.

"Jadi apa keputusanmu Tuan Henry? Hanya ada 2 pilihan sekarang. Mengirimku ke ruang isolasi atau membiarkanku bebas sehingga aku bisa membunuh keparat yang melakukan semua ini."

Henry berpikir sejenak. Dia tidak ingin salah langkah dalam mengambil keputusan.

"Come on.. Aku sangat senang jika kau memilih pilihan kedua. Aku akan langsung memburunya dan mencabut kepala dari badannya. Pasti akan sangat menyenangkan.." ucap Nicole sambil tersenyum jahat.

Benedict mendengar semua ucapan Nicole walau samar-samar antara sadar dan tidak.

(Ah.. aku menyukai makhluk cantik dan kejam ini)

Pilihan yang sulit bagi Henry. Mau tak mau akhirnya dia mengirim Nicole ke sel isolasi seperti permintaan nya.

"Oh ya tuan, sebaiknya kau mengecek cctv. Aku rasa ada orang dalam yang membantu bajingan itu melakukan ini. Mungkin kau akan terkejut mengetahui siapa orang itu." ucap Nicole sambil tersenyum sinis sebelum dikawal pergi menuju sel isolasi.

The Prisoner of Hi-005Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang