Part 1🌻

77 21 3
                                    

Awal pertemuan kita memang tampak biasa saja, tetapi aku yakin jika kau bersamaku semuanya tampak luar biasa.

                        -Happy reading-

Zeo beserta kedua sahabatnya melewati gerbang sekolah dengan penampilan yang cool dan nampak sempurna, berbeda dari biasanya jika most wanted anak SMA akan berpenampilan brandal dan tidak mematuhi peraturan sekolah, tetapi Zeo dengan kedua sahabatnya tidak termasuk kriteria seperti itu.

Eiittss calon Daddy dari anak-anak gue udah dateng.

Mereka kapan sih jeleknya meleleh gue liat mereka.

Duuhh pagi-pagi udah cuci mata aja liat mereka.

Bang Zeo kalo jadi suami gue gimana yaa.

Bla bla bla ....
Begitulah suara dari siswi SMA Elin Pelin ketika ketiga most wanted sekolahnya sudah datang. Pujian dari para siswi sudah biasa mereka dengar bahkan sampai bosan rasanya bagi mereka bertiga siapa lagi kalau bukan Zeo, Irfan, dan Kenan most wanted SMA Elin Pelin yang diberi julukan oleh Kenan yaitu cogan aZIK, karena mereka para cogan yang pecicilan seperti anak kecil, selain itu juga singkatan huruf awal dari nama mereka. Cogan aZIK tidak hanya tampan tetapi pintar baik dalam pelajaran atau pun bermain musik

"Excusme, saya ingin memberikan announcement kepada Zeo dan Irfan bahwa pulang sekolah nanti kita ada job pemotretan dengan Om Johan. Sekian terima kasih," kata Kenan sambil bergaya seperti orang berpidato.

"Ken berisik njir!! Udah tau gue lagi ngerjain PR Bahasa Inggris. Kalo ketauan Bu Aurora gue belum ngerjain bisa disuruh bersihin toilet gue," geram Irfan merasa terganggu akibat ulah Kenan yang tak ada gunanya.

"Udah tau namanya PR ya kerjain di rumah bukan di sekolah. Kalau di sekolah namanya PS bang Irfan."

"I don't care you know."

Zeo hanya mendengar percakapan sahabatnya saja yang tidak bermutu baginya. Dari kelas X memang mereka sudah bekerja sebagai selebgram selain itu juga sering mempromosikan produk dan melakukan pemotretan. Semua itu mereka lakukan untuk mendapatkan uang dari hasil keringat mereka sendiri, padahal keluarga mereka bisa dibilang cukup kaya raya tetapi mereka tetap mandiri. Oleh karena itu, banyak yang mengaggumi mereka selain tampan mereka juga mandiri.

                                   ***

Kring ... kring ....
Bel istirahat sudah berbunyi, inilah jam yang dinantikan para siswa siswi. Terlihat dari cara mereka yang langsung keluar dari kelas dengan cara berlarian.

"Ra, kantin yuk cacing di perut gue udah pada nyanyi nih," kata Reva sembari berdiri dari kursinya.

"Gue nggak ke kantin Rev lo duluan aja. Gue mau ke perpus," jawab Zaara yang sibuk memasukkan buku tulisnya ke dalam tas.

"Oh yaudah deh." Reva pun meninggalkan Zaara.

Sepanjang berjalan di lorong koridor sekolah menuju perpus Zaara bersenandung kecil namun senandungannya terdengar oleh siswa dan siswi yang lewat. Senandung yang dibawakan Zaara sangat merdu sehingga banyak para siswa siswi melihatnya dengan kagum, selain cantik Zaara juga pintar dalam bernyanyi. Saat tinggal beberapa langkah menuju perpus tiba-tiba.

Brukk ....

"Aduh ... sakit banget kaki gue." Zaara terjatuh karena tidak sengaja menginjak tali sepatuya yang terbuka. 

Disaat Zaara berusaha berdiri kembali dan mengambil bukunya di lantai, tidak sengaja bukunya diinjak oleh Zeo yang sedang bermain lari-larian dengan Irfan dan Kenan.

"Eh tunggu! Lo udah nginjak buku gue, bukannya minta maaf tapi malah main lari-larian sama teman-teman lo!" sarkas Zaara kepada Zeo.

"Ya maaf, gue gak sengaja," jawab Zeo seadanya.

Bukannya menjawab maaf dari Zeo yang julukannya sebagai most wanted SMA Elin Pelin ia pergi begitu saja tanpa melihat raut wajah Zeo and kawan-kawan.

Mereka saling menatap satu sama lain, mereka nampak bingung karena biasanya para siswi jika bertemu dengan mereka akan berbicara dengan nada dibikin-bikin sok lembut dan senyum semanis-manisnya, tetapi berbeda dengan gadis itu yang tidak sengaja bukunya diinjak oleh Zeo.

"Apa lo kenal dia Ken?" setelah gadis itu sudah masuk ke perpus tiba-tiba Zeo bertanya kepada Kenan, karena baru pertama kali Zeo menemukan siswi di sekolahnya tidak merasa kagum dengannya berbeda dari yang lain.

"Kenal, dia Zaara Rauri Lesham biasa dipanggil Ara. Kalau gak salah dia itu wakil ketua OSIS, selain itu juga sering juara di olimpiade matematika," jawab Kenan dengan mantap karena Kenan memang tipe orang yang mudah bergaul dengan siapa saja dan sering kepo jika berurusan masalah perempuan apa lagi cantik uuhh. Sangat berbeda dengan Zeo dan Irfan.

Apa dia perempuan yang selama ini gue cari. batin Zeo di dalam hatinya.

"Yaudah ayok ke kantin jangan kebanyakan ngelamun dah," ajak Irfan karena mereka hanya berdiam diri saja di depan pintu perpustakaan.

                                    ***

Kring ... kring ....
Saat bel berbunyi menandakan pulang sekolah, Zaara dan Reva berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan pribadi mereka masing-masing. Tak disangka Zaara dan Zeo bertemu lagi tetapi tidak menyapa satu sama lain, berbeda dengan Reva yang sudah senyum dengan manis kepada cogan aZIK.

"Ra, lo kok biasa aja sih liat cogan aZIK," celetuk Reva kepada Zaara, karena Zaara tampak seperti biasa saja saat bertemu dengan cogan aZIK.

"Yaa gue harus kayak gimana? Gak mungkin gue memujanya ... oh no thank's," jawab Zaara seadanya karena memang Zaara tipe orang yang tidak mudah untuk langsung menyukai seseorang apalagi masalah percintaan.

"Iya deh."

                                    ¢¢¢


Kurang greget sama part ini?
Tenang-tenang di part selanjutnya author bakal kasih kejutan buat reader's ku:*
Tetap stay di cerita Zeora ya:*

See you in the next chapter

ZeoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang