Berhadapan dengan mu membuat ku diam seribu bahasa.
-Happy reading-
Flashback on.
Hari itu orang tua Zeo pulang dari luar kota setelah bekerja selama satu minggu. Zeo yang sudah di ruang tamu pun tak sabar menunggu orang tuanya, hingga pada akhirnya terdengarlah suara mobil milik orang tuanya dan beberapa bodyguard yang selalu menjaga orang tuanya ataupun dirinya di mana pun itu. Saat Papanya sudah datang, langsung duduk disamping putra kesayangnya dan menatapnya sendu.
"Hm Pa, Mama mana kok gak ada? Zeo udah kangen nih," kata Zeo kecil pada Papanya saat tak kunjung lihat Mamanya.
"Maafin Papa sayang ... Mama udah tenang di alam sana," jawab Varo dengan sendu dan memeluk putra kesayangannya.
"Maksud Papa apa? Zeo nggak paham. Tadi malam Zeo masih teleponan sama Mama. Kok sekarang tiba-tiba Mama nggak ada?" tanya Zeo kepada Papanya yang tidak paham atas jawaban yang diberikan Papanya.
"Tadi pagi Mama kamu sakit dadanya dan langsung tak sadarkan diri, Papa sendiri panik kenapa Mamah kamu tiba-tiba seperti itu, lalu Papa bawa Mama kamu ke rumah sakit. Saat di rumah sakit Mama kamu langsung ditangani oleh Dokter dan Dokter mengatakan bahwa Mama kamu kena serangan jantung yang mengakibatkan Mamah kamu ... meninggal sayang," papar Varo menjelaskan kepada Zeo sembari menangis.
Mendengar penjelasan dari Papanya yang tidak masuk akal membuat dirinya tiba-tiba menjerit histeris. Orang yang ia sangat sayangi di dunia ini dan tempat dia untuk berkeluh kesah telah pergi meninggalkannya. "Nggak mungkin Mama ninggalin aku. Papa pasti bohong, kan?" tanya Zeo dan berharap jawabannya 'iya'.
"Om Tian Mama nggak ninggalin aku kan Om? JAWAB IYA OM, JAWAB JANGAN DIEM AJA!," bentak Zeo kepada om Tian selaku kepercayaan orang tuanya.
Tidak ada jawaban dari Papa dan Om Tian, ia pun frustasi yang pada akhirnya ia tidak sadarkan diri. Tiga bulan setelah peninggalan Mamanya, Zeo selalu mengurung diri di kamar dan tidak pernah berbicara pada siapa pun tetapi, semua itu berakhir ketika ia memimpikan Mamanya yang mendapatkan pesan agar dirinya jangan terlalu lama bersedih.
Flashback off
"Apa kabar Ze?" tanya Papa yang sudah duduk di samping anak semata wayangnya.
"I'm fine Pa," singkat Zeo.
"Bagaimana sekolah mu apa menyenangkan?" tanya Varo basa-basi.
"Of course, karena aku menjalaninya dengan happy."
Varo menatap putranya lalu berkata. "Disaat nanti kamu kelas XII, Papa akan memberi tahu sesuatu yang selama ini belum kamu ketahui Zeo." setelah itu Varo langsung menatap lurus dinding yang ada dihadapannya.
Zeo menatap papanya dan berkata. "Kenapa nggak sekarang aja Pa? Aku sudah cukup dewasa."
"Dulu Papa sudah berjanji akan memberi tahu kamu saat kamu sudah kelas XII, jadi jangan membantah. Papa ingin istirahat," kata Varo langsung meninggalkan Zeo yang kebingung sendirian.
Mendengar jawaban dari Papanya seperti itu Zeo hanya bisa menghela nafas. Ia sendiri pun heran sehingga banyak pertanyaan yang dilontarkan di dalam otaknya. Rahasia apa yang disembunyikan oleh Papa selama ini? Kenapa harus nanti saat gue kelas XII? Apa itu penting buat gue? dan pertanyaan lainnya yang Zeo pikirkan.
€€€Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 06.30, Zeo dan kedua sahabatnya sudah berada di sekolah. Sebelum ia masuk kedalam kelasnya tak sengaja ia bertemu kembali dengan Zaara, yang ternyata kelasnya cuma beda dua kelas darinya. Ia hanya menatap Zaara dari kejauhan yang sedang mengobrol dengan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeora
RomanceTapi, inilah yang berbahaya dari cinta, kita tak pernah bisa merencanakan dan memilih kepada siapa akan jatuh cinta. Cerita ini ditulis untuk sepasang kekasih yang orang tuanya sebagai mafia. Berharap kalian dapat merasakan perjalanan kisah cinta me...