Aku tahu itu bahwa kau adalah penyelamatku.
Satu-satunya dalam hidupku
Dan memberi bantuan jika hal yang menyakitkan datang
Yang terlait dariku kau adalah satu-satinya yang kumiliki
Tolong angkat suaramu sehingga aku bisa terbang lagi~{Save Me | BTS }
___________________________________
"Hanbin!!"
Pria bertubuh tinggi itu memandangku terkejut. Dia sedikit berlari ke arahku. Aku menyambutnya dan memeluk tubuh tingginya. Jujur, aku sangat merindukannya.
"Kau juga berkuliah disini?" Tanyanya.
Aku menganggukan kepala dan tersenyum. "Iya, kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau juga berkuliah di sini?"
Dia mengacak-acak rambutku dan terkekeh. "Kau kan tidak bertanya Ayana" ucapnya gemas.
Aku menampar lengannya pelan. "Kau tahu, aku pikir tidak ada orang yang kukenal di sini"
Dia terkekeh kembali. "Hhhhh...,maaf-maaf"
Aku mengerucutkan bibir dan menatap acuh pria bernama lengkap Kim Hanbin itu. "Terserah"
Dia kembali terkekeh dan berusaha mengambil tanganku. "Ok-ok, bagaimana kalau aku mentraktirmu taebokkie?" Bujuknya.
Aku sedikit menoleh dan menggelengkan kepala. Aku hampir saja mati di sini karena orang jahat di saat aku membutuhkan bantuannya. Dan dia meminta maaf hanya dengan memberiku taebokkie.
"Lalu kau mau apa?" Tanyanya dengan senyuman.
Aku sedikit berpikir sebelum memberi jawaban. "Hmm...,aku mau kau mentraktirku selama satu minggu dan mengantarkan aku pulang setiap harinya!"
Dia melongo sambil menatapku. "Apa? Satu minggu itu lama, aku bisa saja kehabisan uang jajan dan kelaparan karenamu" banyahnya.
Aku sedikit berpikir. Benar juga sihh. "Ya sudah. Tapi, kau harus tetap mengantarku pulang setiap hari karena Beomgyu tidak bisa selalu menjemputku. Kau mengerti?"
Dia menghela napas pasrah dan mengangguk. "Baiklah, apapun untuk sepupu ku ini" ucapnya.
Aku tersenyum dan memeluknya. "Tanks Hanbin. Kau yang terbaik"
Dia melepaskan pelukanku dan terkekeh. "Sama-sama. Tapi sebaiknya jangan memelukku di depan umum seperti ini. Aku malu di lihat semua orang"
Aku memutar bola mataku malas. "Apalah kau takut ketahuan oleh pacarmu hah?"
Dia kembali terkekeh dan mengacak rambutku. "Pacarku tidak berkuliah di sini. Tapi, kau akan di sangka cabe-cabean kalau memeluk lelaki di depan umum seperti tadi"
Aku melihat sekeliling dan terkekeh. "Iya juga ya. Tapikan kau sepupuku"
Dia juga ikut terkekeh. "Aku tahu tapi, mereka semua tidak. Sudahlah, sampai ketemu nanti. Aku harus segera menemui dosen. Bye!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny | Kim Taehyung
FanfictionTerpisah karena takdir, dan bertemu juga karena takdir. Tiada siapapun yang bisa menentang takdir tuhan. Semua telah tertulis dan tersusun rapi di dalam lembaran takdir kehidupan. Kita sebagai pembaca hanya perlu menyimak dan menunggu sampai sang t...