Mungkin sebagian pelajar menyukai pelajaran olahraga, namun bagi Naya. Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang sangat menjengkelkan, bagaimana tidak? Naya bahkan tak pernah sekalipun olahraga karena kerjaan dia hanya tidur tidur dan tidur. Serasa beban yang ditanggung dirinya akan hilang jika ia tertidur.
(Bukan Naya yang nggk suka, tapi Author nya wkwk)
"Naya! Kamu itu kenapa setiap pelajaran bapak selalu saja nilainya kecil? Padahal pelajaran yang lainnya bagus? Kamu nggak suka sama bapak?" Ujar pak Ovan sang guru olahraga.
"Nggak suka aja sama pelajarannya" Balas santai namun mendalam
"Olahraga itu menyehatkan Naya, apalagi untuk tubuh! Kamu akan bugar dan kembali bersemangat! Nggak kaya sekarang, loyo banget kamu"
"Dari lahir pak saya kaya begini"
"Naya jangan ngebantah dong kalau di bilangin pak Ovan, nanti kamu di hukum" Cicit Kara yang tepat berada di sampingnya, namun tetap di acuhkan oleh Naya.
"Selesai pelajaran bersihkan gudang kesenian!" Benar saja, Pak Ovan langsung menghukumnya. Tapi yang dihukum malah santai-santai saja.
"Naya!!" Naya yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya menatap Kata yang berlari ke arah dirinya.
"Aku bantu bersihkan ruang kesenian ya"
"Nggak perlu" Balas datar Naya dan melanjutkan langkahnya menuju ruang kesenian.
Menghela nafas panjang Naya mulai membersihkan ruang kesenian yang tampaknya tak pernah dibersihkan.
"Yaampun! Ini ruangan udah kaya gudang aja! Mana debunya banyak banget lagi"
"Ck" Decak sebal keluar dari mulut Naya, Naya menatap Kara yang tampak sedang mengamati ruangan kesenian.
Dan berakhirlah mereka membersihkan ruangan itu berdua.
"Nih!!" Naya memberikan sebotol teh pucuk kepada Kara dengan cara di lemparkan.
"Makasih" Balas Kara sambil tersenyum
"Naya, besok kita jadikan kerja kelompok di rumah Kara?" Tanya Kara
"Liat kondisi"
"Ish, Naya sering PHP deh"
"Oiya Naya beneran pacaran sama Taksa ya?" Ujar Kara
"Lo ngapain tanya?" Balas Nara sambil menatap dingin Kara.
"Ya ya, Kara penasaran aja. Bukannya Nara dekatnya dengan Bayu?"
"Bukan urusan lo"
•
Salahkan Taksa sekarang, karenanya Naya harus terkena omel sang ayah.
"Kamu kemana aja Naya? Ayah nggak pernah ngajarin kamu untuk pulang sampai larut seperti ini. Apalagi kamu pergi dengan pacar kamu! Kamu boleh main, asalkan pulang dulu. Pamit dengan Ayah"
"Iya Ayah, Naya minta maaf" ujar Naya. Toh mau membela juga tak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE ( HIATUS )
Fiksi Remaja"dia pacar gue!" Dari satu kalimat tiga kata sebelas huruf tersebut, hidup Alnaya berubah 180°. ⚠️Slow update Sebelum baca cerita ini, lebih dulu baca cerita ku yang berjudul ALAM