Kami mengobrol hampir setengah jam. Tapi yang mendominasi hanya Tasya dan Ricky, Nanda sesekali ikut dalam obrannya. Dan aku? Diam saja sambil memainkan hpku. Dari yang aku dengar Ricky sedang beristirahat dari latihan Bandnya. Katanya, mereka tampil saat akhir acara. Untuk hiburan semua murid SMA Cendrawasih.
Aku melirik jam tanganku sudah pukul 13.30, sebentar lagi pulang. Meski sekarang disekolah bebas, tapi gak sembarang murid bisa pulang seenaknya. Tata tertib tetap berjalan. Aku mulai bosan, rasanya ingin pergi saja dari tempat ini. Aku menopang daguku, menguap lagi dan bersenandung santai.
"Kenapa?" tanyaku pada Ricky. Dari tadi dia menatapku seakan penasaran siapa aku.
Ricky tersenyum sambil menggeleng "Gapapa," jawabnya.
"Jawabannya cewek banget," ucapku membenarkan posisi duduk. Ahh bosan sekali.
"Zia emang gitu Ky, dia gak gampang akrab sama orang baru." jelas Tasya, Ricky hanya mengangguk.
Tidak lama setelah itu ada seseorang datang. Menghampiri kami yang masih mengobrol. Ah tidak, kecuali aku.
"Waw, hai mantan." Aku, Nanda, Tasya bahkan Ricky menoleh ke sumber suara. Aku sedikit terkejut dengan orang yang datang barusan. Andi.
Aku hanya memutarkan kedua bola mataku. Najis. Nanda yang melihat Andi langsung ngegas. "Ngapain lo kesini!" ketusnya.
"Lah, hak dong. Emang ini kantin punya lo?" jawab Andi. Benar juga kenapa Nanda malah bertanya seperti itu. Bodoh memang.
"Maksud gue ngapain nyamperin kesini?" ralat Nanda. Aku hanya memalingkan wajah, malas sekali hanya untuk menatap mukanya saja.
"Karena gue dari jauh ngeliat mantan pacar jadi gue kesini aja," jawabnya santai. Aku tidka habis pikir, maksudnya apa dia ngomong kayak gitu? Mau ngeliat gimana sedihnya aku saat dia putusin? Mau ngecek juga badan gue ada yang lecet apa engga? Tambah Najis!
"Lo kok ada disini, Ky?" tanya Andi pada Ricky sambil menepuk pundaknya.
"Iya, barusan ikut makan bareng." jawab Ricky.
Andi hanya mengangguk. "Gak ngegodain mantan pacar gue kan?" ucapannya membuatku menoleh. Menatapnya tak suka.
Ricky mengerutkan keningnya. Seakan mengerti Andi melanjutkan ucapannya "Nazia," dia menatap kearahku tersenyum. Lagi dan Lagi Najis!!! Ricky hanya ber oh ria. Lalu menggelang.
"Masa iya temen mau makan temen," lanjut Andi yang sudah gak bisa di diamkan lagi.
"Maksud lo apa? Kita udah putus!" ucapku sedikit emosi. Ada saja hal yang bikin moodku hancur.
"Justru itu, meski lo mantan gue sekarang tapi gue gak suka kalau mantan gue diambil temen sendiri." jawabnya licik. Apa hak dia melarang siapapun mendekati Nazia termasuk temannya sendiri?
"Lo bukan siapa-siapa gue, gak berhak buat ngelarang siapapun deket sama gue." tukasku dengan kesal.
"Gue gak larang siapapun, cuma kalau temen gue yang ngedeketin lo gue gak suka."
"Dikira temen lo cuma satu apa? Hampir semua anak disini tuh temen lo!"
"Hahaha, makanya mending lo jangan pacaran sama anak sekolah ini."
Aku benar-benar kesal. Ingin rasanya menyiram dia dengan minumanku, tapi sayang sudah habis. Lalu aku bangkit, tidak tahan berlama-lama bersama cowo gak punya otak itu. Nanda dan Tasya pun ikut menyusul setelah pamit pada Ricky.
-----
Saat ini aku sudah tiba dirumah. Menyenderkan kepalaku pada kursi diruang tv, memejamkan mataku mencari posisi ternyaman. Rasanya lelah sekali meskipun disekolah aku hanya duduk di kantin kan mondar mandir di lingkungan sekolah. Moodku juga hancur gara-gara Andi cowo brengsek itu. Ngomong-ngomong tentang Andi aku jadi ingat chat terakhir dia.
Andi_
Zi,
Gue mau ngomong sesuatu.Ngomong aja
Andi_
Gue minta breakLagi?
Kali ini apa alesannya?Andi_
Gue bosen Zi, sorryBosen?
Andi_
Dan sebenarnya juga gue mau jujur sama loKenapa? Jujur aja Di
Andi_
Sebenarnya gue belum putus sama Sinta, gue sama dia cuma break aja.Kalau gitu kita putus aja
Andi_
Tapi gue gamau putus sama loLo kira gue cewe apaan?
Seenaknya banget.
Dari awal gue udah bilang kalau
mau main-main jangan sama gue!
Anda memblokir Andi.Aku menghela nafas kasar. Kenapa lagi-lagi kisah cintaku seperti ini? Tidak adakah pria yang benar-benar menyayangiku? Dulu mantanku meninggalkanku karena orang baru, dan sekarang dia meninggalkanku karena masa lalunya. Apa segak pantesnya aku buat di cintai? Apa aku kurang cantik? Apa aku kurang baik? Apa aku kurang sopan? Apa hanya aku yang memiliki banyak kekurangan? Bahkan, mungkin tidak ada satupun kelebihan yang tertanam dalam diriku.
Sial, air mataku menetes hanya karena cowok brengsek itu.
Aku bangkit dari tempat duduk. Berjalan gontai menaiki tangga ke kamarku. Mama sepertinya sedang berkumpul dengan teman-teman komplek nya. Biasa, ibu-ibu arisan. Dan untuk Ayah, dia bekerja diluar kota dari seminggu yang lalu. Aku menyimpan tasku diatas kasur, meletakkan benda pipih separuh jiwaku di atas nakas. Lalu bergegas mengambil handuk dan segera mandi.
Author POV
Handphone milik Nazia menyala. Menandakan notifikasi masuk dari salah satu media sosialnya.
rcky99_ mulai mengikuti anda
------
Typo? Ingetin aja yaa hehe
Thxuu udah baca ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazia's Story (Incorrect Relationship)
Teen FictionUpdate setiap Minggu. Cinta itu tentang kedua belah pihak. Gabisa aku saja atau kamu saja. Keduanya harus saling terus berjuang, tidak ada lagi istilah pria mengejar diawal dan perempuan selebihnya yang berjuang. "Kadang seseorang yang terlalu dilep...