Part 4🌻

34 19 1
                                    

Bahkan luka yang terasa sangat sakit, akan hilang jika kau yang menyembuhkannya.

                       -Happy reading-

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Saat ini Zeo tengah menuju ruang musik yang letaknya lumayan jauh dari kelasnya. Saat ia melewati kelas Zaara, ia melihat Zaara tengah membawa banyak buku yang dirinya sendiri pun tidak tahu buku apa yang dibawa oleh perempuan itu. Sebenarnya gengsi tapi Zeo memberanikan diri untuk membantu Zaara.

"Gue bantuin sini Ra," ucap Zeo dingin.

"Oh nih, tolong bawa ke ruang musik," ucap Zaara tak kalah dingin pula.

"Ya."

Zeo mempersilahkan Zaara untuk berjalan di depannya terlebih dahulu. Sepanjang perjalanan Zeo tidak fokus kepada jalan dan buku yang lumayan berat saat ia bawa, hingga pada akhirnya dirinya pun tersandung batu yang cukup besar dan mengakibatkan dirinya terjatuh ke lantai bersama buku yang ia bawa.

Brukk ....

"Astaga Ze lo kenapa?" tanya Zaara dengan terkejut, saat mendengar Zeo bersama buku yang dibawanya terjatuh ke lantai.

"Kesandung batu," jawab Zeo sembari memegang kakinya.

Zaara melihat tangan kiri Zeo berdarah. Lumayan banyak darah yang dikeluarkan membuat dirinya tidak enak kepada Zeo sebab karena dirinya lah Zeo bisa seperti ini.

"Tangan lo berdarah, kayanya kena ujung buku yang tajam."

"Gak papa kok," ucap Zeo dengan cepat, karena ia tidak mau terlihat lemah kepada perempuan terlebih perempuan yang disukainya.

Zaara tidak tega melihat tangan Zeo seperti itu, ntahlah ia sendiri pun heran kenapa bisa cepat peduli kepada orang terlebih laki-laki yang baru ia kenal tadi pagi.

"Tapi ... itu banyak darah yang keluar. Gue,-" belum selesai berbicara Zeo sudah memotong perkataannya dengan cepat.

"Gue bilang gak papa lukanya juga gak parah."

Zaara melihat Bella dan Dido yang berada di depannya tetapi jarak mereka tidak terlalu dekat.

"Bella Dido! sini gue mau minta tolong," panggil Zaara sedikit teriak.

"Kenapa Ra?" tanya Bella saat sudah berada dihadapan Zaara.

"Gue mau minta tolong sama lo berdua, bawain ini buku-buku ke ruang musik. Gue mau obatin luka si Zeo dulu," jelas Zaara kepada Bella dan Dido.

Zeo yang sudah berdiri dengan sedikit kesusahan karena kakinya sakit akibat tersandung tadi ditambah tangannya juga berdarah. Ia terkejut atas perkataan Zaara kepada Bella dan Dido ia pikir Zaara tidak mau membantunya, sehingga dia memanggil Bella dan Dido untuk membantunya ternyata tidak seperti itu.

"Oh yaudah sini Ra bukunya," ucap Bella meminta buku yang dibawa Zaara.

"Oke yuk Bell," ajak Dido kepada Bella yang dirinya juga sudah membawa buku yang sebelumnya dibawa oleh Zeo.

Sepeninggalan Bella dan Dido Zaara langsung mengajak Zeo ke UKS untuk mengobati lukanya agar tidak terinfeksi.

Di UKS
Zaara segera membersihkan luka Zeo terlebih dahulu dengan air bersih lalu mengobatinya dengan obat merah. Zaara mengobati luka Zeo dengan serius dan sangat berhati-hati, tanpa ia sadari dari tadi Zeo memperhatikannya. Kini Zaara sudah selesai mengobati luka Zeo lalu ia mengangkat wajahnya yang sebelumnya menunduk untuk mengobati luka Zeo dan saat ini wajahnya dengan wajah Zeo sangat berdekatan.

Ganteng juga si Zeo. batin Zaara sembari melihat mata Zeo.

Ni anak cantik juga rupanya. batin Zeo sambil mengamati wajah Zaara.

"Woy! awas khilaf lo berdua udah main nyosor aja," tegur Irfan saat melihat wajah Zeo dan Zaara sangat berdekatan.

Yang ditegur pun cepat-cepat menjauhkan wajah mereka masing-masing. Terjadilah adegan salah tingkah.

"Lo berdua kok ada di sini? Bukannya tadi udah di ruang musik," tanya Zeo kepada kedua temannya untuk mencairkan suasana.

"Gue sama Irfan nyariin lo lama banget ke ruang musiknya, yaudah kita ke sini aja soalnya insting gue lo ada di sini eh beneran ada." papar Kenan.

"Sorry tadi gue sama Irfan ganggu aktivitas kalian," goda Kenan kepada Zeo dan Zaara.

Flashback on

"Tuh anak kemana si lama amat ke toilet. Apa jangan-jangan tuh anak boker ya Fan?" tanya Kenan aneh.

"Cari aja ayok," ajak Irfan sembari keluar dari ruang musik.

Saat hendak melewati pintu tidak sengaja mereka bertemu dengan Bella dan Dido yang tengah membawa banyak buku.

"Do lo liat Zeo gak?" tanya Kenan mencari keberadaan Zeo.

"Liat tadi dia lagi sama Zaara mau ke UKS."

"Lah ngapain, siapa yang sakit?" tanya Irfan.

"Zeo tadi jatoh tangannya berdarah jadi mau diobatin sama Zaara. Mereka ada di ruang UKS samperin aja," jelas Bella kepada Irfan dan Kenan.

"Oke makasih," ucap mereka berdua.

Mereka pun berlalu dari ruang musik menuju UKS.

"Ken tumben amat si Zeo luka langsung diobatin sama perempuan lagi, biasanya kan dia ogah banget," ucap Irfan pada Kenan merasa aneh oleh Zeo.

"Parah kali lukanya," kata Kenan asal.

"Mungkin."

Mereka berdua sudah berada di depan pintu UKS tetapi mereka tidak langsung masuk karena terkejut melihat adegan yang saat ini tengah dilihatnya.

"Woy! awas khilaf lo berdua udah main nyosor aja," tegur Irfan saat melihat wajah Zeo dan Zaara sangat berdekatan.

Flashback off

"Lo berdua masih mau disini?" tanya Kenan kepada kedua sejoli tersebut.

"Eeh eng---enggak udah selesai kok. G--ue duluan ya mau bantuin yang lain di sana," jawab Zaara dengan gugup, karena masih malu kepada ketiga laki-laki yang berada dihadapannya.

Sebelum Zaara melangkahkan kakinya untuk berlalu dari ruang UKS tiba-tiba tangan kanannya ditarik oleh Zeo.

"Thank you Ra buat obatnya langsung sembuh tangan gue," bisik Zeo tepat di telinga kanan Zaara.

"Iya." Zaara pun langsung pergi dari UKS dengan kondisi pipinya yang sudah merah merona.

"Ehem serasa dunia milik berdua yaa Mas sama Mbanya sampe lupa disini ada yang masih jomblo," sindir Irfan.

"Jadi lo udah mau kenal lebih dalam sama dia?" tanya Kenan.

"Iya dari pada gue nyesel kalo dia udah diambil sama yang lain. Itu kan yang pernah lo bilang ke gue? See jadi not problem lah gue coba," ucap Zeo dengan santai.

"Semoga berhasil dan tepat deh ya pilihan lo. Yaudah ayok ke ruang musik," ajak Irfan kepada kedua temannya.

Semoga yang gue lakuin endingnya indah bukan sebaliknya. batin Zeo di dalam hati.

Mereka pun berlalu dari UKS menuju ruang musik. Saat tiba di ruang musik ternyata Faisal tengah melakukan pembagian Penanggung Jawab (PJ) pada setiap kelompok peserta yang ikut lomba bernyanyi. PJ bertugaskan untuk membantu melatih peserta sebelum acara Pensi diadakan. Siapa sangka ternyata kelompok Zeo yang beranggotakan Irfan dan Kenan mendapatkan PJnya yang bernama Zaara Rauri Lesham.

Jangan lupa vote okee readers ku.

Silahkan tunggu dipart selanjutnya untuk mengetahui kedekatan Zeora.

See you in the next chapter.

Love you all♡

ZeoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang