"Ok mengenai pertanyaanmu jawabannya iya."
"Iya gimana maksudnya?" kataku dengan terkejut mengenai jawaban yg diberikan kak Galih.
"Yahhh nalar dongk, kamu udah gede 'kan? Fikir sendiri, udah sono ganti baju." ucap kak Galih lalu mendorong pelan tubuhku ke arah luar kamarnya.
"Satu lagi, satu lagi." sebutku dengan spontan sambil mengancungkan jari telunjukku. Langkah pun terhenti di depan pintu. "Nada boleh bikin nama 'Nada' di baju kakak?" pintaku sembari menunjuk baju yg telah tergantung penuh warna dan coretan.
"Ya udah nih." balas kak Galih memberikan spidol.
*******
Malamnya aku teramat sangat berfikir. Apakah kak Galih serius dengan keputusannya? Apakah aku terlalu menghawatirkannya? Ataukah aku terlalu lebay? AARRRRGGHH ini benar-benar membuatku gila. Oh dinding kamar yg berwarna putih, spray kasur yg berwarna biru, baju sekolah sang saksi bisu yg telah berada di keranjang baju kotor, dan jam dinding bergambarkan Doraemon, jawab pertanyaan yg menghujan kepala ini, kepalaku terasa ingin meledak !.
KLING!
Sebuah voice not masuk di handfoneku. The ribetboy nama sang pengirim, yaa itu adalah Arka.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatu, maaf saya mengganggu waktunya. Izinkan saya untuk sesikit berpidato mengenai perasaan hati yg menggebu. Dalam jangka waktu lima hari saya akan melakukan dinas keluar kota, jadi tolong jangan merindukan dan jangan memikirkanku. Karna nanti saya takut bulu mata saya gugur dan habis karna kamu terlalu merindu. Tolong jaga mata dan jaga hati jangan sampai membuat saya gerah hati dan gerah body. Saya akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan tepat agar kita bisa bertemu dengan cepat." ucap Arka di voice not.
Dasar Arka kena scors dibilang dinas keluar kota. Sungguh hal ini benar-benar membuatku tertawa sampai hampir jatuh dari ranjang. Aku pun langsung membalas kerjaan bodoh pacarku itu melalui chat.
[19.05]
Gua bakalan merindu terus sampe bulu mata lu botak :vYahh begitulah balasan untuk pidato yg dikirim melalui voice not. Baru saja aku mengirim pesan, tanda centang dua abu-abu berubah berwarna biru. Dan benar saja Arka langsung membalasnya dengan cepat.
The ribetboy : [19.06]
Ehhh anak sekolah ngapain masih chatan. Udah malam, bobok gih, ntar kesiangan :vIisssshhh aku mendengus sebal dengan jawabannya. Sedikit mengomel memang di dalam hati, sekarang saja masih pukul tujuh. Belum terlalu larut untuk tidur, aku saja baru selesai makan malam. Bagaimana dia bisa mengatakan itu?
Aku berencana ingin membalas pesan chat itu namun, handfoneku berdering saat aku belum selesai mengetik. Terlihat nama The ribetboy disana, yaa dia mencoba menelfon rupanya.
"Halo" sapaku di telfon.
"Nomor yg anda tuju sedang tidak dapat menjawab, karna sibuk memikirkan apa yg akan dilakukan selama dia dinas keluar kota." jawab Arka seolah menjadi operator telfon.
"Ya udah, gua matiin ah"
"Jangan! Jangan-jangan kau tak terima cintaku, jangan-jangan kau abaikan rasaku, ku kan selalu setia menunggu, untuk jadi pacarku." lirik lagu setia band pun ia nyanyikan. Huft dasar pacar yg anehh.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Everything Changes
Ficção AdolescenteKenapa aku mendapatkan kakak serese kak Galih dan pacar segesrek Arka? Ntah apa yg telah ku perbuat di kehidupanku sebelumnya, hingga di kehidupanku yg sekarang semua penuh dengan kegilaan humor mereka.