Barbarians

200 133 135
                                    

Author'POV

Setelah Nazia, Tasya dan Nanda keluar semua personil Barbarians menatap ke arah Ricky yang sedang mengulik-ngulik nada dengan gitarnya.

Romi memegang drumm. Sukma memegang piano dan Akmal sebagai gitaris dan vokalis.

Semua diam, kecuali Ricky. Pasalnya mereka tau bagaimana Ricky. Cowo fakboy ini pasti sedang merencanakan sesuatu untuk ketiga gadis tadi.

"Ky," panggil Romi memegang stick drum.

"Apa?" balas Ricky tanpa menoleh.

"Tasya siapa, Nazia siapa dan Nanda siapa?" tanya Romi. Kedua temannya yang lain juga ikut penasaran. Menunggu Ricky menjawab.

"Manusia," balas Ricky santai tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ih ogeb! Gue juga tau mereka manusia. Maksud gue mereka siapa lo?" kini Akmal yang bersuara.

Ricky terdiam menatap ketiga temannya cukup lama.

"Kepo," jawab Ricky kembali fokus pada gitarnya. Ketiga temannya menghela nafas.

"Ky, jangan sampe lo bikin rencana yang engga-engga ya." Sukma memperingatkan. Kalau diingat-ingat berapa gadis yang sudah Ricky dekati tapi tidak diberi kepastian.

Kalaupun dikasih kepastian hubungannya tidak akan awet. Mantan pacarnya selalu mengeluh sama tetang sikap Ricky yang ramah tapi fakboi.

"Kaga, gue kali ini serius." ucap Ricky mencoba meyakinkan ketiga temannya. "Lagian gue juga bosen kalau harus main-main terus, pengen hubungan yang serius." lanjutnya.

"Kita bukan ngelarang tapi ya lo tau sendiri gimana mantan-mantan lo minta putus, dan semua alesannya pun sama." ucap Romi hati-hati.

"Gue sebagai cewe gamau kalau hubungan yang harusnya udah serius tapi lakinya malah main-main," Sukma menambahkan. Dia hanya khawatir Ricky mendapat karma dikemudian hari.

"Berisik ah lu pada. Gue tau mana yang baik buat gue dan mana yang engga." ucap Ricky kesal. Teman-temannya selalu menceramahi kalau Ricky sedang menginginkan seseorang.

Ketiga temannya memilih diam. Jika diteruskan bisa-bisa mood Ricky hancur dan mereka tidak jadi manggung.

Padahal bukan hanya Ricky disekolah ini yang terkenal suka mainin perempuan. Banyak, cuma mereka bermuka dua. Beda dengan Ricky yang selalu terang-terangan bahkan dihadapan pacarnya sendiri.

"Yaudah yo latihan sekali lagi sebelum nanti tampil." ajak Romi. Semuanya kembali fokus dengan alat musik masing-masing.

"Tunggu," ucapan Akmal membuat ketiga temannya menoleh.
"Gue pengen kentut," ucapnya cengengesan. Dan benar saja, dia kentut disana.

Semua orang ingin muntah. Ricky segera membuka jendela dan pintu. Mereka menutup hidungnya dengan kerah baju masing-masing. Sedangkan Akmal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil nyengir.

"Rese lo!"

"Najis bau banget!"

"Ya Allah hamba tidak ingin mati konyol gara-gara bau kentut!"

Begitulah kira-kira umpatan Ricky, Romi dan Sukma.

-----

"Akhirnya kita ada dipenghujung acara. Setelah tadi sholat dzuhur sekarang kita akan menyaksikan penampilan dari Band sekolah kita! Langsung saja kita panggilkan BARBARIANS dengan cover lagunya 'Kita Lawan Mereka'!!" ucap salah satu guru sebagai pembawa acara.

Sorak meriah yang didapatkan Barbarians dari semua murid SMA Cendrawasih. Mereka naik ke atas panggung. Mengambil posisi masing-masing.

Nazia, Tasya dan Nanda berdiri dibarisan paling depan perempuan. Karena barisannya di bagi dua antara laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki di depan dan perempuan mengikuti dibelakang.

Masih banyak yang berdiam di koridor dan sisi lapangan. Menunggu lagu yang dimainkan Band Barbarians.

"Ayo merapat kawan, kita joged sama-sama!" ucap Akmal bersemangat dan dibalas oleh semua murid.

"Lagu ini dari Stand Here Alone-Kita Lawan Mereka. Jadi, yang mau joged merapat ke depan dan jangan rusuh." lanjutnya kembali.

Meski kami selalu dikucilkan
Kami tak pernah berhenti tuk membuktikan
Kepada semua orang yang selalu menganggap diri kami sampah
Kami kan buktikan mereka itu sampah

Akmal bernyanyi diiringi piano Sukma. Lalu langsung disambung drum dari Romi dan Gitar dari Ricky. Kini musiknya mengalun sempurna.

Para lelaki heboh maju kedepan. Mereka berjoged di depan sana. Ternyata benar barbar, pantas saja namanya Barbarians. Tapi bukan personilnya yang barbar melainkan para pendengar coverannya.

Jalan yang kita lalui
Kelam yang kita jalani, kawan
Takkan mampu membuatku menjauh darimu

Bagai bintang yang bersinar
Bersinar terang di atas awan
Itulah arti persahabatan di antara kita

Dan takkan pernah pudar meskipun
Banyak orang mencibir dan berfikir negatif tak pernah mengerti
Kita 'kan teriakkan

Meski kami selalu dikucilkan
Kami tak pernah berhenti 'tuk membuktikan
Kepada semua orang yang selalu menganggap diri kami sampah
Kami 'kan buktikan mereka itu sampah

Takkan pernah menyerah
Kami tak akan kalah
Tak peduli apa yang mereka katakan

Inilah kehidupan
Terima kenyataan
Kami 'kan hadapi pro-kontra yang ada

Takkan pernah menyerah
Kami tak akan kalah
Tak peduli apa yang mereka katakan

Inilah kehidupan
Terima kenyataan
Kami 'kan hadapi pro-kontra yang ada

Meski kami selalu dikucilkan
Kami tak pernah berhenti 'tuk membuktikan
Kepada semua orang yang selalu menganggap diri kami sampah
Kami 'kan buktikan mereka itu sampah

Suasana semakin ramai. Hampir semua murid laki-laki berjoged.
Nazia dan Nanda juga ikut berjoged di belakang lelaki. Jujur saja keduanya tidak tahan dengan alunan musik seperti itu.

Banyak perempuan lain yang ikut berjoged dan bernyanyi. Jadi Nazia dan Nanda tidak hanya berdua. Sedangkan Tasya dibelakang mereka bertepuk tangan dengan siswi yang lain.

------

Selamat menikmati. Kalau kalian punya lagunya sekalian putar aja biar lebih nyata wkwk.

Nazia's Story (Incorrect Relationship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang