18.00 ; Sebenarnya aku...

272 24 0
                                    

"Mau rokok?"

"Ngga Bright makasih, hehe"

Bright menyalakan koreknya dan menghisap tembakau yang dinyalakannya.

Keduanya di halaman department store dekat jalan raya.

"Bright udah pesen taksi onlinenya?"

"Udah, kena macet kayaknya," jawab Bright singkat.

Memang, saat Win mengedarkan pandangannya di jalan raya di hadapannya itu, lalu lintas sangatlah padat, mungkin karena memang sudah menjelang malam, banyak orang yang baru pulang kerja atau sekolah.

"Ya udah aku tungguin kamu ya Bright sampe taksinya dateng?"

"Terserah, kalo mau duluan juga gapapa Win."

Win tersenyum.

Bright masih sibuk dengan kegiatan merokoknya.

"Tu lagi sama Gunsmile katanya," sahut Bright memecah keheningan.

Win tersigap.

"Kamu bisa ikut aku Win kalo kamu mau," ajaknya lagi.

Win terdiam. Beberapa detik.

"Selamat ya Bright,

Kamu dan Tu."

Bright menghembuskan asap rokok yang kesekian kalinya.

"Buat apa Win?"

"Kalian udah jadian, bukan?"

"Engga, belum, ngga tahu," jawab Bright.

Keduanya terdiam beberapa saat, ditemani oleh cahaya matahari yang semakin lama semakin menghilang.

"Bright..."

"Hm?"

"Kamu percaya ngga kalo aku bilang, aku masih suka sama kamu,

Sampai detik ini?"

last chance | brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang