Ketika Galih sedang bahagia plus kebingungan. Adik Galih Nada sedang dirundung ketakutan. Ia takut kakak kesayangannya akan pergi, karna sedari dulu Galih selalu memimpikan menjadi seorang anak kos-an. Alasannya karna ia ingin hidup mandiri, padahal aslinya ia hanya ingin lepas dan bebas dari peraturan dan kekangan orang tuanya.
Ketakutan seorang Nada adalah hal yg wajar, karna sedari kecil Nada tidak pernah jauh dari Galih. Paling lama mereka tidak bertemu adalah saat Galih pergi untuk melakukan study tour selama tiga hari, itupun setiap waktunya Galih harus memberi kabar kepada Nada, kalau tidak pasti Nada bakalan ngambek.
Nada memang sudah besar dia sudah kelas satu SMA tapi sifat kekanak-kanakannya tidak bisa lepas dari dirinya. Itulah mengapa Galih sangat menyayangi adiknya itu. Bahkan saat Nada mengatakan ia ingin menjalin cinta dengan seseorang, Galih langsung panik dan mulai bertanya tentang seseorang yg dimaksud oleh Nada. Ia bahkan sangat overprotektif mengenai percintaan Nada, dan untungnya Galih tau masa-masa cinta monyet adik kesayangannya. Tak bisa dipungkiri setiap detiknya Nada akan tumbuh menjadi seorang gadis remaja yg lambat laun pasti akan mengenal hubungan percintaan. Setelah sekian banyak pertanyaan yg ditanyakan Galih akhirnya Galih memperbolehkan Nada untuk bermain percintaan dengan catatan pacaran hanya untuk penyemangat di sekolah dan tidak lebih.
Sebenarnya ini bukan cerita tentang apa dan bagaimana kak Galih. Tapi ini tentang kita, yah kita aku dan kak Galih. Tentu saja aku adalah Fhiannada Ghakifia Ayla adik dari Aditya Galihyantara. Sekarang aku sedang berada di kelasku, pelajaran fisika membuatku mengantuk. Memang sih aku menyukai matematika tapi tidak dengan fisika walau dasarnya sama-sama menghitung. Aku ingin sekali tertidur lelap seperti teman-teman yg berada di pojok kelas namun, tempatku yg berada di depan papan tulis membuatku sangat mudah dilihat oleh guru yg mengajar.
Saat angin menghembus menggodaku untuk tertidur aku terdiam dalam lamunan teringat bahwa hari ini adalah hari kelulusan kak Galih, dan aku berfikir apakah kak Galih serius akan memilih pergi dari rumah untuk mewujudkan mimpinya bebas dari kekangan mama dan papa?. Aku takut kalau kak Galih benar-benar pergi ninggalin aku trus gimana sama kehidupanku setelah itu?. Siapa yg bakalan ngerecokin aku kalau aku lagi asik main?, siapa yg akan nyanyi-nyanyi nggak jelas saat aku lagi fokus ngerjain tugas?, dan siapa yg akan nganterin aku kemanapun aku pergi?. Siapa-siapa coba kalau bukan kak Galih. Memang saat-saat seperti itu akan membuat aku kesal, tapi saat itu pasti aku rindukan saat kak Galih sudah tidak tinggal di rumah, ditambah papa dan mama selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya dan bahkan sering keluar kota. Nah kalo begini siapa yg nemenin aku di rumah?.
Aku benar-benar merasa takut, panik dan bingung. Namun ada yg menghentikan lamunanku. Yaa Kiara teman sebangkuku dia menyenggol lenganku memberi tanda bahwa Pak Hamid memperhatikan aku yg sedang melamun.
"Ada apa pak?" tanyaku santai seolah tidak melakukan kesalahan.
"Kamu ngelamunin apa Nada?" tanya balik Pak Hamid dengan tatapan garang.
....
-
-
-
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
When Everything Changes
Teen FictionKenapa aku mendapatkan kakak serese kak Galih dan pacar segesrek Arka? Ntah apa yg telah ku perbuat di kehidupanku sebelumnya, hingga di kehidupanku yg sekarang semua penuh dengan kegilaan humor mereka.