Seperti biasa, hari Senin hari yang membuat para siswa malas datang ke sekolah karena upacara dan lagi pelajaran yang menurutnya paling menjengkelkan selalu terletak di hari Senin.
"Nay bolos yuk" Naya menatap datar ke arah
Taksa yang semakin hari semakin mengesalkan."Sekali aja yuk" rengek Taksa kepada Naya.
"Nggak" Balas Naya singkat
"Ayokklahhhh" Taksa mengarahkan kepalanya pada lengan Naya mencoba manja kepada Naya.
"Nggak Taksa"
"Gue males pelajaran pak Ipin!" Tegas Taksa
"Itu sih derita lu" Taksa menatap sebal Naya.
"Tapi pulang sekolah ke rumah mama ya"
"iyaa"
•
Seperti janjinya tadi, sepulang sekolah Taksa mengajak Naya pergi ke rumahnya. 30 menit perjalanan mereka sampai di rumah Taksa. Rumah mewah bernuansa modern namun klasik serta halaman hijau membuat rumah tersebut tampak mewah dan asri.
"yukk" Naya menatap sekilas ke arah Taksa.
"gapapa, mama baik kok"sahut Taksa meyakinkan Naya.
Naya memandang kagum rumah Taksa yang tampak bersih dan terawat namun sepi.
"mamaaaa" teriak Taksa
"mama kemana bi?"
"nyonya di ruang samping tuan" tanpa pamit Taksa langsung menuju ruang yang ditujukan oleh pembantu rumahnya, dan Naya hanya bisa diam dan mengikuti langkah besar Taksa.
"maaa"
"kenapa Taksa?" balas wanita cantik yang tengah sibuk dengan katalog mahal di tangannya.
"ma Taksa bawa calon mantu nih cantik kan?"
"Sini cantik" Panggil Mama Gisel
Naya mendekat dan duduk di samping Mama Gisel, Taksa sudah izin masuk untuk bersihkan dirinya.
"Namanya siapa cantik?"
"Naya Tante"
"panggil mama aja ya, semua teman Taksa manggil saya dengan Mama, masa kamu yang pacarnya manggil saya Tante" kekeh Mama Gisel.
"Iya Ma"
"Mama Naya kesibukannya apa?" Naya melunturkan senyuman yang terukir di wajahnya.
"Bunda sudah tiada Ma" balas Naya dengan nada lirih, Gisel yang merasa salah ucap mengusap punggung wanita cantik yang duduk di sampingnya.
"Gapapa semua yang hidup pasti kembali ke Sang Pencipta, Naya boleh anggap Mama Bunda Naya juga"
"Terimakasih Ma"
Langit sudah mulai gelap dan Taksa terpaksa mengantar pulang sang kekasih, walaupun niat hati Taksa menginginkan Naya tetap di rumahnya dan bercengkrama dengan sang Mama.
•
"Gua masuk dulu" Pamit Naya pada Taksa saat ia turun dari mobil Taksa.
"Lu ga mau ngajak gua mampir?"
"dalam mimpi lu!"
"love you" Naya menatap sengit Taksa yang tengah menggodanya
"love you sayangg"
Tidak menghiraukan ucapan Taksa, Naya langsung masuk meninggalkan Taksa yang tengah menatap geli punggung Naya.
Sepi, itulah kondisi rumah Naya sekarang. Ayahnya belum pulang dan Naya harus terima nasib dia di rumah sendiri, seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE ( HIATUS )
Teen Fiction"dia pacar gue!" Dari satu kalimat tiga kata sebelas huruf tersebut, hidup Alnaya berubah 180°. ⚠️Slow update Sebelum baca cerita ini, lebih dulu baca cerita ku yang berjudul ALAM