"Sakura." Sakura menoleh dan menatap Sasuke yang sudah berdiri dari kursinya dan menatapnya dalam.
"Kau ingin tidur di kamarku malam ini?"
Keduanya saling terdiam. Saling menatap tepat kedalam mata masing-masing. Keadaan tetap hening sampai beberapa detik, hanya ada suara detik jam dinding yang berputar dan juga suara air mendidih yang Sakura masak untuk membuat teh hangat tadinya.
Sakura menyeringai sambil melipat kedua tangannya didepan dada, dia berjalan menuju Sasuke dan akhirnya tepat berdiri satu langkah didepan pria itu.
"Kenapa? Kau ingin bercinta denganku?" Sakura memiringkan kepalanya sambil menaikan sebelah alisnya. Sasuke terdiam, menatap tajam Sakura yang masih menyeringai didepannya. Dia menghelakan nafas lalu ikut melipat kedua tangannya didepan dada.
"Untuk sekarang tidak, aku ingin mengatakan hal yang sangat banyak padamu. Kau tahu? Mengenal dan memperkenalkan diri lebih jauh." Sasuke mengangkat bahu santai, lalu memajukan wajahnya pada Sakura. "Kenapa? Kau yang ingin bercinta denganku?" Lanjutnya balas menyeringai yang membuat Sakura mendengus.
Sakura mendorong dahi Sasuke dengan telunjuknya, sehingga wajah pria itu menjauh darinya.
"Aku akan kesana. Aku harus mandi dulu." Setelah menepuk lengan atas Sasuke, Sakura berjalan menuju kompor untuk mematikan suara air mendidih yang menganggu telinga.
..
.
"Sakura! Ayahmu menelpon!" Teriak Sasuke didepan kamar mandi di kamar Sakura."Angkat saja! Kau ingin aku keluar bertelenjang di depanmu untuk menjawab telpon itu?! Jangan gila sialan!" Bahkan saat mandi saja wanita itu bisa mengumpat padanya. Sasuke kadang bingung dengan jawaban Sakura ketika dia bertanya. Kenapa wanita itu tidak bisa menjawab dengan singkat padat dan juga jelas?
Sasuke balas mengumpat pelan. "Jangan mengumpat sialan! Aku bisa mendengar umpatan mu itu!" Sasuke berdecih lalu berjalan menuju kasur dan duduk disana.
"Ya ayah, ini aku."
"Dimana istrimu?"
"Sedang mandi, kenapa? Perlu sesuatu?" Sasuke mendongkak dan melihat Sakura yang keluar kamar mandi hanya dengan sehelai handuk dan rambut yang dicepol asal. Wanita itu berjalan santai menuju lemari pakaian tanpa mempedulikan pelototan Sasuke.
"Apakah ini terlalu malam untuk meminta kalian datang kemari?"
Sasuke melihat jam beker di atas laci samping kasur dan melihat jam yang menunjukan pukul 9 malam. Ketika Sasuke kembali ke posisi awal, dia hampir saja mengumpat karna melihat Sakura yang bersiap membuka handuk di depan lemarinya, dengan cepat dia mengambil bantal dan melemparkannya pada Sakura dengan mata melotot seolah mengatakan 'kau gila?! Pergi ke kamar mandi lagi sialan!'
Sakura yang melihatnya tertawa kecil lalu menyeringai sambil masuk kembali ke kamar mandi dengan membawa gaun tidur hijau miliknya.
"Sasuke?"
Sasuke menghelakan nafas, "ya ayah, kami akan kesana."
"Baik kutunggu."
Setelah sambungan telpon terputus Sasuke menghelakan nafas lalu menatap datar istrinya yang baru keluar dari kamar mandi.
"Kau gila?" Sakura hanya mengangkat bahu acuh, "ada apa?" Sasuke menyerahkan ponsel Sakura lalu bangkit dari kasur.
"Ganti pakaian mu, ayahmu ingin bertemu."
..
.
"Bagaimana Sasuke, sudah ada rencana untuk membeli rumah?" Sasuke yang hendak meminum teh yang disiapkan mertuanya itu menghentikan gerakannya lalu menatap Kizashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITAZURA ✅
RomanceAwalnya semua baik-baik saja. Hidup bebas tanpa adanya aturan, bebas berganti pasangan, merokok, bahkan mabuk. Wanita bertatapan datar itu menikmati hidupnya yang jauh dari kata normal. Tapi semua berubah. "Kau akan dijodohkan!" Wanita itu tidak...