Waktu terus mendesak kita untuk menceritakan semuanya pada masa depan,
Namun, entah mengapa masa depan seakan tak ingin masa lalu menjelma di antara ceritanya.~[ Memories / My Destiny ]
•
TYPO TIDAK DIKOREKSI!
• PLEASE VOTE & KOMEN!----------------------------------------------------------------
Hari demi hari berlalu semenjak kedatangan Yana ke kota metropolitan ini. Kalau dihitung, sudah hampir satu bulan Ayana berada di Seoul.
Sekarang ia berada di mall bersama Beomgyu. Tujuannya sebenarnya hanya untuk menemani Beomgyu membeli beberapa perlengkapan sekolah dan kebutuhannya sehari-hari.
Saat ini mereka berada di salah satu toko alat-alat tulis. Sudah lebih dari dua puluh menit merekaberada di toko ini namun, si Beruang itu belum juga selesai dengan aktivitas memilih-milihnya.
Yana untuk sekian kalinya menghela napas lelah karena menunggu sang adik. "Gyu!...terserah saja, jangan banyak pilih!" Titahnya.
Beomgyu yang mendengar itu menghadap pada sang kakak dengan cengingiran khas-nya. "Hehehe...,sebentar lagi Nunna" pintanya.
Yana kembali menghela napasnya. Dia memperhatikan sekeliling, di sana cukup ramai dan membuatnya sesak lama-lama berada di sana. Gadis itu ingin sekali secepatnya keluar dari sana.
Dia kembali melirik Beomgyu, lelaki itu belum kunjung selesai juga. Ayana akhirnya menghampiri sang adik yang tengah sibuk memilih beberapa buku di sebuah lemari penuh buku.
"Gyu-ahh...,Nunna tunggu di kafetaria ya" ucapnya.
Beomgyu melirik kakaknya itu sekilas dan mengganggukkan kepalanya dua kali. "Baiklah Nunna" balasnya.
Ayana tersenyum dan mulai berjalan keluar dari toko itu. Dia mulai bisa bernapas normal karena berhasil keluar dari toko yang penuh dan sesak itu.
Gadis bermarga Choi itu melanjutkan jalannya ke kafetaria Mall ini. Saat ini dirinya benar-benar haus karena berdesakan di toko barusan. Namun, sebuah suara teriakan membuyarkan pandangannya dari jalanan.
"TOLONG!!...TAS KU DICOPET!!"
Gadis itu memperhatikan dari mana asal suara teriakan itu. Ternyata, seorang wanita tengah berusaha mempertahankan tas miliknya dari seorang pria memakai masker yang sepertinya adalah pelaku pencopetan tersebut.
Entah dorongan darimana, Yana, gadis itu berlari menuju sang wanita yang barusan berteriak. Dirinya ikut membantu wanita itu mempertahankan tas miliknya.
"Ya!...lepaskan tas-nya!" Teriak Yana.
Pria bermasker itu sama sekali tidak mendengarkannya dan tetap saja mencoba menarik tas milik wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny | Kim Taehyung
FanfictionTerpisah karena takdir, dan bertemu juga karena takdir. Tiada siapapun yang bisa menentang takdir tuhan. Semua telah tertulis dan tersusun rapi di dalam lembaran takdir kehidupan. Kita sebagai pembaca hanya perlu menyimak dan menunggu sampai sang t...