Desember 2019
Dengan buru-buru Tasya membereskan peralatan sekolahnya. Sudah pukul 07.00 tapi Tasya masih dirumah. Sial, kali ini Tasya pasti terlambat. Sementara, jarak dari rumah ke sekolah memakan waktu 15 menit.
Semua sudah beres, Tasya segera memakai sepatunya. Pamit pada orang tuanya dan berlari menuju gerbang rumahnya. Dan, disini Tasya sekarang. Halte dekat rumahnya menunggu angkot atau taksi datang. Tapi nihil, jalanan sudah mulai ramai dengan mobil-mobil pribadi. Setelah hampir 10 menit Tasya menunggu akhirnya ada taksi yang berhenti. Tasya segera masuk. "SMA Cendrawasih, Pak." ucapnya.Sesampainya di depan sekolah, benar saja gerbang sudah di tutup. Satpam tengah berdiri didepan gerbang dengan satu guru piket yang sedang mencatat nama-nama murid yang terlambat. Hari ini nama Tasya akan masuk ke dalam buku itu.
"Siapa?" tanya Guru piket. Bu Marsya.
"Tasya Bu," jawab Tasya. Bu Marsya mendongakan kepalanya menatap Tasya. Nama ini belum pernah tercatat dalam buku kedisiplinan murid.
"Kamu baru kali ini terlambat?" tanya Bu Marsya dan Tasya hanya mengangguk. "Jangan diulangi." lanjutnya tegas lalu mempersilahkan Tasya masuk.
Untung saja kali ini Tasya selamat dari omelan guru paling bawel seCendrawasih.Tasya bergegas menuju kelasnya. Hari ini ada ulangan Kimia. Dia tidak mau sampai tertinggal meski hanya beberapa menit saja. Pemborosan waktu. Di koridor tidak sengaja Tasya berpapasan dengan seseorang yang menghalangi jalannya. Tasya ke kiri untuk mengambil jalan lain tapi orang itu mengikutinya ke kiri, Tasya ke kanan dia pun ke kanan, Tasya ke kiri lagi dia pun ke kiri. Kesal, Tasya menatap siapa orang itu. Saat tau siapa orang di depannya ini Tasya nyengir, pipinya mendadak panas dan dadanya berdegup kencang.
Orang itu tersenyum.
"Maaf," ucap Tasya dan orang itu bersamaan. Mereka berdua kemudian terkekeh.
"Ricky," ucap orang itu yang tak lain adalah Ricky. Sambil menyodorkan tangannya.
Tasya menerima tangan itu "Tasya," kemudian tersenyum.
"Buru-buru banget kayaknya," ucap Ricky kembali membuka suara.
"Ah iya, aku terlambat masuk kelas. Ada tes soalnya. Duluan Ky," pamit Tasya seraya tersenyum kemudian pergi dari hadapan Ricky tanpa menunggu jawaban Pria itu. Tasya tidak bisa berlama-lama di dekat Ricky atau jantungnya akan pindah tempat ke lambung.
Tasya mengenal Ricky. Siapa yang tidak kenal cowok tampan seperti dia. Gitaris dari satu satunya Band yang ada di sekolah ini. Momen yang tidak akan pernah Tasya lupakan, berkenalan dengan cowok yang dia sukai. Kalau seperti ini, Tasya tidak keberatan jika terlambat mengisi soal meski satu jam pun.
------
April 2020
Hari ini sekolah sangat ramai. Persiapan yang dilakukan seminggu kebelakang akhirnya sampai pada puncaknya. Semua murid yang terlibat dalam acara pensi dan perpisahan kelas XII sedang mempersiapkan diri.
Mendadak banyak siswi yang terlihat cantik dengan gaun dan makeup, siswa yang terlihat gagah dengan jas hitam dan kemeja putih didalamnya.
Beberapa guru dan murid lain mengabadikan momen ini dengan jepretan kameranya masing-masing. Sungguh dekorasi yang sangat keren.
Panggung yang di sediakan khusus untuk beberapa sambutan, paduan suara dan Band yang akan tampil nanti. Barbarians dengan lagu-lagu covernya.
Nazia membuka hpnya. Kemarin ada notifikasi masuk, dia tidak sempat mengecek. Tubuhnya terlalu lelah jadi dia putuskan untuk tidur saja.
rcky99_ mengikuti anda.
Kening Nazia berkerut. Namanya Ricky, ada dua kemungkinan. Antara Ricky yang di sukai Tasya atau Ricky yang lain. Dia tidak bisa mengecek profilnya. Fotonya menggunakan vektor, sedangkan akunnya di privat. Mau tidak mau untuk memastikan Nazia balas mengikut akun itu.
"Zi, ke belakang panggung yu," ucap Tasya. Baru saja Nazia akan mengecek akun itu tapi Tasya keburu mengajaknya pergi. Jadi Nazia kembali menyimpan hpnya di saku baju.
"Ayo Ayo!" Nanda begitu bersemangat. Kemudian Nazia mengangguk dan mengikuti kedua temannya.
"Mau ngapain sih?" tanya Nazia. Mereka berhenti didepan kelas belakang panggung. Yang setahu dia ini digunakan untuk persiapan manggungnya Band Barbarians.
Tanpa menjawab pertanyaan Nazia mereka masuk begitu saja.
"Hai, Ky!" sapa Tasya ketika bertemu dengan Ricky. Dia tersenyum sangat manis. Ricky membalas semunya ramah.
Disana ada Ricky, Romi, Akmal dan Sukma. Personil Barbarians.
Mereka semua menatap ke arah kami. Nazia hanya diam saja menunduk malu."Jadi, kapan kalian akan tampil?" tanya Tasya. Semua mata mengarah padanya termasuk Nazia.
"Jam 1 setelah sholat dzuhur," balas Ricky. Teman-temannya kembali memainkan alat musik mereka masing-masing.
Tasya mengangguk lalu diam. Tiba-tiba hening. Nazia, Tasya dan Nanda duduk memandang mereka yang sedang berlatih.
"Ngapain sih kita disini?" Tanya Nazia kesal.
"Liatin mereka aja," jawab Tasya.
"Mereka atau Ricky doang?" tanya Nanda, lalu mereka berdua terkekeh pelan.
Nazia berdiri. Tidak nyaman disini, hanya duduk melihat mereka berlatih membuatnya bosan. Lebih baik duduk di kantin sambil makan. Itu lebih berfaedah.
Ricky yang melihat Nazia berdiri langsung menoleh. Tasya dan Nandapun ikut melirik ke arah Nazia.
"Mau kemana?" tanya Nanda.
"Ke kantin," jawab Nazia seadanya. Dan melangkah keluar.
"Zi," panggil Ricky. Nazia berhenti seketika. "Nanti, nonton kan?" lanjutnya.
"Hah?" Nazia bingung, sepertinya Ricky keliru, harusnya pertanyaan itu ditujukan untuk Tasya.
Mereka yang di ruangan itu melihat ke arah Ricky.
"Maksudnya kalian semua," ralat Ricky. Teman-teman Bandnya hanya tersenyum jahil.
"Kami pasti nonton," balas Tasya. Lalu Ricky mengangguk dan tersenyum. Nazia kembali melanjutkan langkahnya, Tasya dan Nanda ikut menyusul setelah berpamitan.
-------
Typo bertebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nazia's Story (Incorrect Relationship)
Teen FictionUpdate setiap Minggu. Cinta itu tentang kedua belah pihak. Gabisa aku saja atau kamu saja. Keduanya harus saling terus berjuang, tidak ada lagi istilah pria mengejar diawal dan perempuan selebihnya yang berjuang. "Kadang seseorang yang terlalu dilep...