"Aku cuma ga ngerti Phi, kenapa dia ngga pernah bisa ngeliat aku dengan caraku ngeliat dia?"
Toptap hanya bisa menatap Win iba.
Dia tahu, harusnya dia hentikan saja pertemuan adiknya dari awal.
Karena dari berangkat saja adiknya sudah menangis, karena dia tau, pertemuan kali ini akan menjadi yang terakhir untuk adiknya dan orang itu.
"Salahku juga, kenapa aku bisa 'jatuh' selama 3 tahun meskipun aku tau dia ngga akan pernah ngebales perasaanku?"
"Aku sakit phi, sakit disaat dia ngga pernah ngerti kalau aku ngelakuin ini semua buat dia. Aku sakit karena ketika dia butuh aku, aku harus siap buat dia dan ketika aku butuh dia, dia ngga pernah sesiap itu buat aku."
"Aku capek harus berusaha buat berpura-pura kalau aku baik-baik aja di depan dia. Aku capek pura-pura ga mikirin dia sebegitunya."
"Aku capek sama diri sendiri yang ngga pernah bisa berhenti sayang sama dia."
Win menangis, butiran air mata yang ia tahan sedari tadi akhirnya turun juga.
"Kenapa... kenapa setelah 3 tahun bareng-bareng, cuma aku yang punya rasa ini buat dia? Kupikir, kupikir setelah waktu yang kita habiskan bersama, berjuang bersama, dia akan punya rasa yang sama buatku? Aku sampai rela kehilangan jati diriku sendiri untuk bisa menghabiskan waktu sama dia...."
"Win..." Toptap hanya bisa menepuk-nepuk pundak Win yang tangisannya menjadi-jadi.
"Setelah menyatakan perasaanku pun, dia ngga berubah, kenapa phi.. kenapa cuma aku yang menanggung semua perasaan ini?!"
Toptap menghela napasnya berat. Dia tahu perjuangan Win selama 3 tahun ini. Dan dia juga yang mendukung adiknya untuk berjuang namun memang dia pernah menyarankan Win untuk berhenti setelah Win menyatakan perasaannya pada Bright setahun yang lalu.
Karena Toptap sejujurnya kecewa bahwa Bright tidak bisa dan tidak mau memberikan kesempatan pada Win. Namun memang benar, ini semua bukan salah Bright.
Karena pada dasarnya, perasaan siapapun tidak bisa dipaksakan.
"Win, kamu tau kan... Mau bagaimanapun usahanya, tidak semuanya bisa berakhir indah?" gumam Toptap.
Win masih terisak.
Kalimat itu, sudah sering diucapkan oleh kakaknya setahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
last chance | brightwin
FanfictionPertemuan dua mahasiswa, Win dan Bright, setelah 6 bulan tidak bertemu. ⚠️ konten rokok dan minuman keras Don't hate the character, it's just fanfic Konflik ringan, bxb menjurus ke straight. Bahasa baku non-baku ngga stabil.