Chapter 4

6.2K 753 19
                                    

Pernikahan akhirnya dimulai dan berjalan lancar. Pernikahan antar keluarga terkenal yang dikenal oleh banyak orang. Kamera dan wartawan dimana-mana, dan Sakura harus lagi bersikap pura-pura dengan terpaksa tersenyum yang terlihat lucu di mata Sasuke.

"Silahkan mencium pengantin anda."

Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura, dua insan tuhan yang sudah terikat dalam hubungan suami istri setelah pendeta menuntun mereka untuk mengucapkan sumpah pernikahan.

Semuanya tampak baik-baik saja. Di seluruh penjuru ruangan tidak ada yang tidak tersenyum. Melihat ke depan, kearah Sasuke dan Sakura yang perlahan mendekatkan diri.

Sasuke menarik pelan lengan Sakura agar wanita itu lebih dekat dengannya, lalu dia mendekatkan diri, tepatnya ke telinga kiri Sakura.

"Bersikaplah manis, banyak orang penting disini, kau tentu tidak ingin membuat orang tuamu malu bukan?" Sakura menyeringai lalu mengalungkan tangannya di leher Sasuke dan dengan sengaja mendekatkan diri sehingga hidung mereka bersentuhan.

"Lakukan Uchiha."

Setelah bibir keduanya menyatu, mungkin seluruh penduduk Jepang akan mengetahui fakta bahwa Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura sudah resmi menjadi suami istri.
.

.

.
Sakura menghelakan nafas lalu menyenderkan tubuhnya di pintu dengan melipat kedua tangannya didepan dada. Berdiri bertumpu dengan salah satu kakinya.

"Sampai kapan kau akan seperti ini?"

Wanita itu melihat Sasuke yang fokus pada laptopnya dengan kacamata anti radiasi yang dipakainya.

Pernikahan mereka dilaksanakan sebulan kemudian setelah kejadian Sasuke demam. Pria itu sakit selama 3 hari, dan sebelum pernikahan dimulai, Sasuke selalu berkutat dengan pekerjaannya tanpa membantunya mempersiapkan pernikahan mereka. Memang pria itu ikut fitting baju dan memilih cincin pernikahan, tapi setelah sampai ditempat pria itu fokus ke ponselnya. Mengerjakan tugasnya.

Seminggu lagi pria itu wisuda, dan Sasuke menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Bahkan sempurna. Selama sebulan mengenal pria itu, Sakura tahu, bahwa Sasuke adalah seorang Workholic dan perfeksionis. Sakura bahkan harus membawakan Sasuke makanan agar pria itu makan, jika tidak, jangankan makan, dia keluar ruang kerjanya saja hanya untuk mandi saja itupun harus diingatkan dulu.

"Aku akan pergi, makanlah sebelum tidur."

Sasuke hanya bergumam singkat dan Sakura langsung saja pergi setelah menutup pintu ruang kerja suaminya itu.
.

.

.
"Pengantin baru, kau harusnya bersenang-senang." Suigetsu terkekeh sambil menepuk bahu Sakura beberapa kali. Sakura mendengus lalu meminum bir nya lagi.

"Bersenang-senang? Dia sibuk." Dengan malas Sakura melepaskan tangan Suigetsu di tangannya lalu mencomot kentang goreng yang dipesannya.

"Jadi kau mengharapkannya, hm? Tidak heran memang, Sasuke itu pria kaku dan terlalu serius. Belum lagi sikap dinginnya itu, kau harus bersabar." Sakura menatap tajam Suigetsu.

"Jika kau kesini hanya untuk menjelekkan-jelekkan suamiku, lebih baik kau pergi." Suigetsu terkekeh lalu mengangkat kedua tangannya dan tak lama dia meninggalkan Sakura yang meletakan gelasnya kasar.

Sakura kesal. Kesal karna perkataan Suigetsu dan fakta yang mengatakan bahwa Sasuke yang selalu sibuk kuliah dan mulai belajar memimpin perusahaan Utama Uchiha Corp. Sasuke adalah harapan keluarganya, keluarganya bergantung besar pada Sasuke agar pria itu menjadi pemimpin perusahaan setelah dia lulus kuliah. Fugaku sudah ingin beristirahat dengan sang istri dan Itachi sibuk menitih karirnya sebagai pengacara terkenal.

ITAZURA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang