Chapter 19

4.5K 570 16
                                    

"Ini ponsel yang ada di apartemen Yahiko. Aku harap ada informasi disitu." Ucap Sakura sambil menunjukan sebuah ponsel silver kepada Sasuke yang sedang menggulungkan perban pada pergelangan tangan kanannya.

Setelah selesai mengobati lengan Sakura, Sasuke mengambil ponsel tersebut lalu menatap Sakura untuk meminta penjelasan.

Sakura yang ditatap seperti itu menghelakan nafas. "Ino datang kerumah dan memberitahu bahwa penyebab kebakaran orang tuaku adalah Yahiko."

"Bagaimana bisa?"

"Ino menemani sekertaris mu ke Osaka dan mereka bertemu dengan satpam ku. Dia memberitahu semuanya." Sakura secara tidak sadar mengeraskan rahangnya.

"Aku tanpa pikir panjang langsung ke apartemen Yahiko. Dan kau bisa membayangkan sendiri bagaimana aku setelah mengetahui dia tidak ada disana." Sasuke menghelakan nafas lalu menggenggam kedua tangan istrinya itu, dia mendekatkan diri lalu mencium kening Sakura.

"Besok kita beritahu ini pada Shikamaru, setelah itu kita pergi ke Osaka." Sakura mengerutkan kening lalu menjauhkan dirinya dan menatap Sasuke bingung.

"Kita harus mendengar detail nya langsung dari satpam mu. Aku tidak bisa percaya bahwa Yahiko bisa membakar mansion mu seorang diri." Sakura membulatkan matanya, sadar bahwa hal itu mustahil jika dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Kalaupun Yahiko memang seorang diri, orang tuanya saat itu pasti bisa melawan. Ayahnya menguasai beberapa tehnik beladiri dan terdapat senjata di mansion mereka. Selain itu ibunya pasti dengan cepat menghubungi seseorang ketika melihat orang asing masuk. Ya benar, dia harus mendengar langsung dari Mikase-san.

"Ayo makan. Kau pasti lapar dan aku juga." Ajak Sasuke setelah mengetuk dahi Sakura pelan. "Semuanya akan baik-baik saja," lanjutnya yang membuat Sakura secara tidak sadar tersenyum simpul.

"Setelah ini berakhir. Aku ingin mendekatkan diri denganmu." Sasuke mengerutkan kening lalu mendekatkan diri sampai Sakura bergeser ke ujung sofa

"Mendekatkan diri bagaimana? Kita sudah dekat. Kau lihat?" Tanyanya sambil menyeringai.

Sakura mendengus lalu menarik kerah baju Sasuke dan menciumnya. Sedangkan yang dicium tiba-tiba langsung tersenyum geli lalu membalas mencium Sakura, tangan kirinya menarik pinggang Sakura agar tambah dekat dengannya sedangkan tangan kanannya membelai pipi dan rambut Sakura.

"Apa perlu ku perjelas? Membuat anak? Sex? Bercinta?" Ucap Sakura setelah pangutan mereka terlepas dengan wajah yang sedikit memerah. Sedangkan Sasuke tertawa kecil lalu mengecup lagi Sakura secara singkat.

"Aku lebih suka jika kau menyebutnya 'melayanimu'." Sakura memutar mata malas lalu bangkit dan berjalan menuju dapur.

"Ayo makan, isi tenaga untuk membantuku setelah itu aku akan melayanimu." Sasuke terkekeh sambil menggelengkan-gelengkan kepalanya lalu bangkit dan berjalan menuju lantai dua.

"Aku akan mandi terlebih dahulu!" Ucapnya yang dibalas gumaman Sakura yang menyalakan kembali kompor.
.

.

.
Shikamaru menerima ponsel silver yang disodorkan Sasuke lalu menatap  pasangan suami istri didepannya itu bingung.

"Ternyata butuh waktu yang lama untuk bertemu dengan kepala kepolisian." Ejek Sasuke yang membuat Shikamaru mendengus.

"Kau bisa lihat sendiri daftar pekerjaan yang harus dilakukan kepala kepolisian." Balas Shikamaru sambil mengangkat bahu acuh.

"Tapi, apa ini?" Tanyanya sambil memutar-mutar ponsel silver itu.

"Itu ponsel Yahiko." Jawab Sakura yang membuat Shikamaru bingung dan menatap Sasuke untuk meminta penjelasan.

"Penyebab kebakaran adalah Yahiko, beberapa saat sebelum kejadian satpam Sakura didatangi oleh Yahiko." Shikamaru semakin tidak mengerti dengan penjelasan yang kurang detail dari Sasuke.

ITAZURA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang