NAZIA [SATU]

153 87 146
                                    

Nazia Putriana Saputra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nazia Putriana Saputra

----

Nazia berjalan ditrotoar arah rumahnya. Mengikat rambut tipisnya ke atas, memakai sweater kuning dengan bordir mickey kecil sebelah dada kiri.

Jalannya pelan. Pikirannya masih didalam kelas bersama Nanda dan Tasya dengan kejadian tadi. Sangat bodoh memang.

Seharusnya Nazia tidak pergi dari sana. Harusnya dia menjelaskan apa yang sebenarnya pada Tasya. Tidak lucu jika mereka tidak saling sapa hanya karena masalah seperti ini.

Nazia membuka ponselnya. Pesan itu terbaca lagi.

rcky99_
Lo udah punya pacar?

Pertanyaan fakboy banget.

Sekarang Nazia membuka profil Ricky lebih jelas. Banyak foto mengenai musik dan foto Ricky sendiri disana. Anak-anak Bandnya dan juga beberapa screenshootan room game Mobile Legend.

Nazia melihatnya random. Jika dilihat-lihat Ricky sangat tampan, keterampilan dalam bermain gitarnya juga sudah sangat jago. Seperti tadi saat dia tampil.

Lengan baju yang dia gulung sampai siku. Kemeja putih polos dengan celana jeans hitam memberi kesan tingginya. Rambutnya yang sedikit panjang terlihat sangat keren saat bercampur dengan keringat. Dan, senyumnya. Semua orang yang melihat pasti terpana.

Tanpa sadar Nazia melewati halte tempat dia menunggu angkot. Sial. Kenapa juga dia harus mengingat-ngingat soal Ricky dan kepo dengan foto-fotonya.

Nazia berhenti di dekat lampu merah. Cuacanya sangat panas. Disebrang ada kedai ice cream, sepertinya Nazia akan mampir dulu kesana lalu memesan ojek online saja.

"Bang rasa coklat ya satu," ucap Nazia saat sampai di kedai itu.

Tempatnya cukup nyaman untuk nongkrong. Banyak anak sekolahan yang sering berkumpul disini, entah itu saat jam pulang sekolah atau beberapa siswa nakal yang sering bolos.

"Eh bang strawberry aja deh," ralat Nazia. Kemudian duduk di meja dekat etalase abang ice creamnya.

Nazia berfikir kembali. "Bang," si Abang menoleh, Nazia cukup sering mampir kesini dan sangat sering membuat Si Abang kesal dengan pesanannya.

Nazia nyengir. Bangkit dari duduknya kemudian menghampiri si Abang yang sedang menunggu keputusan Nazia.

"Jadi mau rasa apa Nazia?" sabar Abang Ice Cream. Sebenarnya usia si Abang ini masih muda, sekitar 25 Tahun. Namanya Tama, tapi Nazia lebih nyaman manggil Tama dengan sebutan Abang.

"Menurut abang enakan Coklat atau Strawberry?" jelas Tama akan menjawab enak keduanya. Jika memilih antara satu dari itu bisa-bisa salah satunya tidak akan laku.

Tama menatap datar Nazia. Sedangkan Nazia menentukan pilihannya dengan menghitung jari.

"Coklat. Eh engga deh Strawberry aja. Ahh engga bang-"

"Satu," Kesabaran Tama sudah mulai menghilang.

"Dua," jika sudah menghitung seperti ini tandanya pesanan Nazia tidak akan dibuatkan meski pilihannya sudah bulat pada satu rasa.

"Bikinin keduanya aja, tambah vanila satu." Nazia dan Tama menoleh ke sumber suara.

Ricky?

Nazia tertegun menatap Ricky. Tama segera menyiapkan pesanan keduanya.

Ricky tersenyum. Nazia kemudian kembali duduk dan diikuti Ricky.

"Uang gue cuma cukup buat satu Ice Cream." Bulan ini kuotanya sudah menipis dengan terpaksa Nazia harus menyisihkan lagi uangnya untuk membeli kuota.

"Gue yang traktir." balas Ricky diselingi senyum manisnya.

Nazia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Mengalihkan pandangannya pada jalan raya.

"Lo lebih cantik kalau rambutnya terurai," ucap Ricky. Lagi-lagi dia berbicara sambil tersenyum.

Ya Allah Nazia juga manusia biasa. Kalau melihat cogan senyum ya pasti meleleh.

Nazia mencoba untuk santai. Harus ingat kalau Tasya menyukai pria dihadapannya ini.

Pesanan datang. Tama menata ice cream sesuai pilihan rasa kedua pelanggannya ini. Kemudian kembali masuk.

Coklat dulu atau strawberry dulu? Pikir Nazia dalam hati.

"Coba dulu satu-satu, biar tau lebih pengen makan yang mana duluan." ucap Ricky tiba-tiba seakan membaca pikiran Nazia.

Aneh. Selain fakboy apa dia juga cenayang?

Nazia mencicipi ice creamnya satu-satu. Pilihannya bulat pada ice cream strawberry. Ice cream coklat akan dimakan terakhir karena rasanya lebih segar.

Inilah Nazia, makanan enak akan dimakan terakhir. Sama halnya dengan makan kulit kfc.

Ricky tersenyum menatap ke arah Nazia. Gadis yang lucu menurutnya.

"Lo kenapa gak bales chat gue?" Ricky membuka suara menatap Nazia yang sedang fokus memainkan hp.

"Emang harus?" balas Nazia spontan tanpa melirik ke arah Ricky.

"Engga sih, gue gak bakal nyerah juga."

"Hah?" Kini Nazia menatap ke arah Ricky.

"Lo mau coba?" Ricky mengalihkan pembicaraannya. Menyodorkan satu sendok ice cream vanila ke arah Nazia.

Nazia menggeleng masih menatap Ricky bingung. Kalau Tasya tau tentang ini, Nazia akan kesulitan untuk mejelaskan.
Bagaimana Tasya percaya kalau mereka bertemu tanpa sengaja di kedai Ice Cream. Sedangkan Tasya sendiri pernah bercerita Ricky sering kesini. Ah, Nazia lupa seharusnya dia tidak kesini tadi.

Ricky menyimpan sendoknya kembali. Mengambil sendok Nazia yang sedari tadi dia pegang.

Nazia menatap bingung. Memperhatikan gerak gerik Ricky.

"Nih," ucapnya kembali menyodorkan sesendok ice cream. "Gue pake sendok lo, kalau lo gamau pake sendok gue." lanjutnya tersenyum.

Jantung Nazia berdegup kencang. Masih menatap Ricky yang sedang tersenyum ke arahnya. Saat ini sepertinya pipinya merah, Nazia merasakan panas. Dengan gugup Nazia mengalihkan pandangannya tidak berani berlama-lama menatap Ricky seperti itu.

"Tangan gue pegel, Zi." keluhnya dengan nada Manja.

Nazia kembali menatap Ricky. Sial. Kenapa dia harus menunjukan ekspresi gemas seperti itu. Jantungnya berdegup semakin kencang, pipinya sangat panas dan menahan untuk tidak tersenyum.

Dengan kesal Ricky memakan sendiri ice creamnya. Menyimpan kembali sendok Nazia pada wadah Ice cream Nazia.

Ricky melanjutkan makan ice cream dengan sendoknya kembali sambil membuka hp.Untuk mengurangi kegugupannya Nazia kembali makan ice creamnya juga.

Tunggu. Sepertinya ada yang salah. Sendok ini bekas Ricky makan. Dan Nazia makan dengan sendok yang sebelumnya sudah Ricky pakai. Itu artinya...

Ricky terkekeh ke arah Nazia. Wajah kagetnya membuat Ricky ingin sekali mencubit hidung dan pipi Nazia.

Nazia sangat cantik, Ricky yakin Nazia akan menjadi miliknya. Hanya saja, antara selamanya atau untuk hiburan semata Ricky tidak tahu.

----

"Lo beneran mau ambil dia, Zi?" gumam seseorang di sebrang kedai ice cream. Yang sedari tadi memperhatikan Nazia dan Ricky.

-----

Happy reading

Gimana suka apa engga?

Jangan lupa vote dan komen ya. Kalau ada typo ingetin aja. Males revisi hehe

Nazia's Story (Incorrect Relationship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang