15. "If only that 9 PM promise between them is real."

1.9K 88 11
                                    


Bumi, telan saja dirinya.

Tunggu, on second thought, Rosalyn lebih ingin Bumi menelan siapa pun orang kurang kerjaan yang memberi makan RSociety dengan gosip sejak pagi. Berengsek, ia jadi korban tiga gosip dan bahkan ini baru setengah hari. Meskipun gosip-gosip itu tolol setengah mati, mereka tetaplah mengenai dirinya, hidupnya, dan lebih spesifiknya lagi hidupnya di New York. Ia setuju untuk pergi kemari dan meninggalkan New York demi ibunya; pahamilah rasa sakitnya karena mendapati New York dibawa kembali dalam rangkaian foto yang ditafsirkan sedemikian rupa sehingga hanya menjadi serentetan kebohongan.

Tidak seperti itu ceritanya, Rosalyn ingin membentak setiap kali ia mendengar seseorang membicarakannya hari ini. Kamu, kalian, tidak tahu apa-apa, jadi diamlah. Tetapi siapa yang hendak mendengarnya? Tidak ada. Ketika jam makan siang tiba, gadis itu ada di salah satu bangku yang tersebar di taman Rajendra, menyendiri seperti pecundang.

Ponsel menyala di tangannya, terbuka di halaman RSociety yang menampilkan namanya dengan murah hati, dan jemari gadis itu berulangkali menaik-turunkan halaman dengan mata yang nanar. Ia baru membuka RSociety sekarang di ponselnya—tadi pagi ia mengetahui rumor seperti apa yang kali ini berembus dengan mendengarkan di balik rambutnya yang tergerai dan membayangkan sendiri. Sekarang, membaca dengan mata kepala sendiri, rasanya tak tertahankan.

Itu Aria yang mereka bicarakan; Aria yang sudah jadi temannya sejak ia pindah pertama kali ke New York. Aria yang menolak menata kamar tidurnya dengan referensi gambar dari Pinterest, dan menggambar pohon keluarganya ketika mereka masih di elementary lalu menunjukkan dengan bangga bahwa salah satu moyangnya adalah seorang Indian-Amerika. Ia dan Aria berteman hingga kepindahannya ke Indonesia yang mendadak membuat Aria tidak bisa lagi menatapnya di mata. Rosalyn sendiri juga telah menerapkan mute untuk semua profil media sosial Aria karena tahu betul updates Aria yang rajin akan kehidupan di New York adalah salah satu cara balas dendam gadis itu. Tetapi ia mengenal Aria, dan akan berkata bahwa Aria adalah salah satu teman terdekatnya, atau setidaknya mantan salah satu teman terdekat. Salah satu foto mereka berangkulan, basah karena semburan air dari selang dengan Aria membuat gestur mencium ke arahnya dan Rosalyn setengah mengerutkan kening ke kamera, adalah jejak salah satu musim panas terbaiknya. RSociety menciptakan gosip yang kejam dari itu, meninggalkan rasa yang pahit di sana.

Lalu jangan buat ia mulai dengan gosip satunya. Paul Leibowitz adalah rekan ibunya dari keluarga yang lama mengenal keluarga Harel pula; he is basically a friend of family. Lelaki itu memberinya tiket ke beberapa gig, berkata ia harus kencan dengan cowok baik-baik, menemani Rosalyn mengobrol dan menyelamatkannya dari menghantamkan wajah ke mangkuk punch karena kebosanan di salah satu pesta Isabel, dan apa yang imbisil-imbisil di RSociety lakukan pada foto mereka?

Bulu kuduk Rosalyn merinding. Gadis itu membenamkan wajahnya di sepasang tangan dan memijit-mijit keningnya.

Mimpi, ini cuma mimpi kan? Meskipun mimpi buruk tetapi ini cuma mimpi, seperti banyak mimpinya mengenai Papa yang bisa ada di sebelahnya. Ia akan terbangun, sebentar lagi. Tetapi hatinya sakit, sakit...

Gadis itu mendongak ketika mendengar suara langkah orang mendekat dan sapaan, "Uh, Rose?"

Bunda Theresa sendiri bisa mendatanginya saat ini dan Rosalyn akan mengusirnya, apalagi hanya Dhana. "Ngapain lo di sini?" sembur cewek itu. "Mau nuduh gue punya sugar daddy juga?"

"Nggak, gue percaya sama lo kok, itu cuma gosip bodoh," tukas Dhana cepat-cepat selagi dia duduk di bangku sebelah, menatapnya dengan cemas seakan ia bom waktu yang siap meledak. Actually, she kind of feels like one. "Gue cuma pengen ngecek apakah lo baik-baik saja."

I Slept With My StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang