10

7 0 0
                                    

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"selamat ya Lus, aku seneng dengernya"ucapku walau sebenarnya hatiku hancur.aku lihat kak Leo disampingnya.
"kak selamat ya"ucapku sambil nyalami tangannya tapi dia tidak mau dilepas dan tatapannya tajam saat melihatku tanpa senyum.

Setelah aku lepas dengan kasar akhirnya aku pamit kebelakang karna aku gak bisa lama lagi dengan mereka, aku menuju taman belakang dan duduk disana sambil menghela nafas panjang tiba tiba ada orang didepanku.

"bisanya kamu bilang selamat sama aku dan Lusi dengan apa yg gak aku setujui"kak Leo marah.

Tanpa menjawab aku mau pergi tapi mau pergi tanganku ditahan dengan pegangan kak Leo yg erat.

"kak tolong lepasin, aku gak mau jelasin apa apa"
"gak akan,tolong kamu jangan egois, aku tuh sayang banget sama kamu"
"egois, egois yg gimana?aku gini itu gak mau lihat semua kecewa apalagi Lusi toh hubungan kita tu salah kak"
"mungkin salah dimata orang tapi gak dimata aku, asal kamu tau selama kamu jauhin aku tu tersiksa".
"emang kak hanya kakak aja aku juga tapi hanya jalannya, udahlah kak lupain aku dan terima Lusi,kalau gak aku akan benar benar pergi dari kakak".
"oke kalau itu mau kamu, kamu lihat aja apa yg akan aku lakukan, aku gak akan kecewakan siapa tapi kamu siapa yg akan... ".

Tanpa melanjutkan ucapnya kak Leo pergi dengan muka marah.

                         ••••••

Satu minggu ini aku gak lihat kak Leo cuma sekali tapi waktu itu dia acuhkan aku.

Aku melakukan aktivitas yg sama setiap harinya walau sesak dihati tapi aku coba normalkan semua.

Tapi saat dikelas tiba tiba guru Bk memanggilku, aku bingung karna aku merasa tidak pernah melakukan pelanggaran selama ini.
Aku menuju ruang Bk.

Ceklek

"permisi Bu, apa Ibu memanggil saya? "tanyaku.
"ya masuk, ini ada yg ingin menemui kamu"jawabnya.

Aku lihat dipojok ada sosok wanita paruh baya berdiri menghadap belakang, aku seperti mengenalnya tapi siapa pikirku.

"permisi tante, ada apa tante?"tanyaku.

Wanita itu pun menoleh dan aku kaget tubuhku kaku karna dihadapan ku sekarang adalah mama kak Leo, ada apa ini? Apa kak Leo udah jujur apa apa ya? Batin ku menggerutu penasaraan.
Aku nyalami tangannya dan tersenyum.

"tolongin anak saya Fit"pintanya.
"tolong apa tan? "
"udah satu minggu ini dia gak mau makan atau pun minum sampai dibawa rumah sakit pun sama, tubuhnya makin lemas, dia hanya memanggilin nama kamu, ada apa ini tolong beritau tante".

Awalnya aku gak mau jujur tapi melihat wajah mama kak Leo yg penuh harap rasanya gak tega juga akhirnya aku terpaksa jujurkan semua.

"maaf tante bukannya saya ingin merusak hubungan tapi itu waktunya bersamaan dan saya juga gak tau kalau cowok yg kami sukai itu orang yg sama".jelas ku panjang lebar.

Aku pikir mama kak Leo mungkin akan marah atau menampar aku tapi ini gak dia mala memeluk aku.

"kenapa kalian gak jujur, kalau jujur kan gak akan ada hari pertunangan yg akan ditentukan, sekarang kamu ikut tante ya untuk nemui Leo karna dia butuh kamu"

Aku mengangguk dan tante Mela minta ijin Bk untuk membawaku dan ijin diberikan, kami pun langsung menuju rumah sakit.

Aku langsung menemui kak Leo yg terkapar tak berdaya.

"Fitri jangan tinggalin aku"

Hanya itu kata yg bisa aku dengar darinya.aku langsung menggenggam tangannya.

"kak ini aku Fitri"panggilku.

Tanpa tunggu lama dia membuka matanya.

"kamu disini, aku sayang kamu jangan tinggalin aku lagi aku bisa mati"
"apa ini kak, kamu siksa diri kamu sendiri, aku gak suka kamu gini"

Mama kak Leo hanya menatapnya dan menangis karna akhirnya anaknya mau membuka mata dan bicara.

"kakak makan ya, aku suapin"

Dia menggelengkan kepala.

"ayo kak nanti kakak tambah sakit"
"aku mau makan tapi kamu janji dulu kalau kamu gak akan ninggalin aku lagi"

Aku terdiam dan menoleh arah mama kak Leo dan aku kaget karna dibelakang mama kak Leo ada Lusi yg berdiri disana.

"Lusi"

Lusi pergi dan aku menaruh makanan itu langsung mengejarnya.

"Lusi tunggu aku bisa jelasin ini semua"

Lusi berhenti.

"kamu mau jelasin apa? Aku udah dengar semua"
"Lusi kamu salah paham, aku cuma berkunjung aja"jelasku sambil ngatur nafas.
"salah paham apa? Kamu tau aku dari kemarin disini tapi Alex tidak menunjukkan apa apa, dia juga gak mau makan tapi setelah kamu kesini apa yg aku lihat dan apa yg aku dengar dari nya"
"Lusi maafin aku,aku gak bermaksud buat kamu terluka tapi aku bisa jelaskan ini semua"

Akhirnya aku menceritakan semuanya, entah Lusi bisa terima atau gak yg penting aku udah aku ceritakan semuanya tanpa dikurangi ataupun ditambahi.
Lusi hanya diam dan menatap ku.

"begitu, jujur aku gak maksud melukai kamu,aku juga berusaha menjauhi nya tapi dia mala menyiksa dirinya sendiri, sekarang terserah kamu boleh marah, tampar aku atau benci aku tapi aku gak bisa lihat dia melukai dirinya karna aku"jelasku.

Tanpa diduga mama kak Leo menepuk pundak Lusi.

"Lusi sayang ini bukan salah siapa siapa ini semua sudah takdir, cinta itu memang tidak bisa dipaksakan, jadi tante harap kamu relakan anak tante bahagia dengan pilihannya sendiri, tante ngomong gini bukan mau bela anak tante tapi dari pada kamu nanti gak bahagia mending kamu lepasin aja.tante yakin kamu bakal menemui lelaki yg bisa cinta kamu tulus"

INI CINTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang