03. Taaruf Singkat

31 3 10
                                    

Assalamualaikum semuanya, I'm comeback ;) semoga kalian masih setia nungguin cerita ini. jangan Lupa vote, dan komennya. vote dan koment dari kalian buat Aku semakin semangat lanjutin cerita ini. oiya satu lagi, jangan ragu ingetin Aku kalau ada typo ya. 💙

.
.

"Aku yakin takdir yang telah ditetapkan padaku adalah yang terbaik untukku."
-Alula-

***

Sudah seminggu sejak pesan singkat dari Musrifahku itu. Aku meminta waktu untuk meyakinkan diriku terlebih dahulu bahwa inilah saatnya untukku menyambut masa depan yang Ku impikan.

Tepatnya hari ini Aku memutuskan untuk menerima tawaran itu. Musrifahku memberikan CV taaruf Pria yang dijodohkan denganku. Kulihat dengan teliti CV tersebut, membacanya dengan seksama. Namanya Orion Angkasa, umur 28 tahun, dan bekerja sebagai manager di salah satu perusahaan Properti. "Cukup mapan dan dewasa" ujarku.

Selanjutnya Aku membaca visi misi nya menikah. Karena bagiku hal ini sangat penting dalam membina rumah tangga. Jika visi misi jelas maka kita akan tahu mau dibawa kemana pernikahan ini kelak. Seperti yang pernah Alana katakan padaku.

"visi misi menikah adalah untuk beribadah kepada Allah dan menciptakan keluarga yang mencintai Al-quran" gumamku pelan.

Setelah Aku selesai membaca CV taarufnya, entah mengapa Aku merasa ingin mengenalnya lebih lanjut. "secepat inikah?" ujarku dalam hati. Tapi karena tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan, Aku memutuskan malam ini untuk sholat Istigharah. Meminta kepada Sang Pencipta agar memberikan pilihan terbaik untukku.

***
Pagi ini bertepatan dengan hari minggu, Aku ada janji bertemu dengan Musrifah Ku yang berperan sebagai perantara taaruf ini sekalian melepas rindu. Kami janjian di cafe Janji temu. Nama cafenya sungguh luarbiasa bukan? Filosofinya sungguh menarik, memang kebanyakan orang sering berjanji bertemu di tempat-tempat nongkrongable seperti ini.

Begitu sampai di cafe Janji temu, Aku langsung memesan minuman favoritku, Sweet Manggo. Sambil menunggu, Aku putuskan untuk berselancar di instagram. Melihat secara random story teman-temanku.

Beberapa menit kemudian pundakku seperti ada yang menepuk. Dan seketika Aku menoleh.

"Assalamualaikum shalihahnya mbak"
ucap musrifah Ku yang tak lain adalah mbak Shila. Yang kusambut dengan senyuman termanis berlanjut dengan sebuah pelukan rindu.

"Waalaikumussalam mbak, masyaAllah Lula kangen banget sama mbak"

"Udah lama nungguin Mbak Ya?"

"Nggak kok mbak, baru 10 menit-an doang"

"oiya, minuman mbak udah Lula pesenin. Ice Capuccino, es nya sedikitkan?" ujarku sambil terkekeh, mengingat minuman favorit mbak Shila.

"Yaampun, adik Mbak ini ngegemesin bangetsih masyaAllah"

"Iya dong mbak, Lula gituloh hehehehe" timpalku lagi merasa bangga bisa mengingat hal-hal kecil dari mbak shila.

Setelah saling menanyakan kabar dan kegiatan selama kami tak bertemu, moment yang membuat ku merasa deg-deg kan tentunya adalah ketika mbak Shila sudah memasang wajah seriusnya. Pasti Mbak Shila akan membahas perihal taaruf itu.

"Oiya, Kamu udah baca CV yang mbak kirim kan La?"

"Kan benar dugaanku" gumamku dalam pelan.

"Iya mbak udah kok"

" Jadi gimana kira-kira menurut Kamu?"

"Setelah Lula baca CV nya dan Lula juga udah sholat Istigharah minta petunjuk sama Allah. Dan gak tau kenapa Lula merasa yakin dengan Laki-laki ini mbak."

Lembaran Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang