Aisyah sudah sampai di sebuah Cafe yang ia tuju. Aisyah pun keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam Cafe tersebut. Aisyah pun langsung mencari tempat yang sudah di pesan oleh sahabat-sahabat nya. Ternyata di meja yang di pesan sudah terdapat banyak orang siapa lagi kalau bukan sahabat-sahabat Aisyah. 'Aisyah mempunyai Aisyah pun langsung menuju meja itu.
Aisyah memiliki 9 sahabat. Sahabat-sahabat Aisyah ada yang memakai cadar dan ada juga yang tidak. Dan juga ada yang tidak berhijab. Yang memakai cadar, yaitu Amara, Silva, Dira.
Yang tidak memakai cadar, yaitu Riana, Kirana, Bella, Nadya, Wulan.
Yang tidak berhijab, yaitu Thea.Walaupun ada dari mereka yang non. Mereka semua bersahabat baik. Mereka tidak membeda-bedakan teman maupun sahabat.
Thea merasa sangat bahagia sekali mendapatkan sahabat seperti mereka yang sudah mau berteman dengannya bahkan ia tidak menyangka bisa bersahabat dari SMA sampai saat mereka sudah bekerja.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Aisyah.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatu." Ucap sahabat-sahabat Aisyah bersama.
"Silahkan duduk Aisyah." Ucap Amara.
Aisyah pun langsung duduk di tempat yang sudah di siapkan.
"Kamu ingin memesan apa?" tanya Riana.
"Aku ingin jus saja." Jawab Aisyah.
"Baiklah biar aku pesan kan." Ucap Riana.
"Emang kamu tau aku ingin pesan jus apa?" tanya Aisyah sambil menggoda sahabat nya yang satu ini karena Aisyah sangat tau sifat sahabat ini sangat pelupa.
"Ya pasti tau lah. Kamu pasti ingin pesan jus kesukaan kamu itu kan yaitu jus mangga." Jawab Riana dengan agak sombong.
"Kok kamu masih inget sih kan kamu itu sangat terkenal pelupa nya. Iya gak?" tanya Aisyah pada sahabat-sahabat nya.
Sahabat-sahabat nya pun mengangguk setuju yang di katakan oleh Aisyah sambil sesekali terkekeh karena melihat wajah lucu dari Riana.
"Bunda tadi titip salam buat kalian." Ucap Aisyah.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatu." Ucap sahabat-sahabatnya Aisyah.
"Kita juga titip salam ya sama Ayah Bunda. Dan tolong bilangin ya kalau kita sekarang jarang main ke rumah. Soalnya kita tuh lagi sibuk banget." Ucap Riana.
"Iya nanti aku sampein dan bakal aku bilangin kok jadi tenang aja." Ucap Aisyah.
"Aisyah kamu masih mengajar di Pesantren?" tanya Dira.
"Iya aku masih mengajar disana." Jawab Aisyah.
"Oh iya Aisyah aku baru inget kata adik ku di Pesantren tempat kamu ngajar itu ada seorang Ustadz yang super duper dingin. Apa itu benar?." tanya Kirana.
"Aku juga gak tau deh benar apa nggak nya yang kamu katakan. Tapi aku tuh sering banget mendengar banyak Santriwati yang bercerita pada ku tentang Ustadz dingin itu." Jawab Aisyah.
Kirana hanya membalasnya dengan mengangguk.
"Emang kamu gak pernah ketemu sama tuh Ustadz dingin itu?" tanya Silva pada Aisyah.
"Aku gak pernah ketemu sama Ustadz dingin itu. Mungkin belum waktunya aku dan Ustadz dingin itu bertemu." Jawab Aisyah.
"Udah lebih baik kita omongin yang lain aja deh." Lanjut Aisyah.
"Owh iya aku ingin bertanya deh sama kalian." Ucap Aisyah.
"Mau nanya apaan?" tanya Dira.
"Tanya aja kali jangan sungkan." Ucap Amara. Yang lain pun mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Dingin Itu Suamiku [ON GOING]
Roman d'amour[SEBELUM BACA FOLLOW DULU AKUNKU YA TEMAN-TEMAN] Keduanya harus menerima keputusan mutlak dari kedua orang tua masing masing, yaitu Perjodohan yang benar benar tidak bisa dihindari oleh Aisyah maupun Ilham. Namun, Ilham bersikukuh untuk menolak perj...