Pertahanan

6.6K 385 14
                                    

Sasuke POV.

Siang ini aku memiliki janji untuk bertemu dengan Naruto. Dan ya pria itu memilih tempat di sebuah kedai Ramen yang terkenal di Konoha. Aku mendengus ketika pria itu benar-benar tidak menyia-nyiakan untuk memilih tempat ini, saat aku memberikan dia  kebebasan untuk memilih tempatnya.

Aku sengaja datang lebih awal darinya. Karena aku tak ingin mendengar sapaan dan melihat cengiran bodoh milik nya diawal.

Sudah lima menit aku menunggu pria itu, dan aku mulai bosan. Saat akan menghubungi nya, suara lonceng yang menandakan datangnya pelanggan baru sengaja dipasang didepan kedai ini, membuatku langsung menoleh. Dan ya ini kejutan yang menyenangkan untukku, disana sedang berdiri wanita bersurai merah muda dan beriris zamrud yang sudah membuatku tergila-gila saat pertama kali menatapnya.

Wanita itu mengenakan sebuah dress berwarna biru navy selututnya, rambutnya yang diikat rendah, lagi lagi membuatku terkagum.

Aku terus mengikuti kemana wanita itu berjalan, dan tepat. Dia memilih tempat yang membuat ku lebih leluasa memperhatikan nya.

Tak lama, seorang pelayan datang menghampiri wanita itu, dan dia mulai memesan. Aku terus memperhatikannya, wajahnya yang jelita selalu mampu membuatku terpikat. Matanya yang indah sedang melihat ke beberapa pengunjung yang sedang menikmati makanannya, tatapan ku turun menuju hidung mungilnya yang mancung, terus kebawah hingga berhenti di bibir mungil merah mudanya persis seperti rambutnya. Lama aku menatap kearah bibir nya, dan sungguh rasanya aku ingin menarik wanita itu dan mencumbu sepuasnya.

Wanita itu seperti tersadar akan sesuatu dan mulai mengambil ponselnya. Sepertinya dia mengirimkan pesan kepada seseorang. Aku menjadi kesal sendiri ketika membayangkan bahwa wanitaku mengirim pesan pada seorang pria.

Tak lama pesanannya datang, dia kembali memasukkan ponselnya dan mulai menyantap Ramen nya. Wanitaku masih tetap mempesona bahkan ketika makan sekalipun. Pandangan ku menjadi tajam, ketika melihat sekumpulan pemuda yang sedang menatap kearah wanitaku dengan pandangan tak senonoh. Mereka semakin menatapnya saat Sakura menyampirkan rambutnya yang diikat rendah, sehingga memperlihatkan leher putihnya. Aku semakin menatap tajam kearah sekumpulan pemuda disana, hingga salah satu diantaranya sadar, dan menoleh padaku, langsung temannya memberitahu yang lainnya dan akhirnya para pemuda itu berhenti menatap sakura.

Aku tersenyum puas, karena salah satu pemuda itu begitu peka terhadap tatapan ku.
Aku kembali menatap wajah jelita itu, dan sepertinya sakura sadar bahwa aada yang memperhatikannya. Hingga mata hijaunya mengarah ke arahku dengan tatapan terkejut, matanya melotot lucu, dan sepertinya dia Sulit menelan ramen dimulutnya. Aku menyeringai lebar karena itu artinya sakura tidak melupakanku. Aku terus menatapnya tajam tak lupa dengan seringai ku seolah mengatakan 'kejutan dear'.

Wanita itu langsung bergegas menaruh beberapa lembar uang dan segera bangkit dari duduknya, aku marah ketika wanita itu terlihat sengaja menghindari ku. Aku juga mengangkat bokongku dan mengejarnya, aku tak tau kenapa aku malah mengejarnya, namun satu yang ingin aku lakukan, yaitu menguncinya dalam pesonaku,obsesiku, dan segalanya tentang ku, aku ingin dia selalu mengingat ku.

Aku langsung menutup kembali pintu yang baru sedikit terbuka itu, dan bisa aku lihat dari balik punggungnya yang kaku bahwa dia sedang terkejut. Tak lama dia membalikkan tubuhnya, dan aku tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menghimpit tubuhnya dengan tubuhku. Dia menahan nafas beberapa detik, wajahnya tepat berada di bawa daguku, tingginya benar-benar pas untuk ku rengkuh. Dia mendongakkan kepalanya, lalu terpaku pada wajahku, dan itu cukup membuatku bangga karena Uchiha memang selalu unggul, terutama dalam gen.

Dia terus menelusuri wajahku seperti orang yang sedang merekamnya. Dan aku juga tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memandang wajah nya yang jelita dari jarak sedekat ini, bahkan aroma Cherry menguar dari tubuhnya dan membuat ku semakin gila karena aromanya yang manis dan juga candu untukku.

Me and Your DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang