Sendiri bukan berarti tertindas, dari tak mempunyai teman, Naya percaya suatu hari ia akan menemukan sosok yang tak akan mempermainkan hidupnya lagi.
Sampai suatu hari ia menemukan sosok tersebut, sosok yang ia kagumi! Sosok yang ia pikir akan merubah hidupnya. Namun, semua sirna kala ia tahu lelaki itu tak layak untuknya.
Di rindangnya pohon jambu air belakang sekolah menjadi saksi bisu Naya menolak seorang sebaik Bayu.
Bayu adalah sosok yang ia idamkan dan kagumi selama 3 tahun terakhir ini, tepatnya saat ia masuk ke SMA 3 KALIANDA.
Menjadi ketua osis membuat Bayu disegani seluruh rakyat sekolah. Dan memiliki wajah yang rupawan adalah tameng utama para pria.
"Gue suka sama lo Nay, gue pengen lo jadi pacar gue" Naya tak mampu berucap, ia masih syog.
Pria yang sangat baik menginginkan dirinya menjadi seorang kekasih?.
"Gue nggak bisa Bay!" Tolak Naya cepat
"Kenapa?"
"Gue---"
"Lo sukakan Nay sama gue?" Sangat! Naya sangat menyukai Bayu, sampai-sampai ia tak mau Bayu memiliki pacar seperti dirinya.
"Liat gue Nay! Tatap mata gue!!" Bayu menangkupkan kedua tangannya kedua pipi Naya.
"Gue udah punya pacar Bay!" Naya spontan menepis tangan Bayu dari pipinya.
Maafin gue Bay! Lo terlalu baik untuk gue
"Lo bercanda ya? Lo nggak punya pacar Nay! Lo cuma mau ngehindar dari gue kan?"
"Gue udah punya pacar!" Naya kembali bersikeras bahwa ia memiliki seorang kekasih.
"Bohong!! Kalau Lo punya pacar, Lo tunjukan ke gue siapa pacar Lo!!"
"Dia pacar gue!" Bayu mengikuti arah pandang Naya yang terfokus pada sosok yang sedari tadi duduk di belakang pohon jambu air.
Tanpa komando, Naya menghampiri sosok tersebut, yang ia yakini sosok itu telah mendengar ucapannya dengan sang ketua osis tadi.
Pria yang ditarik lengannya oleh Naya hanya diam dan menatap lekat Naya, seolah menilai akting Naya.
"Dia pacar gue!" Ucapan Naya membuat Bayu menatap tak percaya ke sosok yang dikenalkan Naya sebagai kekasihnya.
"Nay! Lo? Bercanda?" Naya langsung menggeleng keras,
"Gue serius!"
"Tapi dia?"
"Apapun kekurangan dia, kalau hati gue udah dicuri olehnya. Lo mau apa?"
Perih, itulah yang dirasakan Naya, jika tidak mengikuti hati ia akan menangis meraung-raung sekarang.
"Dia playboy Nay!!"
"Gue tau Bay! Dan dengan dia jadi pacar gue, gue akan buat dia nggak playboy lagi" Ucap Naya dengan nada tegas.
Seulas senyum miring tercetak jelas di sosok yang sedari tadi diam menyaksikan perdebatan antara ketua osis dan wanita yang terkenal tomboy dan sadis.
"Naya! Dia--"
"Lo nggak denger kata dia?"
"Diam Lo Taksa!" Bentak Bayu ke pria yang bernama Taksa tersebut.
"Nay! Gue sayang sama Lo, dan gue nggak mau Lo jatuh ke tangan bajingan kek dia! Lo tau sendiri dia kek gimana?"
"Gue tau sikap dia, dan dari sikap dia gue jadi suka ke dia" Balas Naya
"Nay!"
"Udah Bay, gue males debat"
"Lo dengerkan kata pacar gue?" Taksa kembali angkat bicara.
"Gue nggak percaya kalian pacaran!" Ucap Bayu sinis.
"Udah Bay--"
"Lo butuh bukti?" Taksa menyeringai menang ke arah Bayu yang diam ditempat.
"Sa! Lo nggak usah cari ribut! Gue males debat" Putus Naya dan beranjak pergi karena malas mendengar perdebatan antara Bayu dan Taksa.
"Lo yang mulai dan Lo yang harus mengakhiri! Jangan jadi pengecut yang bisanya hanya lari" Cekalan serta ucapan sinis dari Taksa membuat langkah Naya terhenti.
Naya memandang sosok yang mulai kurang ajar memasuki kehidupannya. Bukan dia yang datang namun Naya yang mengundang.
"Bay, banyak cewe di luar sana yang lebih dari gue! Lo nggak mesti dapet gue yang--"
"Gue sayangnya cuma sama Lo! Walaupun cewe di luar sana lebih dari Lo, tapi cewe yang gue inginkan hanya Lo Nay! Gue mohon! Lo bilang ke gue sekarang kalau Lo tadi bohong soal Taksa pacar Lo!" Ucap Bayu penuh nada memohon.
"Sayangnya itu nggak bohong Bay, dia--" Naya memandang sejenak Taksa dan yang dipandang kembali tersenyum miring.
"Dia pacar gue" Ucapan Naya tentang Taksa adalah pacarnya kembali terucap dari bibir pinknya.
"Nay"
"Bay, Please"
"Lo kebanyakan drama Bay, mana jiwa kepemimpinan Lo?" Taksa menyeringai lebar menatap Bayu.
"Bukan urusan Lo! Jadi Lo nggak perlu ikut campur masalah gue sama Naya!!"
"Jelas urusan gue! Naya pacar gue bro" Taksa tersenyum tampan ke arah Naya dengan menekankan kata NAYA PACAR GUE.
"Bay" Naya menatap memohon ke arah Bayu agar berhenti mengejar dirinya.
"Gue akan buktikan kalau Naya pacar gue" Naya spontan menatap tajam ke arah Taksa yang kini sudah membalik tubuhnya hingga Taksa dan Naya sekarang tengah berhadap-hadapan.
"Lo mau buktikan Bay??"
Taksa memandang Naya penuh dengan senyum kemenangan, sedangkan Naya menggelengkan kepalanya agar Taksa tahu bahwa ia tak memerlukan sebuah bukti.
Bukannya melarang Bayu hanya diam melihat kedekatan antara Naya dan Taksa.
"Gue akan tunjukkan ke Lo, kalau Naya memang pacar gue" Tanpa melepas tatapan matanya dari Naya, Taksa berucap demikian.
Dengan perlahan Taksa mendekati Naya, dan Naya memancarkan tatapan melarang ke arah Taksa.
Ia tak bisa berkutik! Jika ia menampar Taksa sekarang maka Bayu tak akan percaya kalau Taksa adalah pacarnya. Tapi jika kedekatan Taksa ke wajahnya berlanjut dan kalau sampai Taksa menciumnya, maka hilang sudah first kiss dari Naya.
Mata Naya sukses membelalangak kala bibir kenyal Taksa menempel sempurna di bibirnya.
Bahkan jantungnya tak bekerja seperti biasanya, mau bergerak pun sepertinya organ tubuhnya telah membeku kala bibir tebal Taksa menempel di bibirnya.
Karena tak ada penolakan dan balasan Taksa melancarkan aksinya dan senyum tipis terhiasi disela-sela ciuman mereka.
Seperdetik berikutnya Naya sadar dan langsung mendorong paksa Taksa. Untungnya Bayu sudah pergi dan ia bisa memaki-maki pria kurang ajar di depannya kini.
"Lo gila ya?" Pekik Naya
"Lo pacar gue, ciuman sama pacar menurut gue wajar, toh buktinya Bayu langsung pergi" Balas Taksa santai.
"Gue bukan pacar Lo!"ucap Naya penuh penekanan.
"Sayangnya setelah Lo kenalin gue di depan Bayu sebagai pacar Lo, maka hidup Lo ada di tangan gue"
"Lo nggk tau akting ya?"
"Gue tau"
"Kalau Lo tau, berarti Lo tau dong gue ngelibatin Lo ke masalah gue dan Bayu tadi!"
"Sayangnya setelah gue Lo bawa ke dalam masalah Lo dan Bayu secara cuma-cuma maka gue nggk akan keluar dari lingkup masalah Lo dan Bayu secara cuma-cuma"
Lanjut?

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE ( HIATUS )
Teen Fiction"dia pacar gue!" Dari satu kalimat tiga kata sebelas huruf tersebut, hidup Alnaya berubah 180°. ⚠️Slow update Sebelum baca cerita ini, lebih dulu baca cerita ku yang berjudul ALAM