"aduhh mamae , Beta sudah bilang janganlah berdekatan dengan si Naya itu, Lihat mukamu?" Sercah Bento dengan logat tanah air nya yang kental.
"Lo kenapa diam aja sih di pukul Bayu?" Sahut Shaka sambil menatap sebal ke arah pemimpin Gantion itu.
"Guekan mau cari muka, Lo pada nggak akan ngerti" balas Taksa sambil meringis karena tonjokan dari Bayu lumayan menyakitkan.
"Udahlah, kalian kaya nggak tau Taksa, biarkan dia kena azabnya" balas datar Arsha yang sedari tadi hanya diam memandang Taksa.
"Begini, Beta kemarin sudah memikirkan baik-baik, sepertinya bos mengalah saja" Taksa menatap Bento tajam.
"Begini Bos, Naya itu orangnya baik, beta--"
"Nggak cocok sama Gue??" Potong Taksa tajam
"Aduh, bukan begitu bos. Beta hanya mau bicara apa ya?? Pokoknya sudahlah bos, biarkan Naya dengan Bayu"
"Gue udah setengah perjalanan, dan apa yang Taksa inginkan harus tercapai walaupun sampai titik darah penghabisan"
"See? Dia memang keras kepala" sahut Arsha datar dan tak takut terkena tamparan dari Taksa.
•
Naya menggeram kesal dengan tingkah Taksa yang luar biasa biadabnya. Pagi-pagi sudah bikin kegaduhan, siapa lagi jika bukan Taksa.
"Gue udah bilang, nggak perlu jemput gue, apalagi sampai ngebangunin satu kompleks perumahan gue!" Ucap sinis Naya.
Bayangkan, Taksa pagi-pagi sudah teriak-teriak di depan rumah Naya, serta membunyikan klakson motor nya berkali-kali.
"Kalau ngebangun rumah tangga sama Lo gimana?"
"Buatin gue 1000 candi maka mimpi buruk Lo akan terkabulkan!" Setelah mengucapkan itu Naya menaiki dengan sebal motor tinggi milih Taksa tersebut.
Seperti biasa, di perjalanan Taksa juga tak pernah berhenti melancarkan keusilannya, dari main rem mendadak atau mencolek dagu Naya. Mungkin di kebanyakan remaja lain akan meleleh jika diperlakukan seperti itu oleh Taksa yang notabene nya Famous sekolah, tapi untuk Naya tidak! Tampan oke tapi otak juga harus oke, itulah prinsip Naya jika menyukai seseorang contohnya Bayu.
Hiss otak gue kenapa belum move on sih?!
"Lo ngelamunkan masa depan kita ya? Sampai-sampai udah sampai tapi masih setia nongkrong di jok motor gue? Atau Lo mau bolos sama gue?" Naya tersentak kala mendengar cerocosan dari Taksa.
"Ngajakin bolos! Gue pastikan Lo nggak antar jemput gue!"
Jika kalian semua bingung kenapa Taksa sekarang sering antar jemput Naya, itu karena perintah sang Ayah dari Naya. Entah jampi-jampi apa yang diberikan oleh Taksa, dan Alam fine fine saja Naya di bawa oleh Taksa. Padahal kan bisa jadi Naya diperkosa oleh Taksa kan?
"Nggak usah ngikutin gue bisa?" Tanya Naya jengah dan menatap tajam Kara yang tengah berdiri di belakangnya.
"Naya mau ke kelas ya? Kita bareng ya?" Kara menyengir kuda menanggapi kemarahan dari Naya.
"Naya, Naya tahukan acara 17an nanti OSIS ngadain banyak kegiatan, Naya nanti ikut berpartisipasi ya?" Naya menggeram kesal, ketenangannya hilang sudah, dan ia sangat benci kegaduhan.
"Naya maukan ikut lomba?" Cicit pelan Kara karena nyalinya mulai menciut saat melihat Naya menatap dirinya tajam.
Dengan perasaan geram, Naya melanjutkan langkahnya menuju kelas dan mengabaikan kehadiran Kara di sampingnya.
Naya sebenarnya tak membenci Kara, namun sikap sok polosnya yang membuat Naya sebal jika menatap Kara. Apalagi wajah polos itu di tampakan di depan Bayu, Naya seakan-akan ingin melemparkan air keras ke wajah Kara. Dan yang paling tidak Naya suka saat Kara sok dekat dengan Taksa, Naya sangatlah ingin mencabik-cabik wajah sok polos milik Kara.
![](https://img.wattpad.com/cover/226142585-288-k295234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE ( HIATUS )
Fiksi Remaja"dia pacar gue!" Dari satu kalimat tiga kata sebelas huruf tersebut, hidup Alnaya berubah 180°. ⚠️Slow update Sebelum baca cerita ini, lebih dulu baca cerita ku yang berjudul ALAM