Pesona

6.3K 348 15
                                    

Sasuke POV.

Sudah dua hari sejak terakhir kejadian di club malam saat itu, dan aku belum berhasil menyingkirkan wajah wanita bersurai merah muda dengan iris zamrud yang memukau.

Wajah yang memerah karena menahan kesal menjadi pemandangan yang menyenangkan untuk dilihat.

Umpatan kotor yang keluar dari bibir merah muda nya, seakan menggodaku untuk melumat nya. Aku membayangkan jika bibir itu berteriak mendesah memanggil namaku.

Aku ingin membalas tamparan manisnya dipipi ku, dengan cara membuat bibirnya tak pernah berhenti menyebutkan namaku.

"Haruno Sakura" ucapku tanpa sadar.

Normal POV.

"Kau berbicara apa teme?" Tanya pria berambut kuning, yang tak lain adalah sahabat dari laki laki tersebut.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya laki laki itu tak menanggapi pertanyaan pria rubah dihadapannya.

"Akimichi Corp, menolak bekerjasama dengan perusahaanmu" ucap Naruto, lelaki berambut kuning tersebut.

Sasuke mengetatkan rahangnya. "Kalau begitu buat perusahaan itu hancur, sampai dia sendiri yang memohon investasi dari ku".

"Baiklah, aku akan mencabut investasiku dari perusahaan itu, lagipula selama ini, dia tidak memberi keuntungan yang memuaskan" balas Naruto singkat.

"Kau mengenal perusahaan Haruno Company dobe?" Tanya Sasuke, sambil menatap sahabatnya.

Naruto tampak berpikir, lalu melototkan kedua matanya, saat dirinya berhasil mengingat. "Aa perusahaan itu, aku tau, ada apa memangnya?" Tanyanya bingung.

Sasuke menyeringai dan menatap kearah Naruto. "Aku ingin kau menjalin kerjasama dengannya" ucapnya singkat.

Naruto mengerutkan dahinya bingung. "Kau tertarik dengan perusahaan itu?, Kurasa itu tidak akan menghasilkan banyak keuntungan untuk mu, jika kau bekerjasama dengannya" Jawab Naruto memberitahu.

"Sekecil apapun keuntungan yang akan ku peroleh, itu sangat berguna". Sasuke menyeringai saat mengatakan nya. Dan pikiran nya menuju wanita berambut merah muda.

Naruto hanya mengangguk sebagai respon. Dia berpikir memang tak ada salahnya untuk memperluas kerjasama. Dan lagi siapapun perusahaan yang bekerjasama dengan milik sahabatnya pasti akan jaya.

Setelah kepergian Naruto, Sasuke langsung memanggil asistennya yang bernama jugo. "Apa barang itu sudah kau kirim?" Tanya sasuke dengan sorot mata yang dingin.

"Semua sudah terkirim, sesuai dengan perjanjian nya sasuke-sama" balas jugo cepat.

Sasuke menyeringai, merasa rencananya selalu tak pernah gagal sedikitpun.

Konoha Hospital.

"Semoga lekas sembuh nyonya" doa sakura dengan tulus kepada pasien terkahir nya hari ini.

Sakura kembali mendudukkan dirinya dan memijat pangkal hidung nya pelan.
Akhir-akhir ini dia sering merasa lelah akibat pasien yang terus bertambah setiap harinya.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, lagi-lagi dokter muda itu melewatkan makan siangnya.
Sakura melepaskan snelli putihnya, dan menyisakan dress biru dongker selututnya. Rambutnya yang tadinya tergerai, dia ikat t dengan asal, namun malah menambah kesan cantiknya.

Saat keluar dari ruangannya, senyuman Tenten menyambutnya. "Kau sudah akan pulang Sakura-san?" Tanyanya ramah.

"Ya, aku akan langsung pulang. Dan ya, bisakah kau batasi pasien selama dua hari kedepan ini?" Tanya sakura.

Me and Your DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang