Chapter 13

4.8K 580 2
                                    

Mata itu menerjab, yang menandakan bahwa kelopak mata itu akan terbuka sepenuhnya. Mata hijau itu menyipit karna sinar lampu yang mengganggu penglihatannya, dan untuk beberapa saat mata itu kembali tertutup. Sang pemilik, Uchiha Sakura berusaha menghilangkan dulu rasa pening di kepalanya sebelum akhirnya bangun dan melenguh pelan.

"Sasuke?" Gumamnya pelan begitu melihat sang suami yang tidur disampingnya. Dirinya menatap sekelilingnya, ini bukan kamarnya.

"Uhuk! Uhuk!" Sakura batuk pelan dan melihat jam beker di laci samping kiri tempat tidur. 11.04 PM

Sakura menghelakan nafas, sudah berapa lama dia pingsan?

Dia memegang kepalanya yang kembali berdenyut-denyut. Ayolah, dia hanya terjebak di kobaran api selama mungkin beberapa jam, tapi kenapa kepalanya sakit sekali seolah  tertimpa sesuatu yang keras.

"Aku pasti merepotkannya." Sakura melirik Sasuke yang masih tertidur lelap lengkap dengan setelan jas yang masih dipakainya siang tadi.

Pria itu tidur menghadap menyamping, menghadap dirinya. Sakura secara perlahan mendekatkan diri, mencoba menyentuh wajah Sasuke yang berkeringat, tapi baru menyentuh ujung poninya, Sakura menggelengkan kepalanya lalu menarik tangan dan akan bangkit dari kasur untuk pindah ke kamarnya, hanya saja--

BRUK!

Dirinya terjatuh ke kasur karna kepalanya kembali berdenyut lebih keras. Dia mencengkram kepalanya, berharap denyutan itu akan hilang, tapi percuma, itu malah menambah rasa sakitnya. Nafasnya memburu dan matanya menyayu, keringat juga tiba-tiba muncul di tubuhnya.

"Nghhh..." Merasa ada pergerakan disampingnya, Sasuke membuka matanya perlahan dan langsung bangkit begitu mendengar lenguhan disampingnya.

"Sakura?" Sasuke menatap punggung mungil itu yang naik turun, dia menyentuh bahu kanan Sakura dan menariknya pelan. Dan benar saja istinya langsung melenguh keras sambil menyender di dadanya.

"Hey..."Sasuke secara perlahan mengusap-usap kening Sakura yang berkeringat.

"Nghhh...nghhh...hah..hah..sakit sekali Sasuke."

"Aku akan mengambil obat, tahanlah sebentar."
.

.

.
"Dia hidup?!" Wanita berambut pirang dengan mata violet itu mengebrak meja didepannya sehingga membuat wanita berambut merah itu terkejut.

"Ya, kudengar begitu. Ketika pintu lab terbuka, Sasuke langsung membawa Sakura pergi, tidak kerumah sakit, kudengar dia membawanya pulang dan menelpon dokter untuk datang." Jawab wanita itu sambil mengangkat bahu.

"Wow, tapi bagaimana mungkin dia bisa bertahan di kobaran api selama 3 jam? Kau mematikan semua alat pemadam dan wastafel bukan? Kau juga mengambil remote jendela. Dia memang sesuatu." Lanjutnya yang membuat wanita berambut pirang menatapnya tajam.

"Berhenti memuji nya sialan! Aku gagal membunuhnya!" Teriak frustasi wanita itu.

"Tapi menurutku Shion, sebaiknya kau beristirahat sebentar. Maksudku, biarkan saja dia untuk beberapa saat. Kau harus merencanakan sesuatu yang benar-benar akan membuatnya hancur. Lagipula kakinya belum pulih sepenuhnya." Shion, wanita berambut pirang itu menghelakan nafas lalu menjambak rambutnya pelan.

"Sialan kau, Uchiha Sakura!"
.

.

.
"Merasa lebih baik?" Sakura mengangguk lalu melirik Sasuke yang masih memijit keningnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Sakura yang membuat Sasuke berdecak lalu menyentil dahi Sakura.

"Aku yang seharusnya bertanya bodoh." Sakura menghelakan nafas lalu menyamankan dirinya yang bersender di dada Sasuke dan memejamkan matanya.

ITAZURA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang