Chapter 7

5.4K 683 17
                                    

Akhirnya hari kelulusan bagi Uchiha Sasuke tiba. Acara berlangsung dengan lancar dan meriah, tentu saya karna yang lulus adalah salah satu mahasiswa yang berpengaruh besar bagi kampus, tidak mungkin jika diadakan biasa saja seperti biasanya.

Hari sudah sore dan acaranya sudah selesai, para mahasiswa yang lulus sibuk berfoto dengan para keluarga, sahabat, dan juga pasangan. Semua tampak bahagia, didukung dengan cuaca yang cerah dan sinar mentari sore yang bisa mempercantik hasil foto.

"Selamat Sasuke-san."

"Semoga sukses selalu ya sasuke-san."

"Jangan lupa untuk selalu berkunjung ya sasuke-san."

Ucapan selamat dan buket yang kebanyakan dari para wanita terus mengalir bagai alir pada Sasuke, dan Sasuke hanya membalasnya dengan anggukan singkat sambil menerima buket yang isinya berbagai macam bentuk. Banyak yang minta berfoto, tapi Sasuke selalu menolak dengan halus dan seperti biasa tidak ada yang membuatnya terkesan. Ya Sasuke, setidaknya berikan senyuman walau tipis untuk para penggemar mu.

"Ya terima kasih." Sasuke membungkuk singkat sambil menerima buket terakhir dari wanita berambut hijau pendek. Wanita itu tampak senang dan pipinya memerah, dengan cepat dia balas membungkuk lalu berjalan cepat meninggalkan Sasuke.

"Sepertinya buket mu sudah cukup banyak."

Akhirnya senyum itu muncul. Bukan senyum tipis yang hampir tidak terlihat, tapi sebuah senyum simpul yang terkena sinar mentari sore. Ya, maha karya tuhan yang sangat indah.

Wanita itu disana, dengan rambut merah mudanya yang disanggul dan menyisakan beberapa anak rambut di kedua sisi wajahnya, memakai dress berwana gading dan memegang sebuah buket bunga simpel di tangan kanannya. Secara umum mungkin tampilannya biasa saja, bahkan masih lebih menarik wanita-wanita tadi. Tapi bagi Sasuke, wanita itu adalah wanita paling menarik yang pernah ia temui.

Sasuke menaruh buket-buket yang ia dapat di meja besar disampingnya lalu berjalan pelan menuju istrinya. Setelah berdiri tepat di depan wanita itu, dia menyentil jidat wanita itu pelan lalu memeluk nya.

"Kukira kau tidak akan datang." Wanita itu membalas pelukan Sasuke lalu menepuk-nepuk punggung Sasuke.

"Tadinya begitu, tapi kau akan menangis jika aku tidak datang." Keduanya terkekeh lalu larut dalam pikiran masing-masing. Terus berpelukan dalam beberapa menit, seolah-olah sudah tidak bertemu dalam waktu yang lama, padalah tadi pagi mereka baru sarapan bersama. Ya, pasangan suami-istri yang bisa dibilang baru menikah pasti mengerti kenapa mereka seperti ini.

"Bukanya aku ingin menganggu, tapi ibu dan ayah ingin kita berfoto bersama." Keduanya tersentak lalu melepaskan pelukan mereka, setelah itu menoleh dan melihat Itachi yang tersenyum jahil pada mereka.

"Ya, ayo." Wanita itu dengan kikuk berjalan terlebih dahulu menuju keluarganya dan keluarga Sasuke.

"Aku tidak menyangka Sakura bisa berpakaian seperti itu. Dia cantik." Sasuke tersenyum mendengarnya sambil melihat Sakura yang berbicara dan tertawa kecil bersama ibunya didepan.

TUK

Sasuke tersentak begitu Itachi mengetuk dahinya pelan.

"Kerja bagus, aku bangga padamu." Sasuke lagi-lagi tersenyum lalu mengambil buket-buket yang ia terima tadi. Itachi yang melihatnya membantu untuk mengambilnya sebagian dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kananya merangkul Sasuke.

Cukup seperti ini. Sasuke tidak akan meminta lebih, dia senang dan juga bahagia. Dengan kehadiran keluarga dan juga Sakura di hidupnya.
.

.

ITAZURA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang